Ajaibnya Khasiat Minyak Kanola

Jum'at, 22 Mei 2015 - 07:54 WIB
Ajaibnya Khasiat Minyak...
Ajaibnya Khasiat Minyak Kanola
A A A
HAMPIR seluruh hidangan keluarga, khususnya di Indonesia tidak lepas dari hidangan hasil olahan goreng-menggoreng. Padahal, penggunaan minyak goreng dapat memengaruhi kesehatan. Namun, ada cara untuk mengatasinya.

Minyak goreng menjadi salah satu bahan makanan yang banyak digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Perlu diketahui, minyak goreng merupakan lemak yang berasal dari pemurnian bagian tumbuhan, hewan, atau dibuat secara sintetik yang dimurnikan dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan.

Semua minyak goreng pada dasarnya mengandung tiga jenis lemak dengan kadar yang berbeda-beda, yakni saturated fat atau minyak jenuh, monounsaturated fat atau minyak tak jenuh tunggal, dan polyunsaturated fat atau minyak tak jenuh ganda. Saat penggorengan dilakukan, ikatan rangkap yang terdapat pada asam lemak tak jenuh akan putus membentuk asam lemak jenuh.

Minyak yang baik adalah minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dibandingkan dengan kandungan asam lemak jenuhnya. Semua makanan yang dipertimbangkan sebagai ”lemak” memang tersusun dari asam lemak, yakni asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

”Untuk mendukung pola hidup sehat, masyarakat juga disarankan untuk mengganti proses menggoreng (deep frying ) dengan proses masak yang lebih sehat, seperti menumis, memanggang, dan panfrying ,” ungkap Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc MS SpGK, dokter spesialis gizi klinik Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) Indonesia merekomendasikan mengonsumsi lemak kurang dari 25% dari total kalori (2.000 kal-56 g).

Sementara WHO merekomendasikan konsumsi lemak jenuh kurang dari 10%. Lemak jenuh yang terkandung pada masakan dapat menyebabkan peningkatan kolesterol total dan kolesterol LDL (lowdensity lipoprotein ). LDL sering disebut kolesterol jahat, berbentuk lemak mirip lilin. ”Adapun salah satu asam lemak tak jenuh yang baik untuk kesehatan jantung adalah omega 3 yang dapat kita temukan dalam minyak yang berasal dari biji bunga kanola,” tutur Noviana Halim ST MM selaku Tropicana Slim Brand Manager yang dijumpai saat peluncuran produk minyak goreng Tropicana Slim Canola Oil beberapa waktu lalu.

Publikasi yang dikeluarkan British Journal of Nutrition menunjukkan konsumsi omega 3 ini dapat melindungi jantung. Hal ini ditunjukkan dari penurunan risiko penyakit jantung dan kematian akibat serangan jantung. Minyak yang tinggi lemak tak jenuh lebih baik untuk kesehatan. Sementara yang sering digunakan masyarakat kebanyakan adalah minyak dengan tinggi lemak jenuh yang berasal dari minyak kelapa sawit.

Hal ini dapat dibuktikan dengan memasukkan minyak ke dalam lemari pendingin. Jika minyak yang banyak mengandung lemak jenuh, setelah beberapa menit dimasukkan ke dalam lemari pendingin akan berubah warna menjadi putih susu dan cenderung membeku. Minyak yang rendah lemak jenuh akan tetap cair. Selain minyak zaitun, ada minyak kanola yang tak kalah sehat karena mengandung rendah lemak jenuh dan tinggi lemak tidak jenuh. Lemak tidak jenuh berfungsi membantu menurunkan kolesterol LDL dan trigliserida.

Selain itu, membantu meningkatkan kolesterol HDL (high-density lipoprotein ). Kolesterol HDL merupakan jenis kolesterol baik yang ada di dalam tubuh yang bersifat baik karena dapat membersihkan pembuluh darah dengan jumlah berlebih yang berasal dari kolesterol jahat (LDL). Minyak yang mengandung rendah lemak jenuh dan tinggi lemak tak jenuh dapat ditemukan dalam minyak jagung (corn oil ) dan minyak kanola (canola oil ).

Minyak kanola merupakan minyak yang diekstrak dari biji bunga kanola. Minyak kanola yang lebih sehat, dengan omega 3, baik untuk jantung. Sementara minyak jagung adalah minyak yang diekstraksi atau diperas dari biji jagung. Minyak kanola dan minyak jagung ini tak kalah sehat dengan minyak zaitun (olive oil ). Keduanya sehat dan baik untuk jantung karena mengandung asam lemak jenuh yang lebih rendah dibanding minyak kelapa sawit. Perbedaannya terletak pada aromanya.

Minyak kanola memiliki aroma yang mirip dengan minyak zaitun, sedangkan minyak jagung memiliki aroma gurih yang wangi dan nikmat. Tak hanya itu, jika dibandingkan dengan minyak lainnya, minyak kanola mengandung omega 3 lebih tinggi dan asam lemak alpha-linolenic acid (ALA). Kandungan ALA ini perlu dikonsumsi karena tubuh tak bisa menghasilkannya. Minyak kanola merupakan sumber lemak tak jenuh tunggal, yang bisa digunakan sebagai pengganti mentega dan keju sehingga mengurangi kadar kolesterol jahat LDL. Tentu juga bisa menurunkan risiko serangan jantung.

”Semahal apa pun dan sebaik apa pun kualitas minyak goreng, pada saat proses pemanasan pasti akan berubah menjadi lemak jenuh. Untuk itu, sebisa mungkin untuk mengurangi hidangan yang digoreng,” imbuh Dr dr Fiastuti Witjaksono MSc MS SpGK.

Larissa huda
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0636 seconds (0.1#10.140)