Kurangi Konsumsi Garam Harian Bisa Perpanjang Usia Anda

Kamis, 12 Januari 2017 - 23:30 WIB
Kurangi Konsumsi Garam Harian Bisa Perpanjang Usia Anda
Kurangi Konsumsi Garam Harian Bisa Perpanjang Usia Anda
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru pada kebiasaan pola makan global menunjukkan, bahwa mengurangi 200 mg garam setiap hari atau setara dengan satu bungkus keripik kentang bisa mencegah berbagai macam penyakit mematikan. Dengan demikian, Anda akan berumur panjang.

Dilansir dari Daily Mail, peneliti dari Tuft University, Boston mengatakan, bahwa mengurangi asupan garam hingga 400 mg bisa menyelamatkan uang sebesar USD3 miliar untuk biaya perawatan kesehatan. Membatasi asupan garam pun dinilai lebih efektif dibandingkan mengonsumsi obat-obatan.

Sebelumnya, peneliti yang berbasis di Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengukur keefektifan regulasi pengurangan garam hingga 10% lebih selama 10 tahun pada 183 negara. Langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mengestimasi jumlah jumlah DALY (disability-adjusted life years atau tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kecacatan - ukuran tahun yang hilang karena sakit).

Hasilnya pun ditemukan bahwa kebijakan global bisa menyelamatkan kurang lebih 5,8 juta DALY setiap tahun, khususnya melalui pengurangan jumlah pasien penyakit jantung. Selanjutnya peneliti menentukan berapa banyak garam yang dikurangi yang akan menyelamatkan biaya negara dan ditemukan intervensi satu dekade berhasil menyelamatkan USD1,12 per orang.

"Kami tahu kelebihan garam menyebabkan ratusan ribu kematian penyakit jantung dan pembuluh darah setiap tahun. Pertanyaannya, bagaimana memulai mengurangi garam dan berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk usaha itu," papar peneliti Dariush Mozaffarian sekaligus profesor gizi dari Tufts University Boston.

Seperti diketahui, mengonsumsi garam secara berlebihan menyebabkan berbagai macam masalah penyakit mematikan. Mulai dari penyakit tekanan darah tinggi, jantung, stroke, gagal ginjal dan kanker perut.

"Hasil penelitian kami bersama studi-studi sebelumnya di negara-negara terpilih memberikan bukti bahwa kebijakan nasional pengurangan asupan garam sangat efektif dari segi biaya dan pada dasarnya merupakan strategi pencegahan penyakit yang sangat berbiaya efektif," kata Mozaffarian.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3651 seconds (0.1#10.140)