Bantu Perusahaan Menghemat Energi

Selasa, 12 Mei 2015 - 10:55 WIB
Bantu Perusahaan Menghemat...
Bantu Perusahaan Menghemat Energi
A A A
ADHMORA adalah startup lokal kelahiran Bandung yang memberikan solusi konservasi energi lewat jasa konsultasi dan platform yang dapat membuat pemilik (bangunan) memantau penggunaan energi mereka.

Startup ini didirikan oleh sosok-sosok yang memiliki latar belakang akademik dari Teknik Fisika di Institut Teknogi Bandung.

Antara lain Muhammad Malik Akbar, Gibran Erlangga, Hayyu Saka, dan Ega Risandy. “Latar belakang akademik kami serta keinginan kami berwirausaha menjadi ide tercetusnya Adhmora,” ujar Muhammad Malik Akbar, Presiden Direktur Adhmora.

Malik, begitu ia biasa disapa, bercerita bahwa konsep bisnis Adhmora sebetulnya sudah dimulai sejak November 2013. ”Awalnya kami melakukan brainstorming mengenai solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan energi di Indonesia.

Setelah bisnis modelnya terbentuk, kemudian kami mulai verifikasi pasar dan mencari investor,” ungkapnya. Adhmora menciptakan sebuah software yang memungkinkan klien mereka memonitor penggunaan energi secara real time.

Sehingga diperoleh data konsumsi energi pada sebuah bangunan yang nantinya dijadikan acuan untuk melakukan tindakan penghematan energi selanjutnya. ”Berdasarkan penelitian, dengan melakukan pemantauan energi kita sudah dapat menurunkan pemakaian energi hingga 8%,” tambah Malik.

Dua Tipe Layanan Saat ini Adhmora memberi dua buah produk dan jasa kepada klien mereka. Pertama adalah jasa konservasi energi pada bangunan milik klien. Yang kedua adalah energy monitoring system. Layanan pertama berupa konsultasi dan implementasi langsung ke bangunan.

Adhmora akan menentukan bagaimana sebuah bangunan dapat dihemat energinya. Ada tiga tahap untuk melakukan hal itu, yakni audit energi, konstruksi, dan validasi. Pada tahap audit, Adhmora akan mengumpulkan data konsumsi energi bangunan milik klien agar dapat dicari peluang penghematan energi.

Di tahap konstruksi Adhmora akan melakukan implementasi langsung pada bangunan, sehingga penghematan energi dapat tercapai. Terakhir, pihak Adhmora akan melakukan validasi bahwa nilai penghematan energi yang terealisasikan sudah sesuai secara teori di laporan audit energi.

Untuk layanan tersebut, Malik menjelaskan bahwa mereka memberlakukan konsep paid from saving. ”Klien kami tidak perlu mengeluarkan dana sepeser pun di awal kontrak, namun mereka akan membayar jasa kami dengan cara bagi hasil dari penghematan biaya energi listrik yang terjadi,” papar Malik.

Perusahaan yang melakukan skema ini umumnya disebut “ESCO” atau Energy Service Company. Nah, layanan kedua mereka adalah energy monitoring system yang dinamakan Energo. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan awareness dari pengguna bangunan agar bijak memanfaatan energi.

”Produk ini juga jadi edukasi ke masyarakat tentang pentingnya konservasi energi,” katanya. ide dan solusi yang ditawarkan oleh Adhmora memang sangat menarik dan menyasar langsung permasalahan yang ada.
“Fakta membuktikan bahwa tidak semua teknologi energi baru dan terbarukan dapat diterapkan di Indonesia, salah satunya akibat faktor geografis,” beber Malik.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, konservasi energi muncul sebagai solusi yang menjembatani antara cadangan energi fosil yang selalu menurun tiap tahun dan belum siapnya teknologi energi baru dan terbarukan untuk diimplementasikan dan dimanfaatkan secara maksimal.

cahyandaru kuncorojati
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7437 seconds (0.1#10.140)