Ganti Smart Card dengan Mobile Access
A
A
A
Tidak hanya gadget yang berkembang mengikuti gaya hidup pengguna, sistem keamanan pun harus berkembang mengikuti tren.
Demikian disampaikan Hary Permadi Kartono, Sales Director HID Global. HID Global mengenalkan teknologi terbaru sistem keamanan dari akses bangunan atau ruangan yang tidak lagi menggunakan akses kartu.
Namun, memakai perangkat mobile melalui sistem yang disebut HID Mobile Access Solution. Bayangkan jika gerbang atau pintu akses pada sebuah kantor yang biasanya memakai kartu digantikan dengan smartphone. Lalu, bagaimana cara kerjanya? Sederhana.
Pihak yang ingin memiliki sistem keamanan terlebih dahulu harus mendaftar ke portal web milik HID. Setelah mendaftar, maka access control akan diberikan untuk mendaftarkan indentitas siapa saja yang dapat memiliki hak mobile access dengan smartphone mereka.
Selanjutnya, orang atau smartphone yang sudah didaftarkan dapat mengunduh aplikasi HID Mobile Access dan langsung dapat digunakan. Koneksi Bluetooth Kartu RFID/Smart Card memang punya banyak jenis, mulai kartu chip, magnetik, PVC, hingga mifare.
Nah, aplikasi HID Mobile Access memilih menggunakan koneksi Bluetooth yang terdapat pada smartphone. Hary berpendapat bahwa teknologi Bluetooth yang ada saat ini sudah sangat hemat konsumsi baterainya. Kemudian, HID Mobile Access juga tidak memerlukan auto pairing.
Aplikasi teknologi Bluetooth ini dinilai lebih efisien karena tidak perlu lagi mencetak kartu dalam jumlah banyak dan mengirimkannya ke tiap pegawai. ”Melalui access control, Anda juga dapat mengatur mobile access seorang pegawai.
Misalnya pada jam berapa hingga jam berapa orang tersebut memiliki hak akses,” katanya. ”Anda juga dapat memperoleh informasi siapa saja yang menggunakan aksesnya ke sebuah tempat,” paparnya.
Lebih lanjut, Hary menjelaskan bahwa teknologi ini tidak akan menggantikan teknologi akses kartu. Kartu akses, lanjut Hary, akan tetap berlaku karena memiliki fungsi langsung sebagai identitas diri juga saat melewati petugas keamanan.
“Jadi teknologi mobile access ini sebagai komplementer. Ada porsi market masing-masing bagi tiap produk,” tambahnya.
cahyandaru kuncorojati
Demikian disampaikan Hary Permadi Kartono, Sales Director HID Global. HID Global mengenalkan teknologi terbaru sistem keamanan dari akses bangunan atau ruangan yang tidak lagi menggunakan akses kartu.
Namun, memakai perangkat mobile melalui sistem yang disebut HID Mobile Access Solution. Bayangkan jika gerbang atau pintu akses pada sebuah kantor yang biasanya memakai kartu digantikan dengan smartphone. Lalu, bagaimana cara kerjanya? Sederhana.
Pihak yang ingin memiliki sistem keamanan terlebih dahulu harus mendaftar ke portal web milik HID. Setelah mendaftar, maka access control akan diberikan untuk mendaftarkan indentitas siapa saja yang dapat memiliki hak mobile access dengan smartphone mereka.
Selanjutnya, orang atau smartphone yang sudah didaftarkan dapat mengunduh aplikasi HID Mobile Access dan langsung dapat digunakan. Koneksi Bluetooth Kartu RFID/Smart Card memang punya banyak jenis, mulai kartu chip, magnetik, PVC, hingga mifare.
Nah, aplikasi HID Mobile Access memilih menggunakan koneksi Bluetooth yang terdapat pada smartphone. Hary berpendapat bahwa teknologi Bluetooth yang ada saat ini sudah sangat hemat konsumsi baterainya. Kemudian, HID Mobile Access juga tidak memerlukan auto pairing.
Aplikasi teknologi Bluetooth ini dinilai lebih efisien karena tidak perlu lagi mencetak kartu dalam jumlah banyak dan mengirimkannya ke tiap pegawai. ”Melalui access control, Anda juga dapat mengatur mobile access seorang pegawai.
Misalnya pada jam berapa hingga jam berapa orang tersebut memiliki hak akses,” katanya. ”Anda juga dapat memperoleh informasi siapa saja yang menggunakan aksesnya ke sebuah tempat,” paparnya.
Lebih lanjut, Hary menjelaskan bahwa teknologi ini tidak akan menggantikan teknologi akses kartu. Kartu akses, lanjut Hary, akan tetap berlaku karena memiliki fungsi langsung sebagai identitas diri juga saat melewati petugas keamanan.
“Jadi teknologi mobile access ini sebagai komplementer. Ada porsi market masing-masing bagi tiap produk,” tambahnya.
cahyandaru kuncorojati
(ars)