Penghubung Perusahaan IT dan Talent IT

Selasa, 19 Mei 2015 - 10:10 WIB
Penghubung Perusahaan...
Penghubung Perusahaan IT dan Talent IT
A A A
Banyak perusahaan yang acap menemukan kesulitan dalam hal merekrut tenaga atau talent di bidang IT, salah satunya programmer. GeekHunter berupaya meme cahkan masalah tersebut. Ide mendirikan GeekHunter sudah mengendap lama di benak Ken Ratri Iswari.

Bahkan ia sempat mengajukan konsep tersebut kepada inkubator startup asal Denmark yang menjadi tempat dia bekerja. Tapi sayang, ide itu ditolak. Namun Ken tidak putus asa. Bersama Yunita Anggraeni, ia berupaya mewujudkan mimpinya. Lahirlah Geekhunter pada Juli 2013, sebuah startup yang memberikan layanan perekrutan kerja dibidang IT.

Mereka menghubungkan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja IT berkualitas dengan talet di bidang IT untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai. Menurut Anggra sapaan akrab Yunita Anggraeni GeekHunter bukanlah website job listing. Sebab, mereka ikut memandu klien dalam proses pencarian, seleksi, wawancara, bahkan negosiasi antara perusahaan dan si talent. ”Bisa dibilang kami adalah IT Recruitment Consultant,” ungkapnya.

Proyek awal mereka adalah merekrut talent IT untuk sebuah perusahaan asal Malaysia dan perusahaan game asal Korea Selatan yang baru beroperasi di Bandung. Kedua proyek tersebut sukses dan memperoleh respon positif. ”Kini GeekHunter sudah bermitra dengan 50 perusahaan. Komposisinya 60% perusahaan lokal dan 40% perusahaan asing, mulai dari Singapura, Malaysia, Australia, hingga Korea Selatan, yang mulai melebarkan sayap di Indonesia,” ungkap Anggra.

Anggra menambahkan, saat ini GeekHunter telah memiliki lebih dari 10.000 talent di bidang IT. Para talent yang mencari pekerjaan tidak hanya dapat mengunggah CV, tapi juga berkonsultasi mengenai karir. ”Kami juga aktif mencarikan pekerjaan yang sesuai bagi si talent IT,” paparnya lagi. Kendati layanan dari GeekHunter memang direspon positif, tapi mereka juga memiliki beberapa tantangan dalam perjalanannya.

Apa itu? ”Menumbuhkan kepercayaan,” tutur Anggra pasti. ”Karena kami terbilang masih muda, ada saja perusahaan yang ragu dengan kemampuan GeekHunter,” ia mennambahkan. Tantangan lainnya menarik. Menurut Anggra, para talent IT umumnya tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik. ”Banyak yang memiliki intelijensi sangat baik namun kesulitan dalam hal berkomunikasi. Jadi, cukup menantang,” katanya.

Selain itu GeekHunter juga harus berkompetisi dengan headhunter atau recruitment agency. ”Beberapa klien kami menginginkan talent dari sumber atau talent pool yang sama, misalnya lulusan IT dari sebuah universitas ternama,” keluhnya. Kedepannya, Anggra berharap dapat menambahkan posisi pekerjaan lain yang masih berhubungan dengan IT, tidak hanya programmer.

Misalnya saja talent di cloud computing, network engineer, data scientists, IT sales, serta marketing. ”Kami juga ingin berperan aktif dalam menciptakan ekosistem IT yang mendukung talent di Indonesia. Misalnya aktif melibatkan komunitas-komunitas IT, juga masuk hingga ke kampus untuk membantu memberikan advice mengenai pembenahan kurikulum IT agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” pungkasnya.

Cahyandaru kuncorojati
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2378 seconds (0.1#10.140)