Mitos tentang Manajemen Waktu
A
A
A
Banyak orang mengalami stres saat berhadapan dengan waktu. Bahkan sejumlah buku dan seminar tentang manajemen waktu pun sepertinya tak banyak berefek dalam kehidupan nyata.
Meskipun miliaran dolar telah dihabiskan untuk manajemen waktu selama 20 tahun terakhir, hampir semua terlihat lebih stres dan malah lebih keras bekerja daripada sebelumnya. Bagaimana bisa? Masalahnya terletak pada dasar manajemen waktu. Setiap sistem manajemen waktu didasarkan pada dua konsep.
Pertama, peningkatan efisiensi. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Kedua, peningkatan efektivitas. Melakukan prioritas sehingga tugas-tugas penting bisa dilakukan terlebih dahulu. Secara teoritis, kombinasi dari dua hal ini memungkinkan Anda untuk mencapai tujuan Anda tanpa stres yang terusmenerus menekan waktu.
Namun pada kenyataannya, tidak peduli seberapa efisien atau seefektif Anda memprioritaskan, akan selalu ada terlalu banyak tugas penting ketimbang waktu yang tersedia. Misalkan Anda berpikir bahwa satu jam ekstra setiap hari akan memungkinkan Anda untuk menyelesaikan semua pekerjaan Anda tepat waktu.
Anda mengambil kursus manajemen waktu yang berhasil menambah jam bekerja. Lalu, secepat mungkin jam itu akan diisi dengan nilai lebih dari satu jam untuk mengerjakan pekerjaan penting Anda. Saat ini, mungkin cara ini berhasil untuk Anda karena lebih banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Namun, karena tingkat stres Anda tetap tinggi, kualitas pekerjaan Anda pun ambruk.
Anda tetap stres, bahkan mungkin lebih stres, karena Anda telah menambahkan “waktu mengelola” di jam kerja Anda. Ujungnya atau hasilnya adalah nol atau sia-sia. Mengapa? Karena masalahnya bukan terletak pada bagaimana Anda mengatur waktu Anda. Masalahnya, Anda, atasan Anda, dan lingkungan Anda telah secara implisit mendefinisikan pekerjaan Anda sebagai “melakukan pekerjaan sebanyak mungkin di waktu yang Anda miliki.”
Pada kenyataannya, hanya ada satu cara untuk memenangkan permainan manajemen waktu. Anda harus belajar untuk mengatakan “tidak” kepada rekan kerja, atasan Anda, pelanggan Anda, dan (terutama) untuk diri sendiri. Mungkin ini tidak harus dilakukan setiap saat. Namun, setidaknya beberapa waktu dalam hari kerja.Jadi, jangan mengambil seminar manajemen waktu terburu-buru. Sebaliknya, melatih diri untuk mulai berkata “tidak” lebih sering.
Susi susanti/themuse
Meskipun miliaran dolar telah dihabiskan untuk manajemen waktu selama 20 tahun terakhir, hampir semua terlihat lebih stres dan malah lebih keras bekerja daripada sebelumnya. Bagaimana bisa? Masalahnya terletak pada dasar manajemen waktu. Setiap sistem manajemen waktu didasarkan pada dua konsep.
Pertama, peningkatan efisiensi. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Kedua, peningkatan efektivitas. Melakukan prioritas sehingga tugas-tugas penting bisa dilakukan terlebih dahulu. Secara teoritis, kombinasi dari dua hal ini memungkinkan Anda untuk mencapai tujuan Anda tanpa stres yang terusmenerus menekan waktu.
Namun pada kenyataannya, tidak peduli seberapa efisien atau seefektif Anda memprioritaskan, akan selalu ada terlalu banyak tugas penting ketimbang waktu yang tersedia. Misalkan Anda berpikir bahwa satu jam ekstra setiap hari akan memungkinkan Anda untuk menyelesaikan semua pekerjaan Anda tepat waktu.
Anda mengambil kursus manajemen waktu yang berhasil menambah jam bekerja. Lalu, secepat mungkin jam itu akan diisi dengan nilai lebih dari satu jam untuk mengerjakan pekerjaan penting Anda. Saat ini, mungkin cara ini berhasil untuk Anda karena lebih banyak pekerjaan yang bisa dilakukan. Namun, karena tingkat stres Anda tetap tinggi, kualitas pekerjaan Anda pun ambruk.
Anda tetap stres, bahkan mungkin lebih stres, karena Anda telah menambahkan “waktu mengelola” di jam kerja Anda. Ujungnya atau hasilnya adalah nol atau sia-sia. Mengapa? Karena masalahnya bukan terletak pada bagaimana Anda mengatur waktu Anda. Masalahnya, Anda, atasan Anda, dan lingkungan Anda telah secara implisit mendefinisikan pekerjaan Anda sebagai “melakukan pekerjaan sebanyak mungkin di waktu yang Anda miliki.”
Pada kenyataannya, hanya ada satu cara untuk memenangkan permainan manajemen waktu. Anda harus belajar untuk mengatakan “tidak” kepada rekan kerja, atasan Anda, pelanggan Anda, dan (terutama) untuk diri sendiri. Mungkin ini tidak harus dilakukan setiap saat. Namun, setidaknya beberapa waktu dalam hari kerja.Jadi, jangan mengambil seminar manajemen waktu terburu-buru. Sebaliknya, melatih diri untuk mulai berkata “tidak” lebih sering.
Susi susanti/themuse
(ftr)