Bukan Elemen Nostalgia

Minggu, 24 Mei 2015 - 10:03 WIB
Bukan Elemen Nostalgia
Bukan Elemen Nostalgia
A A A
BOYZONEberhasil membius penggemarnya di Jakarta dalam konser bertajuk A Night Reunion with Boyzone . Namun, mereka menolak disebut sebagai boyband yang mengandalkan nostalgia.

Pada era 1990-an boyband bak cendawan pada musim hujan. Kombinasi musik ringan bernada manis, tampang keren, serta koreografi tari yang menggemaskan membuat boyband begitu digemari.

Yang mampu mengalahkan popularitas boyband justru tren musik itu sendiri. Satu per satu boyband, seperti New Kids on the Block, Take That, Backstreet Boy, Boyzone, hingga Westlife tumbang. Di antara mereka sebagian ada yang kembali mencoba eksis di dunia yang mengharumkan nama mereka. Memanfaatkan tren boyband , yang saat ini tengah menanjak, beberapa boyband lawas muncul kembali.

Termasuk Boyzone yang terdiri atas Ronan Keating, Keith Duffy, Shane Lynch, dan Mikey Graham. Susunan anggota ini minus kehadiran sang vokalis utama lainnya, Stephen Gately yang meninggal dunia pada 10 Oktober 2009. Hanya, mencoba meraih popularitas yang seperti dulu bukanlah usaha yang mudah. Mengandalkan nostalgia tentu bukan cara mujarab. Terlebih lagi, kehidupan dan tampang mereka juga tidak seperti pada waktu muda dulu. Lalu, bagaimana cara mereka mencoba meraihnya kembali. Berikut petikan wawancaranya?

Bagaimana awalnya kalian memutuskan untuk kembali berkumpul dan menggelar konserreuni ini? Mikey :

Seperti yang kau tahu, kami menghabiskan waktu bersama sekitar enam tahun dan dalam enam tahun itu adalah tahun yang sangat-sangat sibuk. Setelah enam tahun itu, kami merasa sangat kelelahan serta kehabisan tenaga dan akhirnya memutuskan untuk beristirahat, istirahat total. Namun ternyata, waktu istirahat tersebut berjalan jauh lebih lama dari yang diharapkan.

Kemudian pada waktu yang tepat, kami kembali bersama untuk melakukan charity gig di televisi dan berlangsung dengan baik. Setelah itu, kami memutuskan mungkin kami harus mulai (Boyzone) kembali dari awal sekali lagi dan kami mengadakan konser tur dan menjual tiket yang berhasil sold out , kami sangat terkejut. Itu merupakan pengalaman yang menyenangkan saat itu sampai akhirnya kami memutuskan untuk membuat album baru dan mungkin kami masih bisa bersenang-senang.

Bagaimana kalian menggandeng penggemar pada era sekarang ini? Ronan:

Kami sengaja memilih setlist yang bisa dinikmati oleh semua orang. Jadi, pasti ada lagu-lagu klasik di dalam list tersebut, seperti lagu Love Me for Reason , No Matter What , atau Picture of You . Sangat penting bagi kami untuk menyanyikan lagu-lagu tersebut, tapi kami juga menyanyikan beberapa lagulagu baru kami karena Boyzone bukan sebuah tribute , bukan sekadar elemen untuk bernostalgia, tapi (Boyzone) juga tentang moving forward setelah 20 tahun karier kami bersama.

Dari album-album yang pernah kalian buat, lagu apa yang paling menarik? Shane:

Bagi saya, (lagu-lagu terbaik) itu adalah lagu-lagu (di album) baru. Album “Brother” adalah album yang paling penting bagi kami berempat setelah kehilangan Stephen. Beberapa lagu yang ada di sana adalah lagu terbaik yang pernah kami rekam. Too Late for Halelulya sangat luar biasa untuk kami, momen yang besar dan pada album berikutnya lagu yang berjudul Who We Are , kami rasa (lagu) itu sangat merepresentasikan seperti apa kami. Sangat banyak lagu baru dalam pertunjukan semalam, jadi kuharap semua bisa mendapatkan pengalaman yang berbeda dari pertunjukan itu.

Bagaimana tanggapan kalian mengenai boyband yang sedang tren pada era sekarang? Ronan :

Pada 1990-an merupakan era bagi musik pop. Saat itu ada Spice Girls, Backstreet Boys, N’Sync, Boyzone, dan itu merupakan waktu yang sangat menyenangkan bagi musik pop dan kemudian hal itu berubah, musik berubah, tren ini berubah. Muncul musik rap, kemudian musik indie, dan ada banyak artis solo yang bermunculan pada 2000- an.

Kemudian musik pop muncul lagi, saatnya bagi musik pop untuk kembali, ada One Direction dan kemudian banyak band-band lama yang merasa sekarang saatnya untuk muncul lagi. Pada zamanitu(1990-an) lagu-lagu merekasangatbagus, musiknyabagus, sampaikemudiansegalanyaberubahsecara tiba-tibadankamibekerjakeras, mencoba membuat musik baru untuk Boyzone agar bisa membawa kami maju lebih jauh pada 2015 ini dan seterusnya. Lagu-lagu kami sebelumnya adalah lagu yanghebat.

Namun, kami mencoba untuk maju kedepan dengan album(baru) kami, seperti album“BZ20” dan “Brother”. Albumbarudanlagu baruagarbisa mengantar kami kegenerasi yang baru. Mikey: Ada waktu di mana kami benarbenar sangat sibuk setiap waktu dan sangat hectic, sampai akhirnya kami memutuskan untuk beristirahat.

Pada saat kami kembali bergabung pada 2007 dan 2008, kami berada dalam posisi di mana kami harus menyeimbangkan waktu kami di rumah, kehidupan di keluarga kami, dan kami sekarang bisa memilih kapan kami akan bekerja dengan sangat keras dan kemudian saat lelah, kembali pulang bersama keluarga untuk beristirahat. Jadi, (jawabannya adalah) bisa menyeimbangkan waktu dengan baik.

Fatturahman hakim
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0871 seconds (0.1#10.140)