Lansia Berhak Hidup Sehat Dan Bahagia

Jum'at, 29 Mei 2015 - 09:37 WIB
Lansia Berhak Hidup...
Lansia Berhak Hidup Sehat Dan Bahagia
A A A
Banyak orang yang mendambakan hidup sehat dan bahagia hingga lanjut usia. Faktanya, orang tua yang hidupnya benar-benar sehat hingga hari tua sangat jarang dijumpai. Vaksinasi dewasa bisa menjadi salah satu solusinya.

Usia senja sering dikaitkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan menurunnya kualitas hidup, baik itu fisik maupun psikis. Berdasarkan keterangan pusat data dari Kementerian Kesehatan, jika pada 2010 proporsi usia lebih dari 65 tahun hanya 5% dari total penduduk, maka pada 2035 diperkirakan menjadi 10,6%.

Bila dikalikan dengan prediksi populasi Indonesia pada 2035 sebesar 305,6 juta, 20 tahun lagi akan ada sekitar 32,39 juta penduduk usia lebih dari 65 tahun. Lansia akan mengalami kondisi immunosenescence, yakni menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang sehingga respon imun tubuh terhadap pertahanan infeksi kuman dan virus menurun.

Akibatnya, lansia lebih mudah terkena infeksi dan bahkan sering disertai dengan komplikasi yang berat. Selain itu, bila sudah terinfeksi, pengendalian penyakitnya akan lebih sulit sehingga meningkatkan angka kesakitan serta kematian kelompok ini. Oleh karena itu, aspek promotif dan preventif pada pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia) merupakan upaya penting yang harus dilakukan di Indonesia saat ini dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan lansia Indonesia.

Di samping itu, upaya di kedua bidang ini sangat signifikan untuk disebarluaskan di tengah masyarakat guna menghemat biaya kesehatan yang timbul akibat berbagai penyakit degeneratif kronik dan infeksi yang paling sering dialami lansia. ”Sehat di usia lanjut yang menjadi tujuan kita semua, memerlukan berbagai upaya. Salah satu di antaranya upaya pencegahan penyakit menular dengan vaksinasi,” ungkap Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD KAI FINASIM FACP, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa dalam acara Peringatan Hari Lansia Nasional 2015 pada Kamis (21/5).

Komitmen untuk mengedepankan hal tersebut diserukan pada Kamis (21/5) oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Dirjen BUK), Satgas Imunisasi Dewasa dan Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2015 yang diperingati pada 29 Mei setiap tahunnya.

Salah satu wujud nyata dari komitmen ini adalah Gerakan Vaksinasi Lansia untuk Hidup Sehat dan Bahagia yang akan dicanangkan pada Minggu (31/5) di Taman Menteng, Jakarta. Menurut dr Samsuridjal, dewasa ini vaksinasi yang dianjurkan pada orang usia lanjut di antaranya influenza, pneumonia, dan herpes zoster.

Permasalahan kesehatan yang kerap dialami lansia adalah penyakit kronis degeneratif yang bisa dikatakan tidak dapat sembuh dan memerlukan pengobatan berkesinambungan dalam jangka panjang seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes melitus, kanker, penyakit paru obstruktif kronis, dan demensia.

Khusus di Indonesia, angka penyakit infeksi pada usia lanjut juga masih tinggi, mengingat sistem imunitas manusia memang akan menurun seiring pertambahan usia. Penyakit infeksi yang dimaksud, antara lain pneumonia, herpes zoster, tuberkulosis, influenza, infeksi saluran kemih, dan infeksi saluran cerna.

Selain itu, persepsi masyarakat yang menganggap normal terhadap penurunan kualitas kesehatan lansia juga patut dibenahi. Lansia kurang gizi dan berat badan dianggap lumrah karena faktor usia. Gejala depresi pada orang tua juga kurang diperhatikan, padahal menurut survei prevalensinya terbilang tinggi. Keluhan lemas dan selalu ingin tidur juga jarang dieksplorasi lebih lanjut penyebabnya.

Padahal, usia lanjut yang sehat itu harus aktif dan sehat mental. Menurut Prof Dr dr Siti Setiati SpPD-KGer MEpid FINASIM sekaligus Ketua Pergemi penting bagi orang tua untuk melakukan vaksinasi dikarenakan pencegahan terhadap penyakit infeksi merupakan hal yang amat penting bagi orang tua.

Ketika seseorang yang berusia lanjut jatuh sakit terkena infeksi, penyakitnya akan lebih berat, fase penyembuhan lambat dan sulit pulih, bisa memperberat penyakit penyerta lain. Mereka perlu dukungan keluarga untuk melakukan vaksinasi ini,” papar dr Siti Setiati.

Sejalan dengan paparan sebelumnya, Prof Dr dr Akmal Taher SpU(K), Dirjen BUK Kemenkes RI mengungkapkan, pencegahan penyakit menular pada orang dewasa dapat diturunkan risikonya dengan vaksinasi. Bahkan, vaksinasi pada usia lanjut tidak hanya menurunkan angka penularan penyakit, juga dapat mencegah kematian.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1111 seconds (0.1#10.140)