Dua Raja dari Surabaya
A
A
A
DUA peserta asal Surabaya, Sandy Sieto dan Evan Sumanto, menjadi raja di perhelatan modifikasi Honda Jazz Tuning Contest featuring Honda Brio Tuning Contest (HJBTC) di Mal Taman Anggrek, Jakarta, pada 21 Mei-24 Mei 2015.
Honda Jazz besutan Sandy Sieto berhasil menyandang gelar prestisius King of Jazz dengan mengantongi 5 penghargaan, termasuk di antaranya The Coolest Rims, The Coolest Engine, The Coolest Under Carriage, The Coolest Body Kit , dan The Coolest Interior Design . Adapun untuk runner up pertama dan kedua diraih oleh Andi Setiawan dan Juan Michael.
Honda Brio milik Evan Sumanto didapuk sebagai King of Brio, dengan 4 penghargaan meliputi The Best Brio In Car Entertainment, The Best Brio Gadget Implementer , dan The Best Brio Body Kit . Sementara, runner up pertama dan kedua diraih oleh Riky Ahmad dan Elvira Yovita.
Tahun ini event modifikasi Honda Jazz Tuning Contest memang ikut menampilkan Honda Brio, city car yang sebelumnya juga mengikuti langkah Honda Jazz untuk berlaga di arena balap. Hasilnya memang mengesankan. Modifikasi yang dilakukan peserta pada Honda Brio tidak kalah masifnya dibandingkan Honda Jazz. Termasuk juga antusiasme para peserta yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya.
Menurut salah satu juri, Aris Harvenda, aspek penilaian peserta tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya, yakni tujuh variabel yang meliputi modifikasi cat, modifikasi velg dan ban, modifikasi body kit , modifikasi interior, modifikasi eksterior, modifikasi audio, serta modifikasi mesin. “Setiap sektor akan dinilai dan disatukan, dengan tetap melihat keselarasan satu sama lain,” sebutnya.
Total ada 13 mobil Honda Jazz dan 13 mobil Honda Brio dari berbagai aliran modifikasi seperti street racing maupun elegan tampil sebagai finalis untuk memperebutkan 26 kategori secara keseluruhan. Seluruh peserta dinilai oleh tim juri yang terdiri dari 5 jurnalis automotif nasional yang berpengalaman di bidang modifikasi. “Di Indonesia, banyak sekali anakanak muda yang kreatif. Kreativitas mereka bisa ditampilkan di ajang seperti ini,” tegas Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy.
Alasan memasukkan Honda Brio ke dalam kontes modifikasi, menurut Jonfis, karena peminat modifikasi pada Brio ternyata sangat tinggi. Peraih King of Jazz Sandy Sieto mengaku baru pertama mengikuti ajang modifikasi. Dia mengaku datang ke Jakarta dengan satu tujuan, yakni untuk menang.
Modifikasi yang dilakukan Sandy terhadap mobilnya yang berkonsep street racing paling ekstrem dan meliputi semua lini. Dari depan misalnya, mobil milik Sandy sama sekali tidak terlihat seperti Honda Jazz terbaru lewat grill , bemper, maupun lampu depan yang telah dirombak total. Dia mengaku menghabiskan bujet lebih dari Rp400 juta untuk memodifikasi mobilnya.
Evan Sumanto, si Raja Brio, merupakan pemilik bengkel Auto Concept di Surabaya. Brio warna putihnya tampil mencolok. Antara lain lewat stiker bermotif geisha yang membalut seluruh bodi mobil. “Pengerjaannya detail dan hati-hati,” ujarnya. Namun, daya tarik mobil yang menggunakan velg berdimensi 17 inci, wide body , dan lampu kolong itu, tentu saja ada pada arena in car entertainment yang dilengkapi turntable dan PlayStation.
Menurut Evan, mobil tersebut masih digunakan seharihari meski memang interiornya sempit karena disesaki berbagai ornamen hiburan.
Danang arradian
Honda Jazz besutan Sandy Sieto berhasil menyandang gelar prestisius King of Jazz dengan mengantongi 5 penghargaan, termasuk di antaranya The Coolest Rims, The Coolest Engine, The Coolest Under Carriage, The Coolest Body Kit , dan The Coolest Interior Design . Adapun untuk runner up pertama dan kedua diraih oleh Andi Setiawan dan Juan Michael.
Honda Brio milik Evan Sumanto didapuk sebagai King of Brio, dengan 4 penghargaan meliputi The Best Brio In Car Entertainment, The Best Brio Gadget Implementer , dan The Best Brio Body Kit . Sementara, runner up pertama dan kedua diraih oleh Riky Ahmad dan Elvira Yovita.
Tahun ini event modifikasi Honda Jazz Tuning Contest memang ikut menampilkan Honda Brio, city car yang sebelumnya juga mengikuti langkah Honda Jazz untuk berlaga di arena balap. Hasilnya memang mengesankan. Modifikasi yang dilakukan peserta pada Honda Brio tidak kalah masifnya dibandingkan Honda Jazz. Termasuk juga antusiasme para peserta yang berasal dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya.
Menurut salah satu juri, Aris Harvenda, aspek penilaian peserta tidak berubah dari tahun-tahun sebelumnya, yakni tujuh variabel yang meliputi modifikasi cat, modifikasi velg dan ban, modifikasi body kit , modifikasi interior, modifikasi eksterior, modifikasi audio, serta modifikasi mesin. “Setiap sektor akan dinilai dan disatukan, dengan tetap melihat keselarasan satu sama lain,” sebutnya.
Total ada 13 mobil Honda Jazz dan 13 mobil Honda Brio dari berbagai aliran modifikasi seperti street racing maupun elegan tampil sebagai finalis untuk memperebutkan 26 kategori secara keseluruhan. Seluruh peserta dinilai oleh tim juri yang terdiri dari 5 jurnalis automotif nasional yang berpengalaman di bidang modifikasi. “Di Indonesia, banyak sekali anakanak muda yang kreatif. Kreativitas mereka bisa ditampilkan di ajang seperti ini,” tegas Marketing & Aftersales Service Director PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy.
Alasan memasukkan Honda Brio ke dalam kontes modifikasi, menurut Jonfis, karena peminat modifikasi pada Brio ternyata sangat tinggi. Peraih King of Jazz Sandy Sieto mengaku baru pertama mengikuti ajang modifikasi. Dia mengaku datang ke Jakarta dengan satu tujuan, yakni untuk menang.
Modifikasi yang dilakukan Sandy terhadap mobilnya yang berkonsep street racing paling ekstrem dan meliputi semua lini. Dari depan misalnya, mobil milik Sandy sama sekali tidak terlihat seperti Honda Jazz terbaru lewat grill , bemper, maupun lampu depan yang telah dirombak total. Dia mengaku menghabiskan bujet lebih dari Rp400 juta untuk memodifikasi mobilnya.
Evan Sumanto, si Raja Brio, merupakan pemilik bengkel Auto Concept di Surabaya. Brio warna putihnya tampil mencolok. Antara lain lewat stiker bermotif geisha yang membalut seluruh bodi mobil. “Pengerjaannya detail dan hati-hati,” ujarnya. Namun, daya tarik mobil yang menggunakan velg berdimensi 17 inci, wide body , dan lampu kolong itu, tentu saja ada pada arena in car entertainment yang dilengkapi turntable dan PlayStation.
Menurut Evan, mobil tersebut masih digunakan seharihari meski memang interiornya sempit karena disesaki berbagai ornamen hiburan.
Danang arradian
(ftr)