5 Rahasia Hubungan Baik dengan Bos
A
A
A
PRODUKTIF dan hubungan yang saling menghormati antara bos dan karyawan adalah kunci keberhasilan setiap perusahaan. Prioritas utama seorang bos memang cenderung memiliki karyawan pekerja keras yang memenuhi visi perusahaan.
Di sisi lain, bos juga ingin memiliki hubungan yang kuat dengan orang-orang yang bekerja dengannya setiap hari. Dengan begitu, dia akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan staf daripada dengan orang lain. Tentu saja, ada sesuatu yang penting bagi karyawan, yakni sang bos memainkan peran kunci dalam peluang kemajuan. Dengan demikian, semakin dia mengenal Anda, pekerjaan Anda, dan etos kerja Anda, semakin besar Anda akan dihargai.
Sebuah hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan manajer Anda dapat meningkatkan semangat dan produktivitas. Dan akhirnya, dapat meningkatkan karier Anda. Anda bisa mempelajarinya dengan lima tips berikut, seperti dikutip dari themuse.com.
1. Ambil inisiatif untuk atur rapat bulanan
Mengapa hal ini penting? Karena dengan pertemuan ini akan membantu bos Anda mengetahui apa yang terjadi dalam bisnis dan menunjukkan bahwa para karyawan peduli tentang pekerjaan mereka serta menjaga tujuan dan harapan perusahaan.
2. Tunjukkan inovasi dan inisiatif Anda
Setiap CEO atau manajer ingin perusahaan penuh dengan karyawan yang termotivasi dan produktif. Ini menunjukkan bahwa Anda sangat senang mengambil proyek-proyek baru ini serta akan membantu Anda dan atasan menjadi lebih sukses. Menjadi inovatif dan mengambil inisiatif memperlihatkan ke manajer Anda bahwa Anda serius ingin berkembang dengan perusahaan. Hal ini jelas akan semakin mengikat keduanya ke arah hubungan yang lebih baik.
3. Upayakan untuk komunikasi terbuka
Memiliki komunikasi yang terbuka memang menjadi faktor yang penting. Kuncinya adalah untuk mengingat bahwa Anda dipekerjakan karena memiliki satu set keterampilan khusus yang menjadi nilai penting bagi perusahaan. Ini bisa menawarkan perspektif yang berbeda dari atasan Anda. Di sisi lain, Anda bisa tetap tidak setuju dengan atasan Anda namun tetap memiliki jalur komunikasi terbuka untuk membangun hubungan yang kuat, di mana Anda tahu ide-ide terbaik akan selalu terus maju.
4. Ingatlah, bos juga manusia
Kebanyakan bos atau pimpinan datang ke kantor dengan wajah yang serius untuk bekerja. Mereka menghabiskan hari-hari mereka terfokus pada target atau tujuan perusahaan. Namun, tahukah Anda mereka pun bisa berlaku seperti manusia lainnya. Jadi, tanyakanlah hal-hal yang sifatnya agak pribadi, tapi tetap penuh etika, misalnya menanyakan tentang liburan atau akhir pekannya. Ini bukan tentang apakah Anda bisa menjadi teman baik bagi bos Anda atau keinginan untuk bisa “nongkrong bareng bos”. Ini tentang berkomunikasi pada tingkat yang lebih personal.
5. Jadi Diri Sendiri
Semua orang memiliki kehidupan pribadi masing-masing di luar pekerjaan. Sebagai istri, suami, ibu, ayah, anak, dan lain sebagainya. Semuanya ini saling terkait. Jika Anda bahagia di kehidupan pribadi, itu akan berefek pada kinerja Anda yang jauh lebih baik. Demikian sebaliknya. Perlu diingat, tujuan Anda tidak harus menjadi teman terbaik dengan atasan Anda. Sebaliknya, fokus pada membangun kemampuan komunikasi yang baik dan membangun kepercayaan. Hasil yang baik pasti akan menjadi buahnya.
Susi susanti
Di sisi lain, bos juga ingin memiliki hubungan yang kuat dengan orang-orang yang bekerja dengannya setiap hari. Dengan begitu, dia akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan staf daripada dengan orang lain. Tentu saja, ada sesuatu yang penting bagi karyawan, yakni sang bos memainkan peran kunci dalam peluang kemajuan. Dengan demikian, semakin dia mengenal Anda, pekerjaan Anda, dan etos kerja Anda, semakin besar Anda akan dihargai.
Sebuah hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan manajer Anda dapat meningkatkan semangat dan produktivitas. Dan akhirnya, dapat meningkatkan karier Anda. Anda bisa mempelajarinya dengan lima tips berikut, seperti dikutip dari themuse.com.
1. Ambil inisiatif untuk atur rapat bulanan
Mengapa hal ini penting? Karena dengan pertemuan ini akan membantu bos Anda mengetahui apa yang terjadi dalam bisnis dan menunjukkan bahwa para karyawan peduli tentang pekerjaan mereka serta menjaga tujuan dan harapan perusahaan.
2. Tunjukkan inovasi dan inisiatif Anda
Setiap CEO atau manajer ingin perusahaan penuh dengan karyawan yang termotivasi dan produktif. Ini menunjukkan bahwa Anda sangat senang mengambil proyek-proyek baru ini serta akan membantu Anda dan atasan menjadi lebih sukses. Menjadi inovatif dan mengambil inisiatif memperlihatkan ke manajer Anda bahwa Anda serius ingin berkembang dengan perusahaan. Hal ini jelas akan semakin mengikat keduanya ke arah hubungan yang lebih baik.
3. Upayakan untuk komunikasi terbuka
Memiliki komunikasi yang terbuka memang menjadi faktor yang penting. Kuncinya adalah untuk mengingat bahwa Anda dipekerjakan karena memiliki satu set keterampilan khusus yang menjadi nilai penting bagi perusahaan. Ini bisa menawarkan perspektif yang berbeda dari atasan Anda. Di sisi lain, Anda bisa tetap tidak setuju dengan atasan Anda namun tetap memiliki jalur komunikasi terbuka untuk membangun hubungan yang kuat, di mana Anda tahu ide-ide terbaik akan selalu terus maju.
4. Ingatlah, bos juga manusia
Kebanyakan bos atau pimpinan datang ke kantor dengan wajah yang serius untuk bekerja. Mereka menghabiskan hari-hari mereka terfokus pada target atau tujuan perusahaan. Namun, tahukah Anda mereka pun bisa berlaku seperti manusia lainnya. Jadi, tanyakanlah hal-hal yang sifatnya agak pribadi, tapi tetap penuh etika, misalnya menanyakan tentang liburan atau akhir pekannya. Ini bukan tentang apakah Anda bisa menjadi teman baik bagi bos Anda atau keinginan untuk bisa “nongkrong bareng bos”. Ini tentang berkomunikasi pada tingkat yang lebih personal.
5. Jadi Diri Sendiri
Semua orang memiliki kehidupan pribadi masing-masing di luar pekerjaan. Sebagai istri, suami, ibu, ayah, anak, dan lain sebagainya. Semuanya ini saling terkait. Jika Anda bahagia di kehidupan pribadi, itu akan berefek pada kinerja Anda yang jauh lebih baik. Demikian sebaliknya. Perlu diingat, tujuan Anda tidak harus menjadi teman terbaik dengan atasan Anda. Sebaliknya, fokus pada membangun kemampuan komunikasi yang baik dan membangun kepercayaan. Hasil yang baik pasti akan menjadi buahnya.
Susi susanti
(ftr)