RSON Layani Spesialis Tulang untuk Umum

Selasa, 09 Juni 2015 - 06:31 WIB
RSON Layani Spesialis...
RSON Layani Spesialis Tulang untuk Umum
A A A
JAKARTA - Bagi masyarakat yang mengalami masalah tulang tak usah pusing untuk mencari rumah sakit. Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON) yang terletak di Jalan Jambore Raya No 1, Cibubur, Jakarta Timur kini dibuka untuk umum.

Rumah sakit yang di bawah naungan Kementerian Pemuda dan Olahraga itu merupakan rumah sakit untuk menjaga kesehatan olahragawan, khususnya olahragawan yang sudah berprestasi. Terutama atlet yang berada di bawah naungan Satuan Program Indonesia Emas (PRIMA).

"Rumah sakit ini memang spesialis menangani cedera atau permasalahan pada tulang dan otot. Rumah sakit seperti ini hanya ada satu-satunya di Indonesia. Kami kini terbuka untuk umum," kata Direktur Utama Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON), Dr dr Basuki Supartono Sp.OT,FICS, MARS, di Jakarta.

Basuki menjelaskan, fasilitas RSON yang dimiliki diantaranya emergency unit, dentistry, psycologi, radiologi, laboratorium, physiotherapy, apotek, surgery room, opname, CT Scan, MRI, sport science, fitnes centre, dan sauna.

Untuk dokter spesialis yang dimiliki adalah spesialis orthopaedic, internist, obgyn, pediatric, surgery, pulmo, rehabitation, dan periodontic dentistry.

Selain itu, RSON juga memiliki jogging track, postur body analysis, vacu sports regeneration system, hydro pool, motion analysis system, dan alat mayoline untuk mengukur kemampuan kekuatan maksimal setiap bagian otot.

Ia mengklaim RSON berbasis sport science.Sport science merupakan ilmu olahraga yang mempelajari bagaimana tubuh bekerja selama latihan, dan bagaimana olahraga serta aktivitas fisik dapat meningkatkan kesehatan.

Sport sciene menggabungkan bidang fisiologi latihan, anatomi, biomekanik, dan kinesiology.
Dengan begitu sport science merupakan alat obyektif dalam melakukan seleksi atlet dan pembinaan atlet. Kemudian juga pengobatan cidera dan rehabilitasi atlet.

"Seseorang bisa dites untuk mengetahui apakah orang itu cocok jadi atlet dan mengetahui seseorang itu cocok jadi atlet apa. Kemudian penyembukan atlet dapat dilakukan dengan cepat. Atlet berprestasi pun semakin banyak," katanya.

Basuki menambahkan, dari data rekapitulasi kunjungan atlet Pria berdasarkan 10 besar penyakit terbanyak pada Januari-Maret 2015 sebanyak 55 atlet.

Dari 55 atlet yang mengalami sprain ankle 18 orang, bursitis knee 16 orang, chronic sprain ankle instability 11 orang, scoliosis 10 orang, miogenic back pain 8 orang, sprain wrist 7 orang, flat feet 5 orang, meniscus tear 5 orang, OA sekunder 4 orang, dan fraktur os clavicula 4 orang. “Dengan sport science para atlet tersebut dapat sembuh dan berlaga kembali,” pungkasnya.
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5110 seconds (0.1#10.140)