Sinergi IT dan Wisata
A
A
A
Inilah aplikasi yang akan membuat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, lebih populer lagi: Banyuwangi In Your Hand.
PROGRAM pengembangan pariwisata dan investasi di Banyuwangi ternyata berpengaruh erat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pendapatan perkapita masyarakat Banyuwangi, misalnya, meningkat 70 persen dari Rp14,97 juta pada 2010 menjadi Rp25,5 juta pada 2014, melampaui sejumlah kabupaten lain di Jatim termasuk Malang. Pariwisata yang memacu sektor ekonomi tumbuh selain lansekap pertanian. Belakangan memang kabupaten terbesar di Jawa Timur itu populer lewat obyek wisata seperti Kawah Ijen, Teluk Hijau ”Green Bay”, Pantai Pulau Merah, hingga Pantai Plengkung.
Nah, untuk semakin menggiatkan pariwisata itu pada Jumat (4/6) silam Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Telkomsel merilis aplikasi Banyuwangi In Your Hand. Direktur Network Telkomsel Sukardi Silalahi mengatakan, ada infrastruktur yang tak kalah pentingnya dibanding jembatan, jalanan, dan bandara. ”Yakni, infrastruktur IT,” katanya.
Banyuwangi In Your Hand merupakan aplikasi augmented reality yang memberikan berbagai informasi obyek wisata di kabupaten tersebut. Tersedia dalam format Android, pengguna dapat melakukan fitur pencarian terhadap obyek wisata, hotel, maupun tempat makan yang ada di Banyuwangi. ”Kami berharap aplikasi ini dapat mendukung Pemkab Banyuwangi yang juga sedang memiliki program smart kampung,” ungkap Sukardi.
Smart kampung, menurut Azwar Anas, merupakan solusi dari luasnya wilayah di Banyuwangi dimana jarak antar desa bisa 3-4 jam. ”Saat ini yang menang adalah yang cepat. Teknologi menjadi kendaraaan kami,” ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menyebut bahwa entitas birokrasi saat ini harus berbasis cloud agar mudah diaudit. Integrasi sektor wisata ke aplikasi berbasis Android, disebut Abdullah Azwar Anas sangat menguntungkan.
”Sebab orang bisa langsung melakukan pencarian obyek wisata melalui aplikasi. Saat ini sudah ada obyek wisata Banyuwangi yang peningkatannya mencapai 1.000 persen,” katanya. Selain aplikasi, Telkomsel sendiri memiliki program Integrated Digital School (IDS) yang diterapkan di SMAN 1 Giri, Banyuwangi. IDS merupakan aplikasi digital terintegrasi bagi sekolah yang berfungsi menampung informasi serta mengkomunikasikan seluruh program dan aktivitas perangkat sekolah.
Misalnya sistem absensi menggunakan teknologi face recognition dan RFID (radio frequency indentification), pengaksesan data program sekolah dan kegiatan intra/ekstrakulikuler siswa, perpustakaan dengan bermacam buku elektronik. Telkomsel memiliki 740.000 pelanggaan (65% market share) di Banyuwangi yang memiliki 1,5 juta jiwa dengan luas 5,7 juta kilometer persegi itu. Total pelanggan data Telkomsel mencapai 330.000 orang.
Danang arradian
PROGRAM pengembangan pariwisata dan investasi di Banyuwangi ternyata berpengaruh erat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Pendapatan perkapita masyarakat Banyuwangi, misalnya, meningkat 70 persen dari Rp14,97 juta pada 2010 menjadi Rp25,5 juta pada 2014, melampaui sejumlah kabupaten lain di Jatim termasuk Malang. Pariwisata yang memacu sektor ekonomi tumbuh selain lansekap pertanian. Belakangan memang kabupaten terbesar di Jawa Timur itu populer lewat obyek wisata seperti Kawah Ijen, Teluk Hijau ”Green Bay”, Pantai Pulau Merah, hingga Pantai Plengkung.
Nah, untuk semakin menggiatkan pariwisata itu pada Jumat (4/6) silam Pemkab Banyuwangi bekerja sama dengan Telkomsel merilis aplikasi Banyuwangi In Your Hand. Direktur Network Telkomsel Sukardi Silalahi mengatakan, ada infrastruktur yang tak kalah pentingnya dibanding jembatan, jalanan, dan bandara. ”Yakni, infrastruktur IT,” katanya.
Banyuwangi In Your Hand merupakan aplikasi augmented reality yang memberikan berbagai informasi obyek wisata di kabupaten tersebut. Tersedia dalam format Android, pengguna dapat melakukan fitur pencarian terhadap obyek wisata, hotel, maupun tempat makan yang ada di Banyuwangi. ”Kami berharap aplikasi ini dapat mendukung Pemkab Banyuwangi yang juga sedang memiliki program smart kampung,” ungkap Sukardi.
Smart kampung, menurut Azwar Anas, merupakan solusi dari luasnya wilayah di Banyuwangi dimana jarak antar desa bisa 3-4 jam. ”Saat ini yang menang adalah yang cepat. Teknologi menjadi kendaraaan kami,” ungkap Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menyebut bahwa entitas birokrasi saat ini harus berbasis cloud agar mudah diaudit. Integrasi sektor wisata ke aplikasi berbasis Android, disebut Abdullah Azwar Anas sangat menguntungkan.
”Sebab orang bisa langsung melakukan pencarian obyek wisata melalui aplikasi. Saat ini sudah ada obyek wisata Banyuwangi yang peningkatannya mencapai 1.000 persen,” katanya. Selain aplikasi, Telkomsel sendiri memiliki program Integrated Digital School (IDS) yang diterapkan di SMAN 1 Giri, Banyuwangi. IDS merupakan aplikasi digital terintegrasi bagi sekolah yang berfungsi menampung informasi serta mengkomunikasikan seluruh program dan aktivitas perangkat sekolah.
Misalnya sistem absensi menggunakan teknologi face recognition dan RFID (radio frequency indentification), pengaksesan data program sekolah dan kegiatan intra/ekstrakulikuler siswa, perpustakaan dengan bermacam buku elektronik. Telkomsel memiliki 740.000 pelanggaan (65% market share) di Banyuwangi yang memiliki 1,5 juta jiwa dengan luas 5,7 juta kilometer persegi itu. Total pelanggan data Telkomsel mencapai 330.000 orang.
Danang arradian
(ars)