XL Uji Jaringan Padang-Bukittinggi

Selasa, 09 Juni 2015 - 10:38 WIB
XL Uji Jaringan Padang-Bukittinggi
XL Uji Jaringan Padang-Bukittinggi
A A A
Uji kesiapan jaringan dan layanan rutin dilakukan oleh operator. Namun ada momen berbeda yang benarbenar menuntut kesiapan pihak penyedia layanan telekomunikasi.

Yakni momen menjelang atau selama Ramadan dan Lebaran. “Setiap tahun pada momen tersebut terjadi lonjakan traffic yang signifkan di semua jenis layanan jika dibandingkan hari biasa,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini. ”Konsumen melakukan mobilisasi besar-besaran ke berbagai titik wilayah yang sebagian besar adalah pelosok, sehingga penting untuk menjaga kualitas layanan pada titik wilayah tersebut,” tambahnya.

Sumatera, tepatnya di wilayah Sumatera Barat antara kota Padang dan Bukittinggi menjadi salah satu titik di luar Pulau Jawa yang dilaksanakan pengujian kesiapan jaringan dan layanan XL. Wilayah Sumatera menampung 20% dari jumlah pengguna XL di seluruh Indonesia. ”Jalur antara Padang dan Bukittinggi menjadi titik paling ramai saat Ramadan dan Lebaran. Apalagi, banyak juga destinasi wisata yang diminati,” ungkap Direktur Service Mamagement XL Ongki Kurniawan.

Jalur Padang dan Bukittinggi jadi prioritas kesiapan jaringan karena wilayah tersebut memiliki kontur berbukit. ”Kontur berbukti selalu menjadi tantangan bagi operator karena kekuatan jaringan atau sinyal sedikit terhambat,” beber Ongki. Jika dahulu traffik SMS paling ramai saat Ramadan dan Lebaran, kini trafik layanan data juga sangat tinggi di kedua kota tersebut.

Destinasi wisata membuat pelanggan giat mengunggah momen berliburnya. Pengujian kesiapan jaringan dan layanan dilaksanakan menggunakan teknologi TEMS dari Ericsson, yang memang biasa digunakan sebagai alat ukur untuk melakukan uji jaringan dengan menggunakan kendaraan bergerak. Perjalanan dari Bandar Udara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, menuju Bukittinggi dan berakhir di kota Padang boleh dibilang kekuatan dan kualitas sinyal dari XL cukup memuaskan.

Pada tampilan yang dihasilkan oleh TEMS sebagian besar jalur yang dilewati memiliki titik berwarna hijau dan kuning, menandakan sinyal penuh (5 bar) atau diatas 3 bar. Begitupun coverage sinyal 3G juga ditemukan sepanjang perjalanan dari bandar udara hingga ke Bukittinggi. Berdasarkan data dari XL, wilayah Sumatera memang masih didominasi oleh menara BTS 2G sebanyak lebih dari 7.000 buah dan BTS 3G lebih dari 3.000 buah, sedangkan 4G masih puluhan saja.

Tantangan yang dipaparkan oleh pihak XL memang terbukti saat melintasi jalur menuju wilayah Bukittinggi, tepatnya di Lembah Anai. Wilayah tersebut memiliki kontur geografis perbukitan dan lembah sehingga seringkali koneksi data pada perangkat smartphone hilang dan muncul. Apabila muncul pun kualitas koneksinya adalah Edge. Hasil akhirnya, jaringan di jalur Padang dan Bukittinggi sudah 76% terkover oleh jaringan 3G, lebih dari 85% kekuatan sinyalnya baik, dan lebih dari 95% kualitas sinyalnya baik.

Pada beberapa titik kekuatan sinyal kurang baik diakibatkan oleh kontur dari medan yang dilalui. “Kendati hasilnya sudah cukup memuaskan, namun kami akan terus menjaga dan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan, mengingat bisa saja hasil di lapangan nanti akan jauh lebih besar ketimbang prediksi kami,” tutur Ongki.

Beberapa langkah yang dilakukan XL, antara lain penambahan kapasitas BTS di jalur dan area tujuan mudik, penambahan kapasitas di jaringan core, optimisasi dan rebalancing jaringan guna mencegah overload, hingga pemasangan Mobile BTS di jalur-jalur mudik dan hot spot.

“Semua langkah tersebut dilakukan menggunakan data network analytic dimana kami akan memantau terus pola aktifitas pelanggan kami saat menggunakan layanannya. Sehingga kami dapat mengambil pertimbanhan dan tindakan dengan segera dan tepat,” tambah Ongki.

Cahyandaru kuncorojati
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0869 seconds (0.1#10.140)