Cukupi Hidrasi Saat Berpuasa

Jum'at, 19 Juni 2015 - 09:39 WIB
Cukupi Hidrasi Saat...
Cukupi Hidrasi Saat Berpuasa
A A A
Meski sedang berpuasa, asupan cairan dalam tubuh tetap harus dijaga untuk menghindari dehidrasi. Minum delapan gelas air putih secara bertahap saat buka puasa hingga waktu imsak tiba.

Sejatinya, berpuasa memberi manfaat bagi keseimbangan tubuh karena proses kerja pencernaan akan beristirahat sejenak. Meskipun begitu, proses metabolisme dalam tubuh tetap berjalan seperti biasa, terutama ekskresi atau proses pembuangan sisa metabolisme dan benda tidak berguna lainnya. “Selama berpuasa, orang-orang masih berkeringat dan berkemih yang jumlahnya sama seperti saat tidak berpuasa.

Oleh sebab itu, kebutuhan hidrasi harus terpenuhi 100%, walau berpuasa,” ungkap dr Sri Sukmaniah MSc SpGk, spesialis gizi klinik FKUI dan RSCM yang dijumpai saat Media Launch and Mini Talkshow“Optimalkan Manfaat Puasa dengan Nutrisi Seimbang dan Pola Minum” bersama Aqua 2+4+4 beberapa waktu lalu di Jakarta.

Menjaga keseimbangan air dalam tubuh juga tidak kalah penting untuk meningkatkan fungsi tubuh, termasuk menyalurkan nutrisi ke seluruh tubuh. Saat puasa tubuh tetap membutuhkan air putih sebanyak 2 liter atau 8 gelas sehari. Kurang minum menyebabkan dehidrasi yang telah terbukti menurunkan fokus.

Waktu berpuasa yang kira-kira harus menahan lapar dan haus selama 14 jam kerap menjadi kendala untuk mencukupi hidrasi dalam tubuh. “Mengapa memilih air putih? Karena air putih adalah cairan yang paling alami untuk menghidrasi tubuh kita. Air putih tidak mengandung pemanis (kalori), pewarna, ataupun pengawet (preservative),” tambah dr Sri Sukmaniah. Menurut dia, orang kerap tidak memilih dan membatasi dengan baik asupan minuman manis selama bulan puasa.

Dengan demikian, orang tersebut tidak merasakan manfaat kesehatan dari puasanya. Padahal, air putih memiliki manfaat yang lebih besar dibandingkan mengonsumsi asupan manis yang berlebihan. “Jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi minuman manis berkalori tinggi secara berlebih pada saat buka puasa, dapat terjadi penimbunan kalori berupa lemak. Padahal, seharusnya puasa justru dapat dijadikan momen untuk membantu mengurangi berat badan atau mempertahankan berat badan.

Asalkan dijalankan dengan asupan gizi dan nutrisi yang sehat,” ujar Sukmaniah. Air merupakan komponen utama dalam tubuh manusia. Pada pria dewasa, sekitar 55%–60% dari berat tubuh adalah air. Sementara bagi wanita, jumlahnya sekitar 50%–60% dari berat tubuh. Jika kekurangan air, seluruh kerja organ dalam tubuh tidak akan berjalan dengan baik.

Selain itu, reaksi kimia dalam tubuh tidak dapat berlangsung dengan baik pula. Adapun fungsi air bagi tubuh, di antaranya sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh, pengatur suhu, sebagai pelarut, pelumas dan bantalan, serta media transportasi. Selain itu, air juga dibutuhkan sebagai media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme.

Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan air dalam tubuh dapat mencegah timbulnya berbagai penyakit serta membuat hidup lebih sehat dan nyaman. Guna memenuhi kecukupan air dalam tubuh dan menghindari dehidrasi, dianjurkan mengonsumsi buah saat berbuka dan makan sayuran berkuah saat makan malam atau saat sahur.

“Minimalkan minum kopi dan teh pada bulan puasa karena minuman tersebut meningkatkan pengeluaran air kemih dan mengundang rasa haus,” kata Sri Sukmaniah. Pengalaman merasakan manfaat cukupnya hidrasi bagi tubuh turut dirasakan oleh seorang presenter kawakan, Ferdi Hasan. Pada saat bulan Ramadan, ia kadang harus memenuhi undangan berbuka puasa bersama yang tak jarang disajikan makanmakanan yang mengandung kalori tinggi dan tidak menyehatkan.

Ferdi Hasan pada awalnya merasa kesulitan mengontrol pola dan jenis makanan saat berbuka. Tak jarang dia tidak memenuhi hidrasi yang sebetulnya juga harus terpenuhi meskipun berpuasa. “Saya menyadari bahwa kebutuhan mineral tidak diproduksi sendiri, harus diambil dari luar yang bisa diambil dari air putih. Saya pun mulai merasakan manfaatnya.

Tubuh menjadi lebih enak dan berpuasa menjadi lebih lancar,” tutur Ferdi Hasan. Seperti yang diungkapkan dr Jack Pradono Handojo MHA, untuk mengetahui kecukupan minum pada Ramadan, bisa diketahui dengan mencermati warna urine. Bila warna urine terlihat kuning cerah, tubuh telah terhidrasi dengan baik.

Bila warna urine terlihat kuning pekat, berarti tubuh disinyalir telah mengalami dehidrasi. Bila ini terjadi, sebaiknya segera minum dalam jumlah yang cukup. “Namun perlu diingat, warna urine juga dipengaruhi oleh obat-obatan yang kita konsumsi,” ujar dr Jack Pradono Handojo MHA, selaku Health Marketing Director Danone Aqua.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0718 seconds (0.1#10.140)