Sang Pengabdi Kocak

Sabtu, 20 Juni 2015 - 10:54 WIB
Sang Pengabdi Kocak
Sang Pengabdi Kocak
A A A
MINIONS adalah cerita tentang kehidupan para minion sebelum mereka bertemu Gru, sang pencuri bulan di Despicable Me.

Ceritanya kocak, namun skenarionya terasa hambar. Ternyata, kaum minion sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu. Mereka bahkan jauh lebih tua dari para drakula atau pembasmi penyihir yang biasa ada di film-film. Namun, mereka juga kaum yang unik, hanya bisa hidup bahagia jika mereka mengabdi pada makhluk yang jahat. Di era dinosaurus, mereka mengabdi pada makhluk raksasa ini.

Di zaman prasejarah, mereka mengabdi pada manusia. Mereka juga pernah mengabdi kepada drakula. Hingga di zaman Napoleon, mereka tersingkir dan memutuskan membangun peradaban mereka sendiri di dalam sebuah gua raksasa. Tapi dasar minion yang bangsa pengabdi, mereka butuh bos untuk dilayani dan dipuja puji. Tanpa itu, hidup mereka terasa hampa.

Lalu salah satu minion bernama Kevin (disuarakan Pierre Coffin) mengusulkan agar mereka pergi dari gua dan mencari bos penjahat yang bisa mereka layani. Tapi tak ada yang mau ikut, kecuali si kecil Bob dan Stuart (sama-sama disuarakan Pierre Coffin). Perjalanan lantas mengantarkan mereka kepada Scarlett Overkill (Sandra Bullock), penjahat perempuan pertama dan terhebat yang hidup pada masa itu.

Minions adalah film yang tepat untuk ditonton jika Anda mencari hiburan ringan untuk tertawa bersama keluarga. Hanya dengan melihat ribuan minion lucu berwarna kuning mondarmandir dengan tingkah lakunya yang unik—terkadang juga bodoh—sudah cukup untuk membuat tersenyum. Belum lagi bahasa mereka yang superlucu.

Pierre Coffin, yang mendadak jadi begitu terkenal di Indonesia karena statusnya sebagai anak dari NH Dini, salah satu penulis paling berpengaruh di Indonesia, bahkan ikut menyisipkan kata “terima kasih” dalam dialog film ini. Hanya dengan mengandalkan kekuatan karakter minion yang supercute ini, Minions sudah mampu menghibur penonton.

Jadi, resep yang dipakai untuk melucu tak beda jauh dengan yang sudah ada di Despicable Me 2. Banyak kekonyolan yang dijual, juga eksploitasi tingkah Kevin, Bob, dan Stuart yang memang berbeda karakter. Kevin adalah tipe pemimpin yang cukup serius, Stuart adalah minion yang cuek dan Bob yang paling kecil adalah yang paling menggemaskan dan paling dipuja. Dengan hanya mengulang resep, Minions sukses besar di Indonesia.

Berdasarkan data dari Universal Pictures International (UPI) sebagai distributor film ini, Minions menjadi film animasi yang paling banyak ditonton pada hari pertama dirilis dalam sejarah perfilman di Indonesia, atau nomor dua setelah Fast & Furious7. Artinya, Minions juga mengalahkan jumlah penonton Jurassic World pada hari pertamanya diputar di bioskop.

Dengan sederet kesuksesan ini, sayangnya, skenario Minions sebenarnya tak seistimewa Despicable 2, apalagi Despicable Me pertama. Minions sepenuhnya hanya berisi lelucon para minion. Tak ada cerita yang membuat haru biru dan menggerakkan emosi penonton layaknya di film pertama.

Tak ada karakter penjahat yang unik dan kompleks seperti Gru. Tak ada pula kedalaman cerita dalam kisahnya. Minions hanya mengajak kita tertawa. Sisanya hampa.

Herita endriana
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0692 seconds (0.1#10.140)