Saat Pengemudi Ingin dimengerti
A
A
A
JAGUAR Land-Rover mengaplikasikan teknologi yang ada di NASA (National Aeronautics and Space Administration) untuk mengerti apa yang diinginkan oleh pengemudi. Seperti apa teknologi yang mereka namakan Mind Sense tersebut?
Teknologi keamanan mobil berkembang sangat pesat. Beberapa pabrikan mobil malah berlomba-lomba menciptakan teknologi dan fitur keamanan yang canggih. Tujuannya memberikan proteksi maksimal kepada pengemudi dan penumpang dan orang yang ada di sekitar mobil.
Secanggih apa pun teknologi dan fitur keamanan yang diciptakan, the man behind the gun atau pengemudi adalah faktor utama penentu keselamatan. Ini disadari oleh Jaguar Land Rover kala merancang teknologi keamanan yang mereka beri nama Mind Sense. Mind-Sense sebenarnya bukan teknologi yang baru-baru amat.
NASA sebelumnya sudah menggunakan teknologi untuk mengukur konsentrasi pilot pesawat ruang angkasa. Pesawat ruang angkasa NASA dibuat sedemikian rupa agar mampu mendetekasi brainwavepara pilot. “ Teknologi tersebut akan membuat mobil semakin pintar,” ujar Dr Wolfgang Epple, Direktur Riset dan Teknologi Jaguar Land Rover.
Dr Wolfgang Epple mengatakan secara tampilan fisik, semua pengemudi bisa terlihat prima dalam berkendara. Namun, apakah Anda tahu jika pengemudi tersebut tengah melamun atau tidak? “Melamun sepersekian detik saja bisa sangat membahayakan,” ujarnya.
Inilah mengapa Jaguar Land Rover mencoba mengaplikasikan teknologi Mind Senseke mobil mereka. Mereka pun membuat prototipe teknologi ini ke dalam mobil flagship mereka, Jaguar XJ. Bagaimana cara kerjanya? Sejumlah sensor akan disebar di setir untuk mendeteksi jenis gelombang otak yang keluar.
Diketahui, otak manusia selalu menghasilkan 4 gelombang otak yang berbeda, bahkan lebih. Dengan memonitor jenis gelombang otak yang terpancar paling dominan, sebuah on-board computer akan menyimpulkan apakah pengendara sedang fokus, melamun, mengantuk atau meleng. “Kalau pengendara sedang melamun atau berkendara dengan tingkat konsentrasi rendah, setir atau pedal mobil akan bergetar,” demikian penjelasan Dr Wolfgang Epple.
Selain Mind Sense, ada juga Driver Wellness Monitoring yang berguna untuk menilai tingkat kesehatan pengemudi dengan sejumlah sensor berorientasi medis yang ditanam di jok pengemudi Jaguar XJ.
Dengan mendeteksi detak jantung dan ritme pernapasan, jika mobil mendeteksi adanya gangguan kesehatan, mobil akan mengambil langkah antisipasi dengan meyakinkan apa pengendara cukup kuat untuk mengemudi lagi atau tidak. Kalau tidak, mobil akan mengendarai dirinya sendiri jika diperlukan. Canggih, bukan?
Wahyu sibarani
Teknologi keamanan mobil berkembang sangat pesat. Beberapa pabrikan mobil malah berlomba-lomba menciptakan teknologi dan fitur keamanan yang canggih. Tujuannya memberikan proteksi maksimal kepada pengemudi dan penumpang dan orang yang ada di sekitar mobil.
Secanggih apa pun teknologi dan fitur keamanan yang diciptakan, the man behind the gun atau pengemudi adalah faktor utama penentu keselamatan. Ini disadari oleh Jaguar Land Rover kala merancang teknologi keamanan yang mereka beri nama Mind Sense. Mind-Sense sebenarnya bukan teknologi yang baru-baru amat.
NASA sebelumnya sudah menggunakan teknologi untuk mengukur konsentrasi pilot pesawat ruang angkasa. Pesawat ruang angkasa NASA dibuat sedemikian rupa agar mampu mendetekasi brainwavepara pilot. “ Teknologi tersebut akan membuat mobil semakin pintar,” ujar Dr Wolfgang Epple, Direktur Riset dan Teknologi Jaguar Land Rover.
Dr Wolfgang Epple mengatakan secara tampilan fisik, semua pengemudi bisa terlihat prima dalam berkendara. Namun, apakah Anda tahu jika pengemudi tersebut tengah melamun atau tidak? “Melamun sepersekian detik saja bisa sangat membahayakan,” ujarnya.
Inilah mengapa Jaguar Land Rover mencoba mengaplikasikan teknologi Mind Senseke mobil mereka. Mereka pun membuat prototipe teknologi ini ke dalam mobil flagship mereka, Jaguar XJ. Bagaimana cara kerjanya? Sejumlah sensor akan disebar di setir untuk mendeteksi jenis gelombang otak yang keluar.
Diketahui, otak manusia selalu menghasilkan 4 gelombang otak yang berbeda, bahkan lebih. Dengan memonitor jenis gelombang otak yang terpancar paling dominan, sebuah on-board computer akan menyimpulkan apakah pengendara sedang fokus, melamun, mengantuk atau meleng. “Kalau pengendara sedang melamun atau berkendara dengan tingkat konsentrasi rendah, setir atau pedal mobil akan bergetar,” demikian penjelasan Dr Wolfgang Epple.
Selain Mind Sense, ada juga Driver Wellness Monitoring yang berguna untuk menilai tingkat kesehatan pengemudi dengan sejumlah sensor berorientasi medis yang ditanam di jok pengemudi Jaguar XJ.
Dengan mendeteksi detak jantung dan ritme pernapasan, jika mobil mendeteksi adanya gangguan kesehatan, mobil akan mengambil langkah antisipasi dengan meyakinkan apa pengendara cukup kuat untuk mengemudi lagi atau tidak. Kalau tidak, mobil akan mengendarai dirinya sendiri jika diperlukan. Canggih, bukan?
Wahyu sibarani
(ftr)