Chitra Subiyakto Hadirkan Koleksi Algae Series
A
A
A
JAKARTA - Melalui label Sejauh Mata Memandang, Chitra Subiyakto menghadirkan koleksi Algae Series. Dalam membuat koleksinya kali ini, Chitra mengaku dirinya terinspirasi dari sawah rumput laut di Bali.
Hal tersebut dapat terlihat dari motif yang geometris layaknya hamparan sawah rumput laut yang dilihat dari udara. Menariknya, kain tersebut sukses disulap oleh Chitra menjadi atasan.
"Aku suka yang simpel, yang santai. Nggak suka yang nahan perut. Nah ini saya jadiin atasan yang sebenarnya terinspirasi dari kebaya panjang," papar Chitra di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Koleksi lainnya yang dihadirkan penata busana film Pendekar Tongkat Emas ini adalah kain yang dijadikan bawahan.
Motif kain tersebut dibuat Chitra mewakili sawah rumput laut pada suasana malam dan pagi hari.
Suasana malam diperlihatkan melalui kain berwarna biru tua polos dengan sentuhan motif kapal-kapal nelayan kecil di beberapa sudut. Sementara suasana pagi digambarkan melalui garis geometris yang mewakili sawah algae.
Chitra pun berharap melalui koleksinya ini dapat mendekatkan kain tradisional kepada generasi muda dengan motif-motif menarik. Bahkan, melalui tangan dingin Chitra, Motif kain tradisional menjadi lebih playful lewat permainan warna.
"Saya melihat anak muda di Indonesia masih memandang kain tradisional dengan sebelah mata. Mereka berpikir kain batik adalah motif, padahal itu adalah prosesnya. Sesuatu yang tradisional juga nggak harus kuno, tergantung bagaimana cara kita mengeksplornya," tandasnya.
Koleksi yang dihadirkan Sejauh Mata Memandang ini tersedia dalam berbagai jenis produk, seperti kain, scraft dan bandana.
Hal tersebut dapat terlihat dari motif yang geometris layaknya hamparan sawah rumput laut yang dilihat dari udara. Menariknya, kain tersebut sukses disulap oleh Chitra menjadi atasan.
"Aku suka yang simpel, yang santai. Nggak suka yang nahan perut. Nah ini saya jadiin atasan yang sebenarnya terinspirasi dari kebaya panjang," papar Chitra di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Koleksi lainnya yang dihadirkan penata busana film Pendekar Tongkat Emas ini adalah kain yang dijadikan bawahan.
Motif kain tersebut dibuat Chitra mewakili sawah rumput laut pada suasana malam dan pagi hari.
Suasana malam diperlihatkan melalui kain berwarna biru tua polos dengan sentuhan motif kapal-kapal nelayan kecil di beberapa sudut. Sementara suasana pagi digambarkan melalui garis geometris yang mewakili sawah algae.
Chitra pun berharap melalui koleksinya ini dapat mendekatkan kain tradisional kepada generasi muda dengan motif-motif menarik. Bahkan, melalui tangan dingin Chitra, Motif kain tradisional menjadi lebih playful lewat permainan warna.
"Saya melihat anak muda di Indonesia masih memandang kain tradisional dengan sebelah mata. Mereka berpikir kain batik adalah motif, padahal itu adalah prosesnya. Sesuatu yang tradisional juga nggak harus kuno, tergantung bagaimana cara kita mengeksplornya," tandasnya.
Koleksi yang dihadirkan Sejauh Mata Memandang ini tersedia dalam berbagai jenis produk, seperti kain, scraft dan bandana.
(nfl)