Kontribusi Internet untuk Gerakan Sosial

Selasa, 07 Juli 2015 - 07:26 WIB
Kontribusi Internet...
Kontribusi Internet untuk Gerakan Sosial
A A A
INTERNET bisa menjadi media untuk mengajak atau menginspirasi publik agar menaruh perhatian dan membuat gerakan terhadap sebuah isu atau hal penting di sekitar kita.

Demikian diungkap Riyanni Djangkaru, presenter dan traveler. ”Kita telah membuat gerakan Save Shark yang berusaha mengedukasi konsumen bahwa mereka juga dapat melindungi satwa hiu dengan memilah makanan laut,” ungkap Riyanni. Gerakan yang digagasnya pun tidak bisa lepas dari peran gadget dan internet. ”Teknologi akan jadi canggih jika fungsinya benar-benar membantu kita.

Saya butuh kamera bagus di ponsel karena harus menggunakannya untuk kegiatan kampanye. Sementara internet menjadi media untuk mengunggah gerakan Save Shark,” jelas Riyanni. Membuat kampanye gerakan sosial maupun lingkungan di internet, baik media sosial maupun portal web, menurut Riyanni sangat efektif. ”Informasi dan gerakan yang kita suarakan menjadi lebih cepat diakses dan menjamah publik dalam jumlah besar.

Artinya orang nggak perlu nunggu infonya tayang atau terbit dulu. Apalagi kultur orang Indonesia yang suka berkumpul, kalau satu orang saja sudah tau lewat sosial media pasti hal informasi yang diterima akan disebarkan lagi saat mereka mereka berkumpul dan bertukar cerita.” Kendati informasi yang disebarkan menjadi lebih cepat diterima dan reaksi dari publik juga lebih mudah diketahui, Riyanni juga mengingatkan bahwa publik juga harus pintar memilah mana kampanye atau gerakan yang benar atau malah penipuan.

“Baiknya kita mencari lagi kebenaran informasi lewat Google. Pihak yang membuat gerakan lewat media sosial atau internet juga harus bijak dan cermat, mana informasi yang patut disampaikan ke publik dan mana yang hanya untuk kalangan tertentu. Kalo untuk kalangan tertentu ya baiknya lewat group chat atau lingkaran khusus,” tandasnya. Ada tiga media pilihan yang menurutnya sangat efektif dalam mengkampanyekan sesuatu. Pertama adalah media sosial, kedua portal halaman web, dan ketiga situs Change.org.

”Ketiganya harus berjalan barengan,” katanya. ”Media sosial cepat dalam menyampaikan informasi. Tapi juga cepat hilang. Karena itu ada portal web agar informasi dapat ditampung. Nah, Change.org menjadi tempat untuk mengajak orang lain ikut serta dalam sebuah gerakan dengan menandatangani peteisi. Jadi publik benarbenar merasa bahwa dia sudah dapat sedikit berkontribusi dalam sebuah gerakan.”

Cahyandaru kuncorojati
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1099 seconds (0.1#10.140)