Saatnya Naik Kelas
A
A
A
PT KIA Mobil Indonesia (KMI) menghadirkan sentuhan baru bagi mobil terlaris mereka KIA Picanto dan KIA Rio. Berbagai penambahan di sektor interior dan eksterior membuat kedua mobil kecil ini terasa naik kelas.
KIA Picanto dan KIA Rio tidak diragukan merupakan volume maker bagi PT KMI. Direktur Pemasaran PT KMI Hartanto Sukmono mengatakan, saking larisnya KIA Picanto merupakan mobil yang sangat identik dengan KIA. Begitu juga dengan KIA Rio. Agar citra tersebut semakin lekat, PT KMI mencoba memberikan sesuatu yang segar dengan menghadirkan perubahan, yakni dengan menghadirkan tipe tertinggi KIA Picanto dan KIA Rio yakni varian Platinum.
Sesuai namanya Platinum, perubahan yang diberikan benar-benar menegaskan aura kemewahan. Hadirnya tipe Platinum yang sudah diperbarui ini diharapkan mampu menyumbang 15-20% penjualan Picanto secara keseluruhan. Lalu apa bedanya dengan Picanto Platinum dan Rio Platinum dengan tipe lama? Cukup banyak, tapi yang menjadi fokus KMI adalah penambahan kenyamanan dari fitur dan penambahan ornamen yang mewah.
Misalnya KIA Picanto Platinum yang kini hadir dengan grille klasik. Tidak ada lagi ornamen tiga dimensi seperti di grille dengan lis merah yang ada di KIA Picanto lama. Meski klasik, grille tersebut semakin menonjol karena di bawahnya terdapat penambahan cluster honey comb.
Sementara di bagian bawahnya diberikan desain bumper baru. Bumper ini semakin lengkap karena lampu kabut proyektor berukuran kecil yang dibuat lebih menonjol keluar. Yang menarik di bagian ini adalah pemasangan lampu utama yang sudah terintegrasi dengan daytime running light (DRL).
Hadirnya fitur ini membuat Picanto Platinum jadi satu-satunya city car di Indonesia yang memasang lampu siang. Di bagian belakang, bokong mobil ini lebih stylish karena hadirnya lampu LED yang didesain mengikuti desain lampu belakang. Di bagian ini juga PT KMI menambahkan sensor parkir 4 titik. Hadirnya fitur ini sedikit banyak menambah fungsionalitas mobil kecil KIA tersebut.
Modernisasi juga hadir di sektor interior. Ini terlihat dengan hadirnya steering switch di palang kemudi. Beberapa fungsi yang bisa dilakukan di palang kemudi adalah pengaturan mode entertainment , volume, trip perjalanan, dan tombol reset . Di balik palang kemudi terdapat juga tombol start/stop untuk menyalakan dan mematikan mesin tanpa anak kunci.
Tombol ini berpadu dengan fitur keyles entry , akses masuk mobil, dan menghidupkan mobil semakin mudah. Tuas transmisi juga hadir dengan sentuhan krom. Bagian rumahnya malah diberikan sentuhan piano black agar terkesan mahal. Sedikit banyak ornamen ini sangat membantu mendongkrak kelas Picanto. Begitu juga dengan sistem audio yang kini lebih terintegrasi.
Memang belum masih layar sentuh, tapi cukup baik dari segi estetika. Justru yang paling bermanfaat buat pemilik mobil ini adalah perubahan kompresor AC yang kini elektrik. Perubahan ini penting karena penggunaan AC tidak menyedot tenaga mesin dan membuat konsumsi bahan bakar irit. Selain itu, ada juga perbaruan pada peranti kopling, diklaim memindahkan gigi semakin halus, terutama saat masuk gigi 1 dan 2.
Jadi, kenyamanan pengemudi dalam berkendara benarbenar terjaga. Lalu apa yang berubah dari KIA Rio Platinum? Perubahannya kurang lebih sama, yang berubah hanyalah penggunaan kaki-kaki yang kini berukuran 17 inci dan desain pelek yang lebih gagah. Perubahan ini memang cukup baik, hanya Anda harus menebusnya dengan uang Rp187 juta untuk KIA Picanto Platinum dan Rp242 juta.
“Kedua model ini masing-masing ditargetkan terjual sebanyak 3.500-4.000 unit hingga akhir tahun,” kata Hartanto. Lebih lanjut, Hartanto optimistis target penjualan mampu dicapai, meskipun kondisi perekonomian tengah lesu. Hal ini mengingat kondisi lalu lintas di Indonesia, terutama di kota-kota besar yang kian lama semakin padat.
“Rio di segmennya nomor 3 tahun lalu di bawah Toyota Yaris dan Honda Jazz. Kepadatan lalu lintas mendorong orang pilih mobil yang ringkas, seperti Rio dan Picanto,” beber Hartanto.
Wahyu sibarani
KIA Picanto dan KIA Rio tidak diragukan merupakan volume maker bagi PT KMI. Direktur Pemasaran PT KMI Hartanto Sukmono mengatakan, saking larisnya KIA Picanto merupakan mobil yang sangat identik dengan KIA. Begitu juga dengan KIA Rio. Agar citra tersebut semakin lekat, PT KMI mencoba memberikan sesuatu yang segar dengan menghadirkan perubahan, yakni dengan menghadirkan tipe tertinggi KIA Picanto dan KIA Rio yakni varian Platinum.
Sesuai namanya Platinum, perubahan yang diberikan benar-benar menegaskan aura kemewahan. Hadirnya tipe Platinum yang sudah diperbarui ini diharapkan mampu menyumbang 15-20% penjualan Picanto secara keseluruhan. Lalu apa bedanya dengan Picanto Platinum dan Rio Platinum dengan tipe lama? Cukup banyak, tapi yang menjadi fokus KMI adalah penambahan kenyamanan dari fitur dan penambahan ornamen yang mewah.
Misalnya KIA Picanto Platinum yang kini hadir dengan grille klasik. Tidak ada lagi ornamen tiga dimensi seperti di grille dengan lis merah yang ada di KIA Picanto lama. Meski klasik, grille tersebut semakin menonjol karena di bawahnya terdapat penambahan cluster honey comb.
Sementara di bagian bawahnya diberikan desain bumper baru. Bumper ini semakin lengkap karena lampu kabut proyektor berukuran kecil yang dibuat lebih menonjol keluar. Yang menarik di bagian ini adalah pemasangan lampu utama yang sudah terintegrasi dengan daytime running light (DRL).
Hadirnya fitur ini membuat Picanto Platinum jadi satu-satunya city car di Indonesia yang memasang lampu siang. Di bagian belakang, bokong mobil ini lebih stylish karena hadirnya lampu LED yang didesain mengikuti desain lampu belakang. Di bagian ini juga PT KMI menambahkan sensor parkir 4 titik. Hadirnya fitur ini sedikit banyak menambah fungsionalitas mobil kecil KIA tersebut.
Modernisasi juga hadir di sektor interior. Ini terlihat dengan hadirnya steering switch di palang kemudi. Beberapa fungsi yang bisa dilakukan di palang kemudi adalah pengaturan mode entertainment , volume, trip perjalanan, dan tombol reset . Di balik palang kemudi terdapat juga tombol start/stop untuk menyalakan dan mematikan mesin tanpa anak kunci.
Tombol ini berpadu dengan fitur keyles entry , akses masuk mobil, dan menghidupkan mobil semakin mudah. Tuas transmisi juga hadir dengan sentuhan krom. Bagian rumahnya malah diberikan sentuhan piano black agar terkesan mahal. Sedikit banyak ornamen ini sangat membantu mendongkrak kelas Picanto. Begitu juga dengan sistem audio yang kini lebih terintegrasi.
Memang belum masih layar sentuh, tapi cukup baik dari segi estetika. Justru yang paling bermanfaat buat pemilik mobil ini adalah perubahan kompresor AC yang kini elektrik. Perubahan ini penting karena penggunaan AC tidak menyedot tenaga mesin dan membuat konsumsi bahan bakar irit. Selain itu, ada juga perbaruan pada peranti kopling, diklaim memindahkan gigi semakin halus, terutama saat masuk gigi 1 dan 2.
Jadi, kenyamanan pengemudi dalam berkendara benarbenar terjaga. Lalu apa yang berubah dari KIA Rio Platinum? Perubahannya kurang lebih sama, yang berubah hanyalah penggunaan kaki-kaki yang kini berukuran 17 inci dan desain pelek yang lebih gagah. Perubahan ini memang cukup baik, hanya Anda harus menebusnya dengan uang Rp187 juta untuk KIA Picanto Platinum dan Rp242 juta.
“Kedua model ini masing-masing ditargetkan terjual sebanyak 3.500-4.000 unit hingga akhir tahun,” kata Hartanto. Lebih lanjut, Hartanto optimistis target penjualan mampu dicapai, meskipun kondisi perekonomian tengah lesu. Hal ini mengingat kondisi lalu lintas di Indonesia, terutama di kota-kota besar yang kian lama semakin padat.
“Rio di segmennya nomor 3 tahun lalu di bawah Toyota Yaris dan Honda Jazz. Kepadatan lalu lintas mendorong orang pilih mobil yang ringkas, seperti Rio dan Picanto,” beber Hartanto.
Wahyu sibarani
(bbg)