Menjaga Kandungan Vitamin B Dan C

Jum'at, 10 Juli 2015 - 10:26 WIB
Menjaga Kandungan Vitamin B Dan C
Menjaga Kandungan Vitamin B Dan C
A A A
Selain kebutuhan cairan dan glukosa, kebutuhan vitamin B dan C tidak bisa diabaikan, apalagi selama Ramadan.

Bagaimana memenuhi kebutuhan vitamin tersebut? Seperti yang diketahui bahwa vitamin B sifatnya sangat kompleks dan mudah larut dalam air. Vitamin B kompleks mampu memperbaiki pencernaan dan produksi asam klorida (HCL) yang berfungsi memecah lemak, protein, dan karbohidrat dalam tubuh. Sementara vitamin B1, B2, B3, dan B6 sangat penting dalam menjaga pencernaan sehingga kekurangan vitamin ini akan memicu masalah pencernaan parah.

Selain itu, Vitamin B kompleks juga mengandung unsur niacin, yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Vitamin ini juga berperan mencegah pengerasan pembuluh darah yang dapat mengakibatkan serangan jantung dan stroke.

“Vitamin B berperan penting bagi metabolisme, seperti metabolisme energi, protein, dan proses metabolisme dalam tubuh secara keseluruhan,” ungkap dr Sri Sukmaniah MSc SpGk, seorang spesialis gizi klinik FKUI dan RSCM yang dijumpai saat Media Launch and Mini Talkshow Optimalkan Manfaat Puasa dengan Nutrisi Seimbang dan Pola Minum bersama Aqua 2+4+4, beberapa waktu lalu.

Sementara vitamin C sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan dalam tubuh kita. Tubuh tidak menyimpan vitamin C. Oleh karena itu, kita perlu untuk mengonsumsinya secara rutin dari makanan. Tubuh membutuhkan vitamin C untuk memproduksi kolagen, yaitu protein yang membantu mendukung tendon, ligamen dan pembuluh darah, serta menjaga kulit dan organ tubuh lain secara bersama-sama.

Daging, ikan, dan biji-bijian seperti beras dan gandum, mengandung semua vitamin B kompleks, tapi vitamin ini banyak ditemukan di bagian luar makanan ini. Jika Anda tidak mendapatkan vitamin B kompleks dari makanan, tubuh bisa mendapatkannya dari suplementasi multivitamin dan mineral. Buah jeruk, jus jeruk, stroberi, melon, semangka, dan buah kiwi mengandung banyak vitamin C.

Sementara sayuran yang tinggi vitamin C, yaitu brokoli, stroberi, tomat, kentang, paprika merah dan hijau. Namun, kebanyakan orang sering kehilangan manfaat vitamin B dan C akibat proses pengolahan yang tidak benar. Sumber makanan vitamin B dan C sangat rentan saat proses pengolahannya, mulai dari saat dicuci, dimasak, hingga sebelum dikonsumsi.

Pada saat pemanasan kandungan vitamin akan lebih cepat lagi menghilang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara pengolahannya. Untuk sayur-sayuran yang banyak mengandung vitamin B dan C, saat pengolahannya lebih baik dicuci dulu baru kemudian dipotong.

Sri Sukmaniah mengatakan, jika dipotong kemudian dicuci, maka vitamin yang terkandung akan larut dan hilang bersama air. Untuk itu, hindari pemotongan dengan ukuran yang kecilkecil agar vitamin yang hilang bisa diminimalkan. Saat memasak nasi pun begitu, jangan terlampau dicuci terlalu sering.

“Saat memasak sayur, jangan sampai benar-benar layu, terutama daun hijau. Cukup didihkan sebentar saja. Vitamin tetap hilang, tapi paling tidak jumlahnya hanya sedikit,” tambahnya. Selain itu, hindari proses pengolahan makanan yang dipanaskan kembali.

Pemanasan ulang hanya enak di lidah, tapi banyak bahayanya. Pada makanan yang dipanaskan kembali, kandungan vitaminnya hilang.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4878 seconds (0.1#10.140)