Siap Saingi AKB48
A
A
A
MENJAD Itua bukan berarti berhenti berkreasi. Di usia yang sangat renta personel KBG84 justru mengaku sama menggemaskannya dengan vokal grup AKB48. Seperti apa gaya mereka?
Kikuo Tsuchida sudah menetap di Pulau Kohamajima, Okinawa, Jepang selama 20 tahun. Pria yang berusia 57 tahun tersebut awalnya tinggal di Tokyo. Namun, karena ingin mencari kehidupan yang lebih tenang, dia pindah ke pulau tersebut. Selama di Pulau Kohamajima, dia menemukan beberapa hal yang spesial. Dia melihat begitu banyak lansia berusia panjang. Jumlahnya luar biasa besar. Tsuchida pun penasaran kenapa warga pulau tersebut sangat mudah berusia panjang.
Dari riset tersebut diketahui penduduk Pulau Kohamajima ternyata memiliki gaya hidup yang berbeda dengan penduduk Jepang lainnya. Mereka lebih senang memakan sayur setiap harinya. Mereka juga mengurangi konsumsi gula. Selain itu, mereka mengganti nasi dengan kentang lokal manis yang ada di pulau tersebut. “Selain itu, rahasia kami bisa berumur panjang adalah karena kami selalu bersama-sama bergembira,” ujar Komi Hanashiro, penduduk Pulau Kohamajima yang kini berusia 90 tahun.
Ya, warga pulau tersebut memang tidak pernah lupa bergembira. Setiap bulannya, penduduk di Pulau Komahajima menggelar festival kesenian. Termasuk seni suara yang diikuti tidak hanya anak-anak muda, juga orang tua. Ya, orang-orang tua di pulau tersebut juga getol bernyanyi. Mereka malah membentuk kelompok vokal yang menyanyikan lagu-lagu lokal dan ciptaan mereka sendiri. Melihat antusiasnya kelompok vokal berusia lanjut tersebut, Tsuchida langsung memiliki gagasan.
Dia ingin agar para manula Pulau Kohamajima menyebarkan semangat hidup bagi manula lainnya yang ada di Jepang. “Menjadi tua bukan berarti berhenti berkreasi,” ujar Tsuchida. Dia pun langsung mengurus kelompok vokal tersebut dengan profesional. Jika di Jepang ada AKB48 dan di Indonesia ada JKT48, maka penduduk pulau tersebut memiliki KBG84. KBG sendiri merupakan kependekan dari Komahajima, yang artinya penduduk Pulau Komahajima, B untuk Baachan atau wanita tua dan G untuk Gasshoodan yang artinya kelompok suara.
Adapun angka 84 adalah angka di mana ratarata anggota kelompok ini sudah berusia 84 tahun atau lebih. Seperti AKB48, KBG84 juga ditangani dengan cara modern. Anggotanya pun tidak kalah banyak dengan AKB48 yakni 40 orang. Mereka juga sudah memiliki lagu dan video klip. Kostum yang mereka kenakan juga seragam. Mereka juga memiliki panggung khusus, yakni Herb Garden. Hebatnya, respons masyarakat Jepang terhadap KBG84 sangat menakjubkan.
Lagu mereka yang berjudul Come on and Dance, Kohama Islandbegitu digemari. Video klipnya malah banyak yang menonton. Tidak butuh waktu lama bagi KBG84 sama hebohnya dengan AKB48. Popularitas mereka yang meroket membuat mereka diundang pentas ke Tokyo. Selama di ibu kota Negeri Matahari Terbit tersebut, mereka langsung menggelar konser dua hari berturut-turut. Ajaibnya, seluruh tiket yang terjual di dua hari tersebut langsung ludes.
Ternyata masih banyak orang Jepang yang mau menonton nenek-nenek menyanyi dan menari. Seperti grup vokal lainnya yang menggelar tradisi hand shakesehabis pentas, KBG84 juga melakukan hal yang sama. Cuma bedanya rata-rata dari mereka tidak melakukan tradisi tersebut sambil berdiri, tapi sambil duduk.
Di usia yang senja, personel KBG84 memang tidak menjadikan popularitas dan kekayaan yang memotivasi mereka bergabung di vokal grup itu. Keinginan mereka sangat sederhana, mulai bisa datang ke kota-kota yang tidak pernah mereka datangi sebelumnya hingga bertemu orangorang baru dengan cerita baru. Selain itu, mereka berharap usia bukan jadi halangan bagi mereka untuk dihargai sama seperti orang-orang lainnya.
“Usia saya memang sudah tua, tapi hati saya masih muda,” kata Haru Yamashiro yang kini berusia 97 tahun.
Wahyu sibarani
Kikuo Tsuchida sudah menetap di Pulau Kohamajima, Okinawa, Jepang selama 20 tahun. Pria yang berusia 57 tahun tersebut awalnya tinggal di Tokyo. Namun, karena ingin mencari kehidupan yang lebih tenang, dia pindah ke pulau tersebut. Selama di Pulau Kohamajima, dia menemukan beberapa hal yang spesial. Dia melihat begitu banyak lansia berusia panjang. Jumlahnya luar biasa besar. Tsuchida pun penasaran kenapa warga pulau tersebut sangat mudah berusia panjang.
Dari riset tersebut diketahui penduduk Pulau Kohamajima ternyata memiliki gaya hidup yang berbeda dengan penduduk Jepang lainnya. Mereka lebih senang memakan sayur setiap harinya. Mereka juga mengurangi konsumsi gula. Selain itu, mereka mengganti nasi dengan kentang lokal manis yang ada di pulau tersebut. “Selain itu, rahasia kami bisa berumur panjang adalah karena kami selalu bersama-sama bergembira,” ujar Komi Hanashiro, penduduk Pulau Kohamajima yang kini berusia 90 tahun.
Ya, warga pulau tersebut memang tidak pernah lupa bergembira. Setiap bulannya, penduduk di Pulau Komahajima menggelar festival kesenian. Termasuk seni suara yang diikuti tidak hanya anak-anak muda, juga orang tua. Ya, orang-orang tua di pulau tersebut juga getol bernyanyi. Mereka malah membentuk kelompok vokal yang menyanyikan lagu-lagu lokal dan ciptaan mereka sendiri. Melihat antusiasnya kelompok vokal berusia lanjut tersebut, Tsuchida langsung memiliki gagasan.
Dia ingin agar para manula Pulau Kohamajima menyebarkan semangat hidup bagi manula lainnya yang ada di Jepang. “Menjadi tua bukan berarti berhenti berkreasi,” ujar Tsuchida. Dia pun langsung mengurus kelompok vokal tersebut dengan profesional. Jika di Jepang ada AKB48 dan di Indonesia ada JKT48, maka penduduk pulau tersebut memiliki KBG84. KBG sendiri merupakan kependekan dari Komahajima, yang artinya penduduk Pulau Komahajima, B untuk Baachan atau wanita tua dan G untuk Gasshoodan yang artinya kelompok suara.
Adapun angka 84 adalah angka di mana ratarata anggota kelompok ini sudah berusia 84 tahun atau lebih. Seperti AKB48, KBG84 juga ditangani dengan cara modern. Anggotanya pun tidak kalah banyak dengan AKB48 yakni 40 orang. Mereka juga sudah memiliki lagu dan video klip. Kostum yang mereka kenakan juga seragam. Mereka juga memiliki panggung khusus, yakni Herb Garden. Hebatnya, respons masyarakat Jepang terhadap KBG84 sangat menakjubkan.
Lagu mereka yang berjudul Come on and Dance, Kohama Islandbegitu digemari. Video klipnya malah banyak yang menonton. Tidak butuh waktu lama bagi KBG84 sama hebohnya dengan AKB48. Popularitas mereka yang meroket membuat mereka diundang pentas ke Tokyo. Selama di ibu kota Negeri Matahari Terbit tersebut, mereka langsung menggelar konser dua hari berturut-turut. Ajaibnya, seluruh tiket yang terjual di dua hari tersebut langsung ludes.
Ternyata masih banyak orang Jepang yang mau menonton nenek-nenek menyanyi dan menari. Seperti grup vokal lainnya yang menggelar tradisi hand shakesehabis pentas, KBG84 juga melakukan hal yang sama. Cuma bedanya rata-rata dari mereka tidak melakukan tradisi tersebut sambil berdiri, tapi sambil duduk.
Di usia yang senja, personel KBG84 memang tidak menjadikan popularitas dan kekayaan yang memotivasi mereka bergabung di vokal grup itu. Keinginan mereka sangat sederhana, mulai bisa datang ke kota-kota yang tidak pernah mereka datangi sebelumnya hingga bertemu orangorang baru dengan cerita baru. Selain itu, mereka berharap usia bukan jadi halangan bagi mereka untuk dihargai sama seperti orang-orang lainnya.
“Usia saya memang sudah tua, tapi hati saya masih muda,” kata Haru Yamashiro yang kini berusia 97 tahun.
Wahyu sibarani
(ars)