Menyetir Aman Saat Mudik

Selasa, 14 Juli 2015 - 11:09 WIB
Menyetir Aman Saat Mudik
Menyetir Aman Saat Mudik
A A A
Menyetir saat musim mudik seperti sekarang ini butuh persiapan khusus. Nyeri tulang, otot, dan sendi kerap terjadi. Bagaimana mengatasinya? Lebaran tinggal beberapa hari lagi.

Para kaum urban pun sebagian sudah bersiap pulang kampung. Mudik atau pulang ke kampung halaman biasa dilakukan dengan perjalanan darat atau laut. Namun, perjalanan darat berjam-jam tak jarang menimbulkan masalah kesehatan, termasuk otot, tulang, dan sendi. Nyeri otot, tulang, dan sendi bisa terjadi karena posisi duduk di kendaraan yang terlalu lama dan tidak terbiasa dilakukan, terutama mereka yang harus menyetir mobil.

Pemegang kemudi atau sopir memiliki tingkat risiko nyeri otot, tulang, dan sendi yang lebih besar daripada penumpang lainnya. Di samping pandangan harus fokus, sopir hanya memiliki gerakan yang sangat terbatas. Dr Arif Soemarjono MD SpKFR FACSM, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi Flexfree memberikan beberapa tips untuk para pemudik dengan jalur darat.

Menurut dia, bagi pengendara mobil pribadi, penting untuk membawa kendaraan dalam keadaan yang rileks dan fit. Selain itu, selama menyetir usahakan menggunakan bantalan yang empuk (headrest ) tepat di kepala. Hal ini dilakukan agar leher tidak terlalu letih menyangga kepala.

“Kalau biasanya posisi bantal diletakkan di tengah leher, sebaiknya saat menyetir posisi bantalan ini sedikit dinaikkan hingga batas kepala,” ungkap Dr Arif Soemarjono. Duduk dengan posisi tegak adalah cara untuk menghindari rasa cepat lelah. Untuk itu, disarankan untuk meletakkan bantal kecil di balik punggung dekat pinggang.

Selain itu, untuk jarak antara alat kemudi dan tubuh sebaiknya tidak terlalu jauh. “Posisi duduk yang tidak benar akan memicu tubuh cepat lelah dan lamakelamaan akan menimbulkan rasa nyeri, terutama pada bagian tulang belakang,” tambah Dr Arif Soemarjono MD SpKFR FACSM. Saat mengendarai mobil usahakan untuk tidak mengenakan sepatu yang ketat dan sempit.

Jika memungkinkan, pengendara dianjurkan untuk mengenakan sandal yang cukup nyaman. “Menggunakan sepatu yang terlalu pas atau sempit akan menghambat peregangan otot. Lamalama kaki akan merasa pegal. Saat otot tegang, otomatis aliran tidak berjalan normal,” imbuh Arif Soemarjono.

Selain berkendara dengan mobil, tak jarang pemudik justru memilih sepeda motor untuk pulang ke kampung halaman. Meskipun risikonya lebih besar, tampaknya tak menyurutkan untuk turut mudik tiap tahunnya. Seperti berkendara dengan mobil, menggunakan motor tak lepas dari risiko nyeri otot, tulang, dan sendi.

Untuk meminimalkannya, pengendara sebaiknya menggunakan korset pada tulang belakang. “Pemasangan korset ini untuk menjaga agar tulang punggung tetap tegak dan tidak mudah lelah. Selain itu, usahakan untuk berhenti tiap 40 kilometer untuk peregangan otot,” kata Arif.

Para pengendara mobil dan motor tentunya menyadari bahwa posisi menyetir yang benar akan berdampak baik bagi kenyamanan serta keamanan pengemudi itu sendiri, terutama saat melakukan tradisi mudik.

Teknik berkendara yang tepat tidak hanya pada posisi tangan saat memegang setir saja, juga posisi duduk yang benar karena selain membuat lebih rileks juga mengakibatkan tulang tetap dalam kondisi sehat hingga kampung halaman.

Larissa Huda
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4924 seconds (0.1#10.140)