Secangkir Teh untuk Hidup Lebih Sehat
A
A
A
Tak melulu suplemen, pil vitamin, atau jamu, hidup sehat ternyata bisa dinikmati sesederhana menyeruput secangkir teh.
Manfaat ini ternyata dapat dirasakan langsung bagi wanita dengan usia lanjut. Dengan mengonsumsi teh dengan rutin dapat meningkatkan kesempatan untuk memperpanjang usia hidup bagi wanita lansia. Berdasarkan keterangan dari sebuah penelitian yang dilansir dari situs Daily Mail beberapa waktu lalu.
Perempuan yang berusia 70 hingga 80- an disinyalir dapat hidup lebih lama jika mereka rutin mengonsumsi dua cangkir teh sehari. Penelitian ini menemukan bahwa wanita lansia yang rutin meminum teh memiliki kesempatan 40% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia selama lima tahun penelitian daripada perempuan lain dengan usia yang sama.
Seperti yang diketahui, dalam secangkir teh mengandung senyawa yang disebut flavonoid. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Flavonoid merupakan senyawa tanaman kesehatan yang ditemukan dalam cokelat, buah, anggur merah, dan kopi.
Kandungan flavonoid di dalamnya dapat melindungi tubuh terhadap kerusakan akibat penyakit jantung dan kanker. Selama penelitian yang berkaitan dengan teh, kandungan flavonoid yang ada di dalam teh memberikan kontribusi yang sangat besar manfaatnya pada wanita.
Para peneliti Australia setidaknya telah menganalisis catatan kesehatan lebih dari 1.000 wanita berusia 75 tahun ke atas. Informasi rinci yang diperoleh mencakup pola makan (diet) mereka, termasuk jumlah teh dan kopi yang diminum, digunakan untuk melihat cara kerja tingkat flavonoid yang mereka konsumsi.
Hasil penelitian tersebut menemukan sekitar 88% perempuan masih hidup hingga akhir penelitian. Berdasarkan data, orang-orang yang paling tinggi mengonsumsi flavonoid dari teh dalam diet mereka sangat mungkin untuk bertahan hidup lebih lama. Bahkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker, yang merupakan pembunuh terbesar bagi wanita lansia, mengalami penurunan sebagaimana yang terjadi pada risiko kematian secara keseluruhan.
Bagi mereka yang mencari cara sederhana untuk memperpanjang usia lebih lama dan hidup sehat pada hari tua, mengonsumsi flavonoid dari teh dapat memberikan perlindungan yang diharapkan. The Journal of Clinical Nutrition melaporkan setidaknya diperlukan 350 miligram (mg) flavonoid yang bisa didapatkan dari konsumsi dua cangkir teh.
Penelitian terbaru lainnya juga menemukan bahwa penikmat teh cenderung mengalami penurunan risiko nyeri pada panggul mereka dibanding mereka yang sama sekali tidak pernah mengonsumsi teh. Dua hingga tiga cangkir teh dalam sehari dapat memberikan manfaat tertentu bagi pria maupun wanita yang mengonsumsi teh, setidaknya mengalami 37% lebih kecil kemungkinannya terhadap nyeri atau patah tulang panggul.
Tak hanya itu, manfaat teh dapat menunjang kerja otak untuk berpikir. Hanya dalam setengah jam setelah minum secangkir teh, peningkatan aktivitas saraf sudah dapat dirasakan. Dr Carrie Ruxton, seorang ahli gizi yang independen mengatakan, tidak perlu menunggu sampai usia tua untuk menikmati manfaat dari teh.
Penelitian yang dilakukan pada orang dewasa yang lebih muda menunjukkan bahwa minum teh secara teratur menurunkan risiko penyakit jantung karena flavonoid teh meningkatkan aliran pembuluh darah.
“Penelitian baru menunjukkan bahwa fluoride dan flavonoid dalam teh yang baik untuk kesehatan gigi karena mereka membunuh bakteri yang menyebabkan pembusukan dan bau mulut,” tutup Dr Carrie Ruxton.
Larissa Huda
Manfaat ini ternyata dapat dirasakan langsung bagi wanita dengan usia lanjut. Dengan mengonsumsi teh dengan rutin dapat meningkatkan kesempatan untuk memperpanjang usia hidup bagi wanita lansia. Berdasarkan keterangan dari sebuah penelitian yang dilansir dari situs Daily Mail beberapa waktu lalu.
Perempuan yang berusia 70 hingga 80- an disinyalir dapat hidup lebih lama jika mereka rutin mengonsumsi dua cangkir teh sehari. Penelitian ini menemukan bahwa wanita lansia yang rutin meminum teh memiliki kesempatan 40% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia selama lima tahun penelitian daripada perempuan lain dengan usia yang sama.
Seperti yang diketahui, dalam secangkir teh mengandung senyawa yang disebut flavonoid. Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai antioksidan dan mempunyai bioaktivitas sebagai obat. Flavonoid merupakan senyawa tanaman kesehatan yang ditemukan dalam cokelat, buah, anggur merah, dan kopi.
Kandungan flavonoid di dalamnya dapat melindungi tubuh terhadap kerusakan akibat penyakit jantung dan kanker. Selama penelitian yang berkaitan dengan teh, kandungan flavonoid yang ada di dalam teh memberikan kontribusi yang sangat besar manfaatnya pada wanita.
Para peneliti Australia setidaknya telah menganalisis catatan kesehatan lebih dari 1.000 wanita berusia 75 tahun ke atas. Informasi rinci yang diperoleh mencakup pola makan (diet) mereka, termasuk jumlah teh dan kopi yang diminum, digunakan untuk melihat cara kerja tingkat flavonoid yang mereka konsumsi.
Hasil penelitian tersebut menemukan sekitar 88% perempuan masih hidup hingga akhir penelitian. Berdasarkan data, orang-orang yang paling tinggi mengonsumsi flavonoid dari teh dalam diet mereka sangat mungkin untuk bertahan hidup lebih lama. Bahkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan kanker, yang merupakan pembunuh terbesar bagi wanita lansia, mengalami penurunan sebagaimana yang terjadi pada risiko kematian secara keseluruhan.
Bagi mereka yang mencari cara sederhana untuk memperpanjang usia lebih lama dan hidup sehat pada hari tua, mengonsumsi flavonoid dari teh dapat memberikan perlindungan yang diharapkan. The Journal of Clinical Nutrition melaporkan setidaknya diperlukan 350 miligram (mg) flavonoid yang bisa didapatkan dari konsumsi dua cangkir teh.
Penelitian terbaru lainnya juga menemukan bahwa penikmat teh cenderung mengalami penurunan risiko nyeri pada panggul mereka dibanding mereka yang sama sekali tidak pernah mengonsumsi teh. Dua hingga tiga cangkir teh dalam sehari dapat memberikan manfaat tertentu bagi pria maupun wanita yang mengonsumsi teh, setidaknya mengalami 37% lebih kecil kemungkinannya terhadap nyeri atau patah tulang panggul.
Tak hanya itu, manfaat teh dapat menunjang kerja otak untuk berpikir. Hanya dalam setengah jam setelah minum secangkir teh, peningkatan aktivitas saraf sudah dapat dirasakan. Dr Carrie Ruxton, seorang ahli gizi yang independen mengatakan, tidak perlu menunggu sampai usia tua untuk menikmati manfaat dari teh.
Penelitian yang dilakukan pada orang dewasa yang lebih muda menunjukkan bahwa minum teh secara teratur menurunkan risiko penyakit jantung karena flavonoid teh meningkatkan aliran pembuluh darah.
“Penelitian baru menunjukkan bahwa fluoride dan flavonoid dalam teh yang baik untuk kesehatan gigi karena mereka membunuh bakteri yang menyebabkan pembusukan dan bau mulut,” tutup Dr Carrie Ruxton.
Larissa Huda
(ars)