Waspada Ispa Saat Mudik

Rabu, 15 Juli 2015 - 09:37 WIB
Waspada Ispa Saat Mudik
Waspada Ispa Saat Mudik
A A A
Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) merupakan salah satu penyakit yang kerap menghampiri para pemudik.

Mudahnya penularan penyakit ini membuat Anda harus waspada ISPA adalah infeksi yang parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran udara, atau paruparu. Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh virus, meski bakteri juga bisa menyebabkan kondisi ini.

Kondisi ini dapat menyebabkan fungsi pernapasan terganggu. Jika tidak segera ditangani, ISPA bisa saja menyebar ke seluruh sistem pernapasan tubuh. Tubuh pun tidak bisa mendapatkan cukup oksigen karena infeksi yang terjadi dan kondisi ini bisa berakibat fatal, bahkan mungkin mematikan.

ISPA harus dianggap sebagai kondisi darurat dan jangan diremehkan. Jika mencurigai terjadinya serangan ISPA, segera cari bantuan medis. Kondisi ini berpotensi menyebar dari orang ke orang karena ISPA salah satu penyakit menular, apalagi bagi yang mengalami kelainan sistem kekebalan tubuh dan orang yang lanjut usia akan lebih mudah terserang penyakit ini.

Begitu juga pada anak-anak, di mana sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk sepenuhnya. ISPA akan menimbulkan gejala, terutama pada hidung dan paru-paru. Beberapa gejalanya, antara lain hidung tersumbat atau berair, paru-paru terasa terhambat, batuk-batuk, dan tenggorokan terasa sakit lalu kerap merasa kelelahan serta tubuh merasa sakit.

Apabila ISPA bertambah parah, gejala yang lebih serius akan muncul, seperti kesulitan bernapas, demam tinggi dan menggigil, tingkat oksigen dalam darah rendah, kesadaran yang menurun, dan bahkan pingsan. Nah pada masa mudik seperti sekarang ini, ISPA merupakan salah satu penyakit yang menghantui dan kerap menyerang para pemudik.

Biasanya penyakit ini diderita oleh para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan angkutan umum. Pencetusnya karena debu yang bertebaran lalu diisap oleh pemudik. ”ISPA merupakan salah satu penyakit yang sering diderita para pemudik.

Kalau sudah terlanjur sakit, ada dua dampaknya bagi para pengemudi, baik roda empat, roda dua, maupun masinis dan pilot,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan RI Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP (K) MARS DTM&H DTCE.

Menurut dr Tjandra, dampak pertama, ISPA kerap membuat badan menjadi lemas sehingga berbahaya kalau mengemudi, termasuk konsentrasi yang ikut menurun. Kedua, bila penderita mengonsumsi obat yang biasanya menimbulkan rasa kantuk, tentu juga akan menimbulkan risiko bila diminum pengemudi kendaraan apa pun.

”Kalau di dalam mobil yang macet berjam-jam dan di mobil ada pasien ISPA yang terus batuk, seisi mobil bisa tertular dan terkena ISPA juga,” kata dr Tjandra. Dia menganjurkan jika Anda sedang terinfeksi ISPA dan akan mudik, apalagi mengemudi, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang sesuai dan tepat.

Dr Tjandra yang juga guru besar pulmonologi dan ilmu kedokteran respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) memberikan beberapa cara untuk mencegah ISPA bagi pemudik. Pertama, perkuat daya tahan tubuh dengan makan bergizi dan istirahat cukup.

Daya tahan tubuh yang baik adalah salah satu modal utama karena penyakit (termasuk ISPA) terjadi karena ketidakseimbangan host, agent, and environment . Kedua, hindari kemungkinan tertular dengan menghindari kerumunan orang dan jangan kontak dengan orang yang sedang batuk, pilek, demam.

Ketiga, jaga kebersihan dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS) lebih sering karena terbukti menurunkan kemungkinan infeksi. ”Jangan menyentuh lubang hidung dan mulut kita dengan tangan kotor. Bisa saja ada virus dan kuman penyebab ISPA di satu tempat yang banyak dipegang orang (gagang pintu, meja antrean dll), lalu kuman/virus itu kita pegang karena memegang gagang pintu itu.

Lalu kita gosokgosok hidung, maka masuklah kuman/virus itu ke saluran napas kita,” ungkap dr Tjandra. Terakhir, menurut dr Tjandra yang harus dilakukan adalah jangan merokok karena asap rokok dapat menurunkan daya tahan paru dan saluran napas, serta merusak lingkungan.

Iman Firmansyah
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0772 seconds (0.1#10.140)