Produk Lokal untuk Pasar Global

Kamis, 16 Juli 2015 - 13:18 WIB
Produk Lokal untuk Pasar Global
Produk Lokal untuk Pasar Global
A A A
Toyota Motor Manufaturing Indonesia (TMMIN) meminta dukungan pemerintah untuk lebih fokus pada pengembangan industri komponen lokal. Ini menjadi strategi TMMIN untuk bisa meningkatkan komponen kendaraan yang benar-benar diproduksi secara lokal.

Beberapa mobil produksi TMMIN yang sudah dirakit di Indonesia, di antaranya Toyota Fortuner, Kijang Innova, Yaris, Etios Valco, dan Vios. Perkembangan industri automotif saat ini sudah sedemikian pesat. Masalah yang dihadapi oleh para pelaku industri adalah tingkat komponen dalam negeri masih terbilang sedikit.

Industri komponen juga sangat berpengaruh oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Situasi ini membuat Toyota Indonesia coba menghimpun cara untuk menggerakkan tingkat komponen dari dalam negeri. “Saat ini yang diperlukan adalah lokal konten yang benar-benar murni.

Kami baru saja berdiskusi dengan Kemenperin mengenai komponen lokal tier II dan III (pendukung). Harapannya, road map yang sudah ada makin diperhatikan oleh pemerintah. Sebab, saat ini secara ekonomis belum terlalu terlihat,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono.

Warih melanjutkan, untuk memulai strategi pure komponen lokal, saat ini yang diperlukan para pelaku industri komponen lokal di tingkatan II dan III adalah joint venture (mencari mitra bisnis). Kerja sama ini perlu dilakukan pelaku industri yang lebih kecil kepada para pemilik teknologi, dalam hal ini perusahaan komponen yang lebih besar.

“Kami tidak bisa berdiri sendiri, cara paling mudah tentu saja dengan joint venture lebih dulu. Industri hulu harus dimulai dengan kerja sama dengan para pemegang industri tersebut. Lalu langkah lainnya adalah pengembangan sumber daya manusia,” lanjut Warih. Warih mengharapkan, pendalaman industri komponen lokal ini bisa makin terpacu lebih cepat.

“Beberapa sudah memulai lebih dulu, seperti Krakatau Steel, dan ini sangat baik. Mudah-mudahan tahun depan sudah semakin maju hingga industri komponen lokal ini memang benarbenar murni berasal dari Indonesia,” kata Warih. Saat ini tercatat sebanyak 70 negara di kawasan Asia- Pasifik, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Afrika menjadi tujuan ekspor kami.

“Kami akan terus berusaha untuk meningkatkan performa ekspor pada masa mendatang sesuai semangat kami sebagai bagian pengembangan industri automotif nasional,” ujarnya. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menyatakan keinginannya untuk mendorong industri komponen asing masuk dan membangun pabrik di Indonesia guna memenuhi kebutuhan industri automotif nasional yang dapat menekan impor.

“Banyak komponen automotif yang masih impor, padahal beberapa bahan baku sudah mampu diproduksi di dalam negeri. Banyak industri komponen di Thailand dan Jepang, tentu kami minta agar mereka masuk ke Indonesia,” ujar Menperin Saleh Husin.

Bahkan, lanjut Saleh, pihaknya secara khusus meminta investor dari Jepang untuk menjadikan Indonesia sebagai basis industri, di mana produksinya juga bisa diekspor ke negara lain sehingga tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar. Namun, Saleh mengimbau, agar industri komponen yang ingin masuk ke tanah air agar menjalin kerja sama dengan industri komponen dalam negeri untuk semakin menggeliatkan dunia otomotif.

“Kami akan berkoordinasi agar ketika industri komponen luar masuk ke sini, jangan sampai mematikan industri lokal yang sedang tumbuh. Jadi, nanti kami akan berkoordinasi,” katanya. Dengan potensi pasar dalam negeri yang terus tumbuh dan berkembang, Indonesia saat ini mampu menjadi negara produsen automotif kedua terbesar di ASEAN setelah Thailand.

Saat ini, Thailand memproduksi sebanyak 2,5 juta kendaraan per tahun dan setengahnya telah diekspor. Sementara kemampuan produksi Indonesia saat ini mencapai 1,2 juta unit per tahun, tapi masih berorientasi pada pasar domestik. “Hal tersebut dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar dan dibarengi dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk berpenghasilan menengah ke atas,

maka dipastikan kebutuhan kendaraan bermotor sebagai sarana angkutan orang dan barang dalam negeri akan semakin meningkat pula,” ujar Saleh. Direktur Korporasi dan Hubungan Eksternal TMMIN mewakili Gaikindo mengatakan agar pemerintah bersama pelaku usaha mulai merumuskan skenario yang jelas bagi industri automotif secara keseluruhan. “Sebab pesaing kita hanya dari Thailand,” ucapnya.

Anton c
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3899 seconds (0.1#10.140)