Harapan Baru Kegagalan Fungsi Jantung dan Paru

Selasa, 21 Juli 2015 - 08:48 WIB
Harapan Baru Kegagalan Fungsi Jantung dan Paru
Harapan Baru Kegagalan Fungsi Jantung dan Paru
A A A
PERNAHKAH Anda membayangkan dua organ penting, seperti paru-paru dan jantung tidak bekerja dengan baik? Hal tersebut pasti akan menyulitkan Anda dalam melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Kini, ada teknologi ECMO yang bisa dijadikan harapan.

Di dalam tubuh, jantung memiliki fungsi yang sangat vital. Rongga organ berotot ini bertugas memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Selain jantung, paru-paru memiliki fungsi sebagai organ sistem pernapasan atau respirasi. Selain itu, paru-paru sangat berkaitan dengan peredaran darah atau sirkulasi manusia. Paru-paru bertugas menukar oksigen dari udara dengan karbondioksida dari darah.

Terjadinya kegagalan fungsi jantung dan paruparu memiliki risiko menurunkan kualitas hidup, bahkan dapat mengancam nyawa. Penyakit yang menyerang jantung dan paru-paru saat ini semakin muda. Pola hidup yang tidak sehat merupakan penyebab utama terganggunya dua organ penting ini.

Meskipun kebiasaan merokok kerap dijadikan sebagai penyebab gagalnya fungsi jantung dan paru, temuan terbaru mengungkapkan bahwa kelainan fungsi kerja jantung dan paru-paru bisa menyerang siapa saja.

Pada kelainan jantung sering terjadi kasus gagal jantung, serangan jantung dan shock kardiogenik, yaitu saat jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh, pascaoperasi jantung terbuka atau gagal napas, dan pada beberapa kasus alat ini digunakan untuk menolong kondisi pasien yang mengalami kegagalan pernapasan akibat penyakit flu.

“Shockkardiogenik adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secukupnya dalam menyediakan oksigen yang cukup untuk ke seluruh tubuh,” ungkap dr Su Jang Wen, seorang ahli bedah toraks dan kardiovaskular Gleneagles Hospital Singapura.

Selain jantung, banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa terserang penyakit paru-paru, salah satunya kanker paru-paru. Pemicu terbesar kanker paru-paru adalah merokok. Selain itu, berbagai zat kimia yang terpapar dalam udara yang dihirup manusia. Saat ini tubuh dapat dengan mudah terpapar oleh radiasi yang berbahaya bagi paru-paru.

Latar belakang keluarga bisa jadi pemicu meningkatnya risiko kanker paruparu. “Terutama anggota keluarga yang terserang pada usia yang relatif muda. Jadi, risiko anak terkena kanker bisa lebih besar,” ungkap dr Su Jang Wen.

Saat ini, salah satu teknologi medis andalan, oksigenasi membran extracorporeal (ECMO) mulai diperkenalkan di Rumah sakit Gleneagles Singapura untuk memberikan kesempatan kedua bagi pasien dengan masalah fungsi jantung dan paruparu akut untuk dapat memperpanjang usia hidup.

Dengan mengambil tindakan ini, ECMO tidak hanya menyelamatkan satu nyawa, juga bisa menyelamatkan trauma pada keluarga. “Pasalnya, satu orang saja meninggal dunia dalam suatu keluarga, dapat menimbulkan trauma akan kematian pada anggota keluarga lainnya,” kata dr Su Jang Wen.

Oksigenasi membran extracorporeal (ECMO) terdiri atas sebuah pompa dan beberapa tabung. Pompa ini akan menarik darah dari pasien melalui tabung, memompa darah melalui membran oxygenator dan kemudian kembali ke pasien. “Membran oxygenator bertindak seperti paru-paru, menambahkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari darah,” ujar Su Jang Wen.

Alat ini memiliki sistem yang dapat menggantikan fungsi dari jantung atau paru-paru yang lemah. Tim dokter berupaya memulihkan jantung atau paru-paru yang terserang penyakit sampai akhirnya bisa berfungsi normal kembali seperti sedia kala. Adapun lamanya penggunaan ECMO akan bergantung pada perkembangan kondisi jantung atau paru-paru pasien.

“Selama pemasangan ECMO pada pasien, tim dokter akan tinggal di rumah sakit untuk mengontrol perkembangan jantung minute by minute sehingga kita dapat melihat sejauh mana perkembangan pasien untuk pulih sebelum kami melepas alat tersebut,” ungkap dr Su Jang Wen.

Meskipun tingkat keberhasilan alat ini mencapai 70%, rumah sakit Gleneagles selalu memilih pasien dengan sangat hati-hati dalam menggunakan ECMO yang dikarenakan teknologi ini merupakan perawatan mahal. Jadi tingkat keberhasilan dan peluang hidup pasien menjadi pertimbangan utama rumah sakit dalam menentukan tindakan tersebut.

“Kesembuhan pasien merupakan hal yang paling utama bagi kami dalam menjalankan sistemnya. Kami selalu menempatkan pasien sebagai pusat dari layanan kami,” ungkap CEO rumah sakit Gleneagles, dr Vincent Chia yang ditemui pada kesempatan yang sama.

Larissa huda
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5856 seconds (0.1#10.140)
pixels