Investasi Seri A untuk Adskom

Selasa, 21 Juli 2015 - 09:15 WIB
Investasi Seri A untuk Adskom
Investasi Seri A untuk Adskom
A A A
Startup periklanan digital asal Indonesia Adskom baru saja mengumumkan bahwa mereka mendapat investasi seri A dari Geniee asal Jepang, dengan partisipasi dari dua perusahaan modal ventura yakni Convergence Ventures dari Indonesia dan East Ventures yang sebelumnya juga sudah pernah menyuntikkan dana ke perusahaan.

Dana segar—tidak disebukan jumlahnya— itu nantinya akan dimanfaatkan Adskom untuk meningkatkan pendapatan mereka sebesar 300% hingga 500%, serta mewujudkan rencana ekspansi ke Malaysia dan Thailand. Adskom merupakan platform programmatic advertising untuk mobile dan video. “Ini merupakan investasi pertama kami di Asia Tenggara,” ujar Akifusa Kanda, Executive Director di perusahaan ad network dan Supply Side Platform nomor satu di Jepang, Geniee.

Cofounder dan CEO Adskom Italo Gani mengungkapkan bahwa firmanya sudah menjalin hubungan kerjasama dengan Geniee sebelum investasi ini. “Kedua perusahaan telah melakukan banyak sekali kerjasama. Tujuan kami juga sama, yakni menggunakan teknologi periklanan tercanggih untuk memaksimalkan pendapatan pelanggan,” jelas Italo.

Pasar iklan digital di Asia Tenggara sangat besar, dan terus bertumbuh sebesar dua angka setiap tahunnya. Para analis memperkirakan besarnya anggaran periklanan digital di Asia Tenggara ialah USD915 juta (Rp12,2 triliun) pada 2014. Di Indonesia, jumlah anggaran periklanan digital pada 2015 diperkirakan bisa melebihi angka USD800 juta (Rp10,6 triliun), naik 80 persen dibandingkan 2014 Yang sebesar USD460 juta (Rp6,1 triliun), berdasarkan riset eMarketer.

Dari angka itu, USD130 juta (Rp1,7 triliun) akan dihabiskan untuk iklan di perangkat mobile, naik 200 persen dari anggaran tahun lalu sebesar USD40 juta (Rp533 miliar). Pasar di Indonesia akan terus bertumbuh stabil hingga 2019, di mana pada saat itu total pasar iklan di Indonesia (termasuk iklan di media tradisional) akan melompat hingga USD19,58 miliar (Rp260,7 triliun).

Di saat itu, anggaran belanja iklan digital dan mobile akan berkisar di angka USD7,6 miliar (Rp 101,2 triliun). Dengan potensi pasar yang besar tersebut, platform periklanan dan pemasaran digital berbasis data milik Adskom berada pada posisi strategis untuk mendominasi industri di Asia Tenggara. Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyebut bahwa teknologi periklanan merupakan bidang yang kompleks, tidak semua startup dapat mengerjakannya.

Di bisnis teknologi periklanan, Data Management Platform (DMP), Supply Side Platform (SSP), dan Agency Trading Desk merupakan istilah penting. DMP merupakan sistem software untuk mengumpulkan, menyortir, dan menyimpan informasi.

SSP merupakan solusi teknologi yang digunakan oleh publisher untuk membuat proses penjualan iklannya otomatis. Sementara Agency Trading Desk memberikan layanan realtime bidding dan ad exchange.

Danang arradian
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5268 seconds (0.1#10.140)