Dorong Pariwisata Melalui Internet
A
A
A
Kanty Widjaja berpendapat bahwa seharusnya destinsi wisata di Indonesia lebih gencar dipromosikan. Terutama melalui teknologi internet yang kini penetrasinya menjangkau berbagai kalangan.
”Tampaknya Bali masih menjadi satu-satunya destinasi wisata wajib turis asing,” katanya. Kanty Widjaja berpendapat bahwa seharusnya destinsi wisata di Indonesia lebih gencar dipromosikan.
Terutama melalui teknologi internet yang kini penetrasinya menjangkau berbagai kalangan. ”Tampaknya Bali masih menjadi satu-satunya destinasi wisata wajib turis asing,” katanya.
Finalis Miss Indonesia 2012 mewakili wilayah Bangka Belitung yang baru saja menamatkan studi S2 Marketing Communication di London School of Public Relations Jakarta ini menilai, teknologi internet sangat efektif dalam mendorong pariwisata.
“Wisata itu kan basisnya experience. Nah, dengan teknologi, experience tersebut bisa dihadirkan, misalnya lewat internet atau media sosial. Experience itu juga yang akan membuat orang penasaran untuk pergi berwisata langsung ke destinasi,” tutur Kanty.
Menurut Kanty, saat ini mempromosikan wisata tidak perlu mengunakan iklan muluk-muluk. Karena nyatanya orang lebih senang dengan mencari tahu lewat internet dan media sosial. “Untungnya sekarang banyak komunitas yang bikin platform menampilkan keindahan destinasi wisata di daerahnya masing-masing. Awalnya untuk koleksi pribadi.
Tapi lambat laun mendorong orang untuk peduli dan berinisiatif mengangkat destinasi wisata yang mereka kunjungi, seperti yang dilakukan tourism blogger,” tandas Kanty Menyikapi sikap pemerintah atas promosi destinasi wisata di Indonesia, Kanty menyatakan sangat setuju dengan dukungan pemerintah atas komunitas-komunitas wisata dan tourism blogger di tiap daerah.
Ditambah lagi dengan hadirnya fasilitas Wi-Fi di tiap daerah wisata, membuat semua orang dapat berbagi pengalaman. “Berkat teknologi juga kini jadi banyak orang maupun komunitas yang membuka bisnis travel online.
Paket perjalanannya pun variatif sekali. Walau, sayangnya destinasi wilayah Timur Indonesia masih sedikit,” ungkap Kanty yang mengaku masih sangat mengandalkan review dan info destinasi wisata dari tourism blogger yang ditemukan di internet.
Cahyandaru Kuncorojati
”Tampaknya Bali masih menjadi satu-satunya destinasi wisata wajib turis asing,” katanya. Kanty Widjaja berpendapat bahwa seharusnya destinsi wisata di Indonesia lebih gencar dipromosikan.
Terutama melalui teknologi internet yang kini penetrasinya menjangkau berbagai kalangan. ”Tampaknya Bali masih menjadi satu-satunya destinasi wisata wajib turis asing,” katanya.
Finalis Miss Indonesia 2012 mewakili wilayah Bangka Belitung yang baru saja menamatkan studi S2 Marketing Communication di London School of Public Relations Jakarta ini menilai, teknologi internet sangat efektif dalam mendorong pariwisata.
“Wisata itu kan basisnya experience. Nah, dengan teknologi, experience tersebut bisa dihadirkan, misalnya lewat internet atau media sosial. Experience itu juga yang akan membuat orang penasaran untuk pergi berwisata langsung ke destinasi,” tutur Kanty.
Menurut Kanty, saat ini mempromosikan wisata tidak perlu mengunakan iklan muluk-muluk. Karena nyatanya orang lebih senang dengan mencari tahu lewat internet dan media sosial. “Untungnya sekarang banyak komunitas yang bikin platform menampilkan keindahan destinasi wisata di daerahnya masing-masing. Awalnya untuk koleksi pribadi.
Tapi lambat laun mendorong orang untuk peduli dan berinisiatif mengangkat destinasi wisata yang mereka kunjungi, seperti yang dilakukan tourism blogger,” tandas Kanty Menyikapi sikap pemerintah atas promosi destinasi wisata di Indonesia, Kanty menyatakan sangat setuju dengan dukungan pemerintah atas komunitas-komunitas wisata dan tourism blogger di tiap daerah.
Ditambah lagi dengan hadirnya fasilitas Wi-Fi di tiap daerah wisata, membuat semua orang dapat berbagi pengalaman. “Berkat teknologi juga kini jadi banyak orang maupun komunitas yang membuka bisnis travel online.
Paket perjalanannya pun variatif sekali. Walau, sayangnya destinasi wilayah Timur Indonesia masih sedikit,” ungkap Kanty yang mengaku masih sangat mengandalkan review dan info destinasi wisata dari tourism blogger yang ditemukan di internet.
Cahyandaru Kuncorojati
(ars)