Ketika Semua Bisa Jadi Penyiar dan Menyiarkan
A
A
A
APA yang membuat platform live streaming menjadi game changer adalah ini: waktu. Ketika sebuah informasi dalam bentuk video dapat dibagi seketika, maka kegiatan seperti menulis, mengedit, dan memposting terasa obsolete.
Bayangkan Anda sedang berada di kemacetan panjang di jalanan menuju Puncak, Bogor. Anda mengambil ponsel, membuka aplikasi Periscope, lantas melakukan live streaming video untuk mengabarkan suasana dan apa yang sedang terjadi disana.
Beberapa detik kemudian, puluhan bahkan ratusan orang ikut menonton siaran Anda. Salah satu follower Anda di Twitter yang kebetulan menonton lantas membatalkan rencananya menuju Puncak hari itu. Itu, hanya sedikit dari potensi kegunaan yang dapat dilakukan oleh aplikasi streaming video ini.
Jika Anda adalah selebritis, public figure, ataupun band yang memiliki banyak follower di Twitter, maka Anda bisa melakukan interview atau livecast chats dengan penggemar secara berkala.
Periscope, yang dimiliki oleh Twitter itu, memungkinkan penonton tidak hanya memberikan “like” dalam bentuk hati, tapi juga chatting dengan orang yang sedang melakukan live streaming. Sehingga interaksi yang terjadi pun langsung.
Jika Anda adalah perusahaan elektronik, bayangkan jika Anda melakukan live streaming untuk berbagai hal, seperti mendemonstrasikan fitur di sebuah produk, mengatasi problem teknis tertentu, atau bahkan menyiarkan acara peluncuran produk secara langsung.
Apa yang akan dan bisa dilakukan oleh aplikasi seperti Periscope ini tidak terbatas. ”Dengan koneksi internet yang lebih baik, maka platform seperti ini akan menguntungkan untuk banyak industri, dapat digunakan oleh semua kalangan untuk berbagai kepentingan,” tegas Cipluk Carlita, Communication Manager Twitter Indonesia.
Apa yang dilakukan platform live streaming video seperti ini juga memangkas dinding pembatas dalam menghubungkan satu orang dengan lainnya. Inilah teknologi yang memungkinkan seseorang terhubung dengan audiens secara dalam, mentah, tanpa edit, tanpa sensor, dan “nyata”.
Inilah tahapan baru demokratisasi dalam berbagi informasi. Dalam revolusi yang terjadi di Mesir pada 2011 silam, sosial media memiliki dampak besar dalam menyebarluaskan informasi ke seluruh dunia terhadap apa yang sedang terjadi disana.
Bayangkan jika seandainya ada kejadian yang begitu penting dan siapapun yang ada di lokasi itu dapat menyiarkannya dalam bentuk video secara langsung. Pendiri Meerkat, Ben Rubin, menyebut kegiatan ini sebagai “kebersamaan spontan”.
“Teknologi seperti ini memungkinkan seorang individu untuk terhubung dengan grup yang lebih besar dimanapun mereka (secara fisik) berada,” katanya.
Danang Arradian
Bayangkan Anda sedang berada di kemacetan panjang di jalanan menuju Puncak, Bogor. Anda mengambil ponsel, membuka aplikasi Periscope, lantas melakukan live streaming video untuk mengabarkan suasana dan apa yang sedang terjadi disana.
Beberapa detik kemudian, puluhan bahkan ratusan orang ikut menonton siaran Anda. Salah satu follower Anda di Twitter yang kebetulan menonton lantas membatalkan rencananya menuju Puncak hari itu. Itu, hanya sedikit dari potensi kegunaan yang dapat dilakukan oleh aplikasi streaming video ini.
Jika Anda adalah selebritis, public figure, ataupun band yang memiliki banyak follower di Twitter, maka Anda bisa melakukan interview atau livecast chats dengan penggemar secara berkala.
Periscope, yang dimiliki oleh Twitter itu, memungkinkan penonton tidak hanya memberikan “like” dalam bentuk hati, tapi juga chatting dengan orang yang sedang melakukan live streaming. Sehingga interaksi yang terjadi pun langsung.
Jika Anda adalah perusahaan elektronik, bayangkan jika Anda melakukan live streaming untuk berbagai hal, seperti mendemonstrasikan fitur di sebuah produk, mengatasi problem teknis tertentu, atau bahkan menyiarkan acara peluncuran produk secara langsung.
Apa yang akan dan bisa dilakukan oleh aplikasi seperti Periscope ini tidak terbatas. ”Dengan koneksi internet yang lebih baik, maka platform seperti ini akan menguntungkan untuk banyak industri, dapat digunakan oleh semua kalangan untuk berbagai kepentingan,” tegas Cipluk Carlita, Communication Manager Twitter Indonesia.
Apa yang dilakukan platform live streaming video seperti ini juga memangkas dinding pembatas dalam menghubungkan satu orang dengan lainnya. Inilah teknologi yang memungkinkan seseorang terhubung dengan audiens secara dalam, mentah, tanpa edit, tanpa sensor, dan “nyata”.
Inilah tahapan baru demokratisasi dalam berbagi informasi. Dalam revolusi yang terjadi di Mesir pada 2011 silam, sosial media memiliki dampak besar dalam menyebarluaskan informasi ke seluruh dunia terhadap apa yang sedang terjadi disana.
Bayangkan jika seandainya ada kejadian yang begitu penting dan siapapun yang ada di lokasi itu dapat menyiarkannya dalam bentuk video secara langsung. Pendiri Meerkat, Ben Rubin, menyebut kegiatan ini sebagai “kebersamaan spontan”.
“Teknologi seperti ini memungkinkan seorang individu untuk terhubung dengan grup yang lebih besar dimanapun mereka (secara fisik) berada,” katanya.
Danang Arradian
(ars)