Musik Bantu Cerdaskan Anak

Rabu, 29 Juli 2015 - 08:30 WIB
Musik Bantu Cerdaskan...
Musik Bantu Cerdaskan Anak
A A A
Selain degup jantung ibu, musik merupakan salah satu stimulasi untuk mempercepat perkembangan otak bayi. Karena musik dapat memengaruhi kapasitas belajar otak, meningkatkan ukuran pendengaran, dan korteks motorik.

Pendengaran adalah indera yang paling dulu aktif, bahkan sejak dalam kandungan. Indera ini pertama kali dirangsang dengan mendengarkan detak jantung dari ibunya sendiri. Kondisi degup jantung ibu sangat memengaruhi rangsangan terhadap otak janin.

Oleh sebab itu, tak hanya pemberian nutrisi yang baik dan cukup, memperdengarkan hal-hal yang dapat menenangkan perasaan ibu dapat merangsang otak dan memengaruhi tumbuh kembangnya. Selain itu, memperkenalkan jenis-jenis suara, seperti musik sejak dalam kandungan dapat membantu tumbuh kembang otak anak.

Dr Anne Gracia, seorang praktisi neurosains terapan, menilai bahwa otak anak akan mengalami perkembangan optimal pada empat tahun pertama kehidupannya. Untuk itu, diperlukan stimulasi yang cukup dan tepat terhadap seluruh sistem sensorik anak termasuk sistem sensorik auditori yang terkait dengan indera pendengaran.

“Tak hanya ibu, ayah tentunya juga memiliki peran kunci dalam menstimulasi sistem auditori anak, salah satunya karena ayah memiliki frekuensi suara yang lebih rendah dari ibu,” kata Dr Anne dalam talkshow program Daycare yang diadakan Unilever, beberapa waktu lalu. Selain itu, Dr Anne menambahkan bahwa dengan musik bisa membantu ibu hamil menekan rasa mual yang dirasakan ketika hamil muda.

Tak hanya itu, musik juga dinilai dapat merangsang dan mengaktifkan kecerdasan lain yang ada pada anak. “Memberikan stimulasi lewat musik sebetulnya sudah dapat diberikan saat usia kandungan 3-4 bulan. Namun, tak ada salahnya memberikan stimulasi sejak ibu pertama kali dinyatakan positif hamil,” katanya.

Telinga itu merupakan alat indera yang fungsinya luar biasa karena suara yang sebelum masuk ke dalam otak harus melewati beberapa proses. Proses itu dimulai dari perubahan udara yang diubah menjadi getaran pada gendang telinga. Kemudian, getaran pada membran diubah lagi menjadi getaran cairan dan dari semua proses ini kemudian merangsang otak untuk mendapatkan informasi.

Oleh karena itu, otak memiliki peran dan dengan sendirinya otak akan memberi respons. “Awal respons tersebut merupakan awal kecerdasan respons yang bisa dilihat, tidak hanya dari suara, juga gerak yang dilakukan si anak. Justru saat otak tidak memberikan respons, hal tersebut patut dikhawatirkan,” tutur Dr Anne Gracia. Jangan tinggalkan kesempatan memberikan banyak respons bunyi pada anak.

Itu karena apabila anak sudah bisa mengidentifikasi berbagai bunyi, maka menandakan kecerdasan otak berjalan dengan baik. Bunyi dan kecerdasan memiliki relasi yang sangat kuat. Unsur paling penting dalam musik, menurut Dian Hadipranowo, atau lebih dikenal dengan Dian HP, itu ada dua, yaitu nada dan ritme. Nada dan ritme ini jika dikombinasikan secara bersamasama akan menghasilkan harmoni dan melodi.

Ritme saja jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari akan turut membantu membentuk perilaku disiplin karena ketukan dari ritme selalu teratur. Adapun nada akan membantu membentuk karakter kebersamaan dan kekompakan yang harus dijalin. “Musik di dalamnya memiliki tingkat keteraturan yang sangat tinggi sekali, yang dapat membentuk karakter disiplin, keteraturan, dan keselarasan,” kata Dian HP .

Selain itu, musik juga turut berbagi cerita tentang efek positif musik, terutama dalam perkembangan otak anak. Menurut Dian HP, pada musik, IQ, EQ, SQ dapat diibaratkan seperti beat , irama, dan melodi. Anak yang sejak dalam kandungan terbiasa mendengar musik, biasanya memiliki kecerdasan emosional dan intelegensi yang lebih berkembang dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik.

Demikian juga anak yang belajar menyanyi, mendengarkan musik, atau bermain musik. “Mereka yang sering dirangsang dengan musik akan menggunakan fantasi otaknya berbeda dengan anak-anak yang tidak familier dengan musik, karena belajar bernyanyi merupakan bagian dari kecerdasan musik dan emosi yang dirangsang sejak usia dini,” kata Dian HP.

Jenis musik yang diperdengarkan oleh anak, tentu saja akan memengaruhi karakternya karena ketukan nada yang dihasilkan akan memengaruhi degup jantung yang berujung pada karakter anak. Musik yang diperdengarkan pada anak akan memberikan hasil yang komprehensif karena suara yang masuk kemudian nanti diproses oleh otak dan merangsang banyak area di bagian otak, bahkan hingga bagian dalam.

“Hasil yang lebih menakjubkan justru ketika anak, tak hanya dari musik. Jika musik dilengkapi dengan lirik atau menyanyi, maka akan ada unsur literasi di dalamnya, seperti unsur memilih katakata,” kata Anne Gracia.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0785 seconds (0.1#10.140)