Susu Rendah Lemak Cegah Obesitas

Rabu, 29 Juli 2015 - 08:37 WIB
Susu Rendah Lemak Cegah Obesitas
Susu Rendah Lemak Cegah Obesitas
A A A
Pertumbuhan dan pembentukan tulang mencapai puncaknya pada usia 30 tahun. Dengan demikian, menabung kalsium sejak dini amatlah penting peranannya guna memperkuat tulang dan mengurangi risiko terkena osteoporosis.

Nutrition and Health Science Manager Nutrifood Research Center Astri Kurniati ST MAppSc menyebutkan dalam konferensi pers HiLo School Drawing Competition 2015 di Jakarta, beberapa waktu silam, mengonsumsi susu bagi orang di bawah 30 tahun berfungsi agar tulang semakin kuat. Sementara bagi individu yang berumur di atas 30 tahun, rutin minum susu bermanfaat dalam mencegah osteoporosis.

Kalsium merupakan investasi sehat jangka panjang dalam hal kesehatan tulang. Kurang kalsium mengakibatkan tulang cepat keropos sehingga memperbesar risiko patah tulang pada usia senja. “Sebaiknya konsumsi susu rendah lemak bila ingin mengurangi asupan lemak dalam tubuh,” ujar Astri.

Menurut database United States Department of Agriculture (USDA), susu full cream mengandung lemak hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan susu skim. Hal ini bisa berakibat obesitas pada anak. Padahal anak-anak idealnya tumbuh tinggi ke atas, bukan mengalami obesitas. “Kegemukan memberikan efek psikologis pada diri anak. Sementara anak yang lebih tinggi cenderung merasa percaya diri,” kata Ari.

Di Amerika Serikat sudah banyak anak-anak yang mengalami obesitas. Karenanya di sana, anak-anak di atas dua tahun disarankan minum susu rendah lemak. Di samping susu, sumber kalsium bisa ditemukan dari makanan pula. Sebut saja semangka, brokoli, dan bayam. Namun begitu kandungan kalsiumnya tidak sebanyak susu.

Astri mengatakan, kalsium dalam segelas susu ukuran 250 ml setara dengan 12 potong semangka ukuran besar, setengah kilogram brokoli, seperempat kilogram bayam, dan sebelas butir telur. Dia menambahkan anak usia 4-9 tahun butuh asupan kalsium sebanyak 1.000 mg/hari, usia 10-18 tahun butuh 1200mg/hari, usia 19-29 butuh 1100 mg/hari. Sementara, orang berumur di atas 30 tahun butuh 1000 mg/hari.

Sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5498 seconds (0.1#10.140)