Penyakit Kaki Gajah Masih Menjadi Endemi di Indonesia

Rabu, 05 Agustus 2015 - 15:56 WIB
Penyakit Kaki Gajah Masih Menjadi Endemi di Indonesia
Penyakit Kaki Gajah Masih Menjadi Endemi di Indonesia
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) menjelaskan, penyakit kaki gajah (Filariasis) masih menjadi endemi di 241 kabupaten/kota di Indonesia.

Meski demikian, 46 kabupaten/kota telah menerima Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM) Filariasis selama lima tahun. Selain itu, sebanyak 195 kabupaten/kota dijadwalkan akan melaksanakan POPM sampai tahun 2020. Dengan jumlah penduduk sebesar 105 juta jiwa, kabupaten/kota tersebut merupakan sasaran program Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA).

Untuk itu, Tjandra pun menyarankan penderita kaki gajah untuk menjaga kebersihan dan memeriksakan kesehatan ke dokter dan mendapatkan penanganan obat-obatan. "Untuk itulah perlu adanya pendidikan dan pengenalan penyakit kepada penderita dan warga sekitarnya," papar Tjandra melalui siaran pers yang diterima Sindonews, Selasa (5/8/2015).

Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini dapat disebabkan oleh tiga spesies cacing, yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan Brugia timori. Semua spesies cacing tersebut terdapat di Indonesia. Sementara itu, kasus filariasis di Indonesia lebih dari 70% disebabkan oleh Brugia malayi.

Tidak seperti malaria dan demam berdarah, filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Karena inilah, filariasis dapat menular dengan sangat cepat. Setelah tergigit nyamuk, parasit (larva) akan menjalar dan ketika sampai pada jaringan sistem lympa maka berkembang menjadi filariasis.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4430 seconds (0.1#10.140)