Olahraga Sepeda Rasa Clubbing
A
A
A
SEMAKIN banyak cara untuk bisa melakukan aktivitas olahraga dengan cara yang menyenangkan.
Adapun yang sedang tren dan bisa Anda coba adalah Ride Jakarta, yaitu bersepeda di dalam ruangan yang didesain mirip tempat clubbing. Karta Jumana, belakangan suka berolahraga di dalam ruangan.
Bukan di gym yang biasa dengan peralatan fitnes seperti treadmillmaupun berbagai alat lainnya. Wanita yang berkarier di bidang usaha restoran ini sedang gandrung olahraga indoor cycling. Namun, indoor cycling yang ini jelas berbeda.
Di dalam, suasananya mirip seperti datang di sebuah klub di mana ada tatanan lampu disko dengan ruangan yang redup agak gelap. Dengan deretan sepeda statis di dalamnya, penyuka olahraga sepeda berlatih sambil disuguhkan musik seperti sedang clubbing dengan lagu ngebeat yang memacu adrenalin dan menggoda kita untuk bergoyang.
”Everyone ready, everyone ready,” seru sang instruktur yang juga pendiri Ride Jakarta Gita Sjahrir kepada peserta kelas pada malam itu. Lalu musik pun menghentak. Sambil memberi arahan untuk pemanasan terlebih dahulu, Gita menghitung mundur dari angka lima hingga satu dengan beberapa gerakan.
Kemudian memberi motivasi dengan hitungan dan kayuhan, sepeda statis pun melaju. Dalam sekuen selanjutnya, peserta turut diminta untuk menambah ritme kecepatan sepeda. Dengan beberapa kali berganti gerak postur tubuh.
Agak berdiri maupun ikut merasakan lengan dan tangan mengikuti ritme. Berdurasi sekitar 45 menit, beberapa lagu yang sempat terdengar tampak familier seperti Treasuredari Bruno Mars.
”Awalnya dulu saat tinggal di New York dengan pekerjaan yang rentan stres, saya pergi ke indoor cycling, lalu ketagihan karena suasananya yang having funtidak terasa seperti sedang olahraga,” ujar Gita yang bercerita soal ide mendirikan tempat ini, saat ditemui KORAN SINDOdi Bengkel Crossfit, Fairgrounds, kawasan SCBD Jakarta, lokasi latihan Ride Jakarta.
Dari hanya beberapa kali seminggu dan ketagihan untuk latihan hingga 7-9 kali per minggu selepas kerja, Gita merasa sangat bersemangat dan merasakan manfaat dari olahraga sepeda. Namun, saat kembali ke Jakarta, kerinduan akan olahraga indoor cyclingdalam konsep yang menyenangkan ternyata tak ditemukannya.
Hingga akhirnya Gita berkeinginan untuk membuka studio indoor cycling serupa. Peserta Ride Jakarta hanya butuh menyiapkan bujet Rp175.000 per kedatangan dan masa trial tiga kali dengan biaya Rp300.000 dalam promosi,untuk dapat merasakan atmosfer berbeda ketika berolahraga di dalam ruangan.
Menurut sang pemilik, peminatnya memang awalnya teman dan kolega. Namun, setelah tiga minggu berjalan, mulai banyak yang mengajak dan merekomendasikan studio indoor cycling miliknya.
”Letak asyiknya itu di musik dan intervalnya yang akan berbeda setiap hari dan kalau suka playlist hari ini, belum tentu besok diulang. Musiknya juga buat orang termotivasi untuk berolahraga di dalam studio, dan itu yang katanya buat orang ketagihan,” celoteh Gita.
Peserta juga bisa meminta lagu untuk latihan selanjutnya dan yang paling menyenangkan adalah setiap hari tubuh ditantang untuk mengikuti gerakan yang berbeda intervalnya sehingga tak bosan.
Mereka yang begitu antusias dan mencoba banyak jenis olahraga seperti Karta pun merasakan suasana berbeda daripada olah fisik. Daya tahan dan kekuatan tubuh yang lebih serta motivasi sehingga olahraga justru terasa sangat menyenangkan.
“Sebelumnya sudah banyak kombinasi olahraga yang saya lakukan seperti berenang, pilates, dan waktu di luar negeri sempat mencoba indoor cycling. Terus di Jakarta baru ada ini, jadi saya coba,” kata Karta yang telah membiasakan diri untuk berolahraga minimal empat kali dalam seminggu.
Dengan jadwal sembilan kelas dalam seminggu, Karta setidaknya seminggu sekali melakukan indoor cycling di Ride Jakarta. Sementara, peserta lainnya yang baru mencoba indoor cycling, seperti suasana di clubbing, Andrew mengaku diajak teman untuk mencoba.
“Ini pertama kalinya saya ikut indoor cycling dengan konsep seperti ini, cocok kalau untuk latihan kardio,” imbuh Andrew. Menurut Gita, mereka yang mencoba olahraga indoor ini punya tujuan yang berbeda-beda.
Seperti pelari misalnya yang ingin mengatur pernapasan, ada juga yang ikut karena diajak temannya demi menjajal tren baru ini. Anda tertarik mencoba?
Dyah Ayu Pamela
Adapun yang sedang tren dan bisa Anda coba adalah Ride Jakarta, yaitu bersepeda di dalam ruangan yang didesain mirip tempat clubbing. Karta Jumana, belakangan suka berolahraga di dalam ruangan.
Bukan di gym yang biasa dengan peralatan fitnes seperti treadmillmaupun berbagai alat lainnya. Wanita yang berkarier di bidang usaha restoran ini sedang gandrung olahraga indoor cycling. Namun, indoor cycling yang ini jelas berbeda.
Di dalam, suasananya mirip seperti datang di sebuah klub di mana ada tatanan lampu disko dengan ruangan yang redup agak gelap. Dengan deretan sepeda statis di dalamnya, penyuka olahraga sepeda berlatih sambil disuguhkan musik seperti sedang clubbing dengan lagu ngebeat yang memacu adrenalin dan menggoda kita untuk bergoyang.
”Everyone ready, everyone ready,” seru sang instruktur yang juga pendiri Ride Jakarta Gita Sjahrir kepada peserta kelas pada malam itu. Lalu musik pun menghentak. Sambil memberi arahan untuk pemanasan terlebih dahulu, Gita menghitung mundur dari angka lima hingga satu dengan beberapa gerakan.
Kemudian memberi motivasi dengan hitungan dan kayuhan, sepeda statis pun melaju. Dalam sekuen selanjutnya, peserta turut diminta untuk menambah ritme kecepatan sepeda. Dengan beberapa kali berganti gerak postur tubuh.
Agak berdiri maupun ikut merasakan lengan dan tangan mengikuti ritme. Berdurasi sekitar 45 menit, beberapa lagu yang sempat terdengar tampak familier seperti Treasuredari Bruno Mars.
”Awalnya dulu saat tinggal di New York dengan pekerjaan yang rentan stres, saya pergi ke indoor cycling, lalu ketagihan karena suasananya yang having funtidak terasa seperti sedang olahraga,” ujar Gita yang bercerita soal ide mendirikan tempat ini, saat ditemui KORAN SINDOdi Bengkel Crossfit, Fairgrounds, kawasan SCBD Jakarta, lokasi latihan Ride Jakarta.
Dari hanya beberapa kali seminggu dan ketagihan untuk latihan hingga 7-9 kali per minggu selepas kerja, Gita merasa sangat bersemangat dan merasakan manfaat dari olahraga sepeda. Namun, saat kembali ke Jakarta, kerinduan akan olahraga indoor cyclingdalam konsep yang menyenangkan ternyata tak ditemukannya.
Hingga akhirnya Gita berkeinginan untuk membuka studio indoor cycling serupa. Peserta Ride Jakarta hanya butuh menyiapkan bujet Rp175.000 per kedatangan dan masa trial tiga kali dengan biaya Rp300.000 dalam promosi,untuk dapat merasakan atmosfer berbeda ketika berolahraga di dalam ruangan.
Menurut sang pemilik, peminatnya memang awalnya teman dan kolega. Namun, setelah tiga minggu berjalan, mulai banyak yang mengajak dan merekomendasikan studio indoor cycling miliknya.
”Letak asyiknya itu di musik dan intervalnya yang akan berbeda setiap hari dan kalau suka playlist hari ini, belum tentu besok diulang. Musiknya juga buat orang termotivasi untuk berolahraga di dalam studio, dan itu yang katanya buat orang ketagihan,” celoteh Gita.
Peserta juga bisa meminta lagu untuk latihan selanjutnya dan yang paling menyenangkan adalah setiap hari tubuh ditantang untuk mengikuti gerakan yang berbeda intervalnya sehingga tak bosan.
Mereka yang begitu antusias dan mencoba banyak jenis olahraga seperti Karta pun merasakan suasana berbeda daripada olah fisik. Daya tahan dan kekuatan tubuh yang lebih serta motivasi sehingga olahraga justru terasa sangat menyenangkan.
“Sebelumnya sudah banyak kombinasi olahraga yang saya lakukan seperti berenang, pilates, dan waktu di luar negeri sempat mencoba indoor cycling. Terus di Jakarta baru ada ini, jadi saya coba,” kata Karta yang telah membiasakan diri untuk berolahraga minimal empat kali dalam seminggu.
Dengan jadwal sembilan kelas dalam seminggu, Karta setidaknya seminggu sekali melakukan indoor cycling di Ride Jakarta. Sementara, peserta lainnya yang baru mencoba indoor cycling, seperti suasana di clubbing, Andrew mengaku diajak teman untuk mencoba.
“Ini pertama kalinya saya ikut indoor cycling dengan konsep seperti ini, cocok kalau untuk latihan kardio,” imbuh Andrew. Menurut Gita, mereka yang mencoba olahraga indoor ini punya tujuan yang berbeda-beda.
Seperti pelari misalnya yang ingin mengatur pernapasan, ada juga yang ikut karena diajak temannya demi menjajal tren baru ini. Anda tertarik mencoba?
Dyah Ayu Pamela
(ars)