Sewa Atau Beli Film Di Google Play
A
A
A
AKHIRNYA fitur Movies resmi diluncurkan di Google Play Indonesia pada Kamis (30/7) silam. Maka, pengguna smartphone Android dapat langsung menyewa dan membeli film di ponsel mereka secara legal.
Setelah mencobanya langsung, beberapa pertanyaan terkait fitur ini bisa langsung terjawab. Pertanyaan pertama, apakah nyaman menonton film di smartphone? Ini tergantung preferensi masing- masing.
Teman saya mengaku tidak betah menonton di layar ponsel yang relatif kecil (5 inci). Sebaliknya, saya sudah sangat beradaptasi menonton di layar Huawei Ascend Mate 7 yang berukuran 6 inci itu. Menggunakan earphone, menonton serial di smartphone efektif untuk mencuri-curi waktu menonton disela-sela waktu senggang.
Karena seringnya kita tidak sempat menyediakan waktu khusus untuk menonton di TV di ruang tamu. Jadi, bagi penggemar film yang tidak punya waktu, menonton di smartphone sangatlah masuk akal.
Nah, kehadiran fitur Movies di Google Play ini memungkinkan saya untuk langsung membeli/ menyewa film secara legal dan menontonnya langsung di layar smartphone atau tablet berbasis Android.
Memang cukup banyak film yang disajikan di Play Store. Terbagi dalam kategori seperti Action, Animasi, Komedi, hingga Horor, serta pilihan harga Rp19 ribu, Rp25 ribu, dan Rp120 ribu. Film seperti Interstellar, American Sniper, dan Chappie, misalnya, dibanderol Rp25 ribu. Adapun Lucy banderolnya Rp120 ribu untuk menyewa.
Film-film ini tidak hanya dapat ditonton di smartphone atau tablet. Namun juga perangkat seperti Chromecast dan Android TV. Jadi, jika Anda punya perangkat Android TV keluaran Sony dan Sharp, fitur film ini sangat berguna. Bagaimana cara menontonnya? Ada dua pilihan.
Bisa melalui streaming atau mengunduh terlebih dulu. Pastikan terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi saat mengunduhnya, karena ukuran file cukup besar. Google juga memberikan peraturan soal menyewa film ini.
Setelah membayar, Anda punya waktu sebulan untuk menontonnya. Tapi, begitu selesai ditonton pertama kali, Anda hanya punya waktu 48 jam untuk bisa menontonnya lagi sebelum masa sewa habis. Menariknya, film-film tersebut kebanyakan sudah hadir dalam subtitle berbahasa Indonesia.
Saya membayangkan Google Play ini bisa jadi platform bagi konsumen untuk menonton misalnya film-film Indonesia, film Korea dan India, film art house yang diputar di festival, B-movie, bahkan film independen.
Jika itu terjadi dan harga yang ditekan, saya rasa Google Play akan jadi platform distribusi film yang sangat menarik dan menjanjikan.
Danang Arradian
Setelah mencobanya langsung, beberapa pertanyaan terkait fitur ini bisa langsung terjawab. Pertanyaan pertama, apakah nyaman menonton film di smartphone? Ini tergantung preferensi masing- masing.
Teman saya mengaku tidak betah menonton di layar ponsel yang relatif kecil (5 inci). Sebaliknya, saya sudah sangat beradaptasi menonton di layar Huawei Ascend Mate 7 yang berukuran 6 inci itu. Menggunakan earphone, menonton serial di smartphone efektif untuk mencuri-curi waktu menonton disela-sela waktu senggang.
Karena seringnya kita tidak sempat menyediakan waktu khusus untuk menonton di TV di ruang tamu. Jadi, bagi penggemar film yang tidak punya waktu, menonton di smartphone sangatlah masuk akal.
Nah, kehadiran fitur Movies di Google Play ini memungkinkan saya untuk langsung membeli/ menyewa film secara legal dan menontonnya langsung di layar smartphone atau tablet berbasis Android.
Memang cukup banyak film yang disajikan di Play Store. Terbagi dalam kategori seperti Action, Animasi, Komedi, hingga Horor, serta pilihan harga Rp19 ribu, Rp25 ribu, dan Rp120 ribu. Film seperti Interstellar, American Sniper, dan Chappie, misalnya, dibanderol Rp25 ribu. Adapun Lucy banderolnya Rp120 ribu untuk menyewa.
Film-film ini tidak hanya dapat ditonton di smartphone atau tablet. Namun juga perangkat seperti Chromecast dan Android TV. Jadi, jika Anda punya perangkat Android TV keluaran Sony dan Sharp, fitur film ini sangat berguna. Bagaimana cara menontonnya? Ada dua pilihan.
Bisa melalui streaming atau mengunduh terlebih dulu. Pastikan terkoneksi dengan jaringan Wi-Fi saat mengunduhnya, karena ukuran file cukup besar. Google juga memberikan peraturan soal menyewa film ini.
Setelah membayar, Anda punya waktu sebulan untuk menontonnya. Tapi, begitu selesai ditonton pertama kali, Anda hanya punya waktu 48 jam untuk bisa menontonnya lagi sebelum masa sewa habis. Menariknya, film-film tersebut kebanyakan sudah hadir dalam subtitle berbahasa Indonesia.
Saya membayangkan Google Play ini bisa jadi platform bagi konsumen untuk menonton misalnya film-film Indonesia, film Korea dan India, film art house yang diputar di festival, B-movie, bahkan film independen.
Jika itu terjadi dan harga yang ditekan, saya rasa Google Play akan jadi platform distribusi film yang sangat menarik dan menjanjikan.
Danang Arradian
(ars)