Timbul Dan tenggelamnya Realitas Maya

Selasa, 11 Agustus 2015 - 08:41 WIB
Timbul Dan tenggelamnya Realitas Maya
Timbul Dan tenggelamnya Realitas Maya
A A A
Ide utopia terhadap dunia virtual reality (realitas maya) sudah ada sejak personal computer (PC) mulai meledak, yakni pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.

Banyak ilmuwan penasaran apa yang bisa dilakukan oleh teknologi VR. Sayangnya, karena keterbatasan, teknologi VR tidak pernah mencapai puncaknya dan ditinggalkan begitu saja.

Sampai 2 tahun lalu, ketika pria bernama Palmer Luckey membawa kembali ide akan VR ke permukaan lewat perangkat bernama Oculus Rift. Oculus Rift yang kemudian dibeli oleh Facebook tersebut adalah perangkat yang dikenakan dikepala (headset) yang menjadi “gerbang” masuknya orang ke dunia VR.

Kehadiran Oculus Rift tiba-tiba membuat dunia VR menjadi sangat seksi. Banyak perusahaan yang mengembangkan hardware VR serupa Oculus Rift, mulai dari Samsung hingga Google.

Sedangkan berbagai cabang industri lainnya berlombalomba menyediakan konten untuk menyambut tren VR ini. Mulai dari game, hingga film. Yang jelas, kini VR tidak lagi jadi sebuah wacana utopia. Bahkan, sekarang pun Anda bisa mengecap seperti apa sensasi VR hanya bermodal smartphone yang dimiliki dan Cardbox VR yang dapat dibeli dengan murah.

Aplikasi dan pemanfaatan teknologi VR sekarang mungkin masih belum maksimal. Tapi, paling tidak kita sudah tahu betapa besarnya potensi teknologi ini di masa mendatang.

Danang Arradian
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5768 seconds (0.1#10.140)