Eksotika Mandapa Ubud
A
A
A
MANDAPA, portofolio terbaru dari The Ritz-Carlton, siap menyambut tamu perdananya (first check-in) pada 28 Agustus 2015. Berlokasi di pedesaan Ubud, Bali, akomodasi bergengsi ini menawarkan eksotika tradisi dan budaya Bali dengan arsitektur dan lanskap yang unik.
M anajer Humas Mandapa Wiwin Hakim mengatakan, semula Mandapa baru mulai menerima tamu pada 5 September 2015, namun dipercepat menjadi akhir bulan ini. Menurut dia, saat ini sudah ada sekitar 10 kamar yang dipesan--mayoritas oleh warga asing.
“Tim kami sudah mulai jualan sejak tiga bulanan yang lalu, termasuk ke luar negeri seperti China dan Jepang. Beberapa tamu yang sudah memesan itu adalah tamu-tamu yang memang loyal dengan The Ritz-Carlton,” sebutnya saat berkunjung ke Gedung SINDO di Jakarta, baru-baru ini. Mandapa merupakan besutan The Ritz-Carlton Reserve ketiga di dunia setelah Dorado Beach di Puerto Rico dan Phulay Bay di Krabi, Thailand.
Menurut Wiwin, setiap properti The Ritz-Carlton Reserve memiliki karakter dan keunikan masing-masing yang menjunjung tinggi nilai budaya lokal. Beberapa keunikan dari Mandapa, di antaranya lokasi atau lanskap yang berbeda dari resor lainnya di kawasan Ubud. Konsep detail bangunan dan desain juga terinspirasi dari beberapa peninggalan budaya seperti candi dan pemandian kuno yang ada di Bali.
Belum lagi kesejukan Sungai Ayung yang mengelilingi bangunan yang terdiri atas 35 kamar suite dan 25 kamar vila. “Setiap vila yang dengan satu tempat tidur juga dilengkapi dengan kolam renang tersendiri,” sebutnya.
Saat memasuki kawasan Mandapa, pengunjung bisa melihat lanskap cekungan menyerupai mangkuk yang hijau menyejukkan mata. Begitu menjejakkan kaki di lobi, pelayan atau di sini disebut Patih langsung menyambut dan siap memberikan pelayanan 24 jam penuh. Wiwin mengatakan, Mandapa menawarkan pengalaman yang berbeda dibandingkan resor lain.
Sasarannya adalah para tamu yang menginginkan tidak sekadar menginap melainkan bisa menikmati ketenangan dan nuansa alami pedesaan yang tenteram. Tak heran kamar-kamar didesain dengan kaca transparan sehingga tamu bisa melihat langsung pemandangan sawah-sawah dari kamarnya.
Begitu pun beberapa restorannya didesain menyatu dengan alam dengan material dari bambu. Bagi yang ingin berkeliling juga tersedia sepeda yang bisa disewa. Sementara, bagi tamu yang membawa anak-anak juga bisa mengajak buah hatinya bermain dan beraktivitas layaknya anak-anak di pedesaan.
Wiwin menuturkan, sebagai destinasi utama pariwisata di Indonesia, banyak turis asing, terutama asal Eropa dan Jepang, yang tertarik untuk bermalam di Ubud. Tentunya segmen turis kelas atas ini menjadi sasaran yang menjanjikan. Namun, dia enyebutkan, pihaknya juga membidik tamu-tamu dari lokal.
Lebih lanjut ia menambahkan, ke depan The Ritz-Carlton Reserve juga berencana menambah propertinya di sejumlah negara, di antaranya Meksiko, Panama, dan Maroko.
Inda Susanti
M anajer Humas Mandapa Wiwin Hakim mengatakan, semula Mandapa baru mulai menerima tamu pada 5 September 2015, namun dipercepat menjadi akhir bulan ini. Menurut dia, saat ini sudah ada sekitar 10 kamar yang dipesan--mayoritas oleh warga asing.
“Tim kami sudah mulai jualan sejak tiga bulanan yang lalu, termasuk ke luar negeri seperti China dan Jepang. Beberapa tamu yang sudah memesan itu adalah tamu-tamu yang memang loyal dengan The Ritz-Carlton,” sebutnya saat berkunjung ke Gedung SINDO di Jakarta, baru-baru ini. Mandapa merupakan besutan The Ritz-Carlton Reserve ketiga di dunia setelah Dorado Beach di Puerto Rico dan Phulay Bay di Krabi, Thailand.
Menurut Wiwin, setiap properti The Ritz-Carlton Reserve memiliki karakter dan keunikan masing-masing yang menjunjung tinggi nilai budaya lokal. Beberapa keunikan dari Mandapa, di antaranya lokasi atau lanskap yang berbeda dari resor lainnya di kawasan Ubud. Konsep detail bangunan dan desain juga terinspirasi dari beberapa peninggalan budaya seperti candi dan pemandian kuno yang ada di Bali.
Belum lagi kesejukan Sungai Ayung yang mengelilingi bangunan yang terdiri atas 35 kamar suite dan 25 kamar vila. “Setiap vila yang dengan satu tempat tidur juga dilengkapi dengan kolam renang tersendiri,” sebutnya.
Saat memasuki kawasan Mandapa, pengunjung bisa melihat lanskap cekungan menyerupai mangkuk yang hijau menyejukkan mata. Begitu menjejakkan kaki di lobi, pelayan atau di sini disebut Patih langsung menyambut dan siap memberikan pelayanan 24 jam penuh. Wiwin mengatakan, Mandapa menawarkan pengalaman yang berbeda dibandingkan resor lain.
Sasarannya adalah para tamu yang menginginkan tidak sekadar menginap melainkan bisa menikmati ketenangan dan nuansa alami pedesaan yang tenteram. Tak heran kamar-kamar didesain dengan kaca transparan sehingga tamu bisa melihat langsung pemandangan sawah-sawah dari kamarnya.
Begitu pun beberapa restorannya didesain menyatu dengan alam dengan material dari bambu. Bagi yang ingin berkeliling juga tersedia sepeda yang bisa disewa. Sementara, bagi tamu yang membawa anak-anak juga bisa mengajak buah hatinya bermain dan beraktivitas layaknya anak-anak di pedesaan.
Wiwin menuturkan, sebagai destinasi utama pariwisata di Indonesia, banyak turis asing, terutama asal Eropa dan Jepang, yang tertarik untuk bermalam di Ubud. Tentunya segmen turis kelas atas ini menjadi sasaran yang menjanjikan. Namun, dia enyebutkan, pihaknya juga membidik tamu-tamu dari lokal.
Lebih lanjut ia menambahkan, ke depan The Ritz-Carlton Reserve juga berencana menambah propertinya di sejumlah negara, di antaranya Meksiko, Panama, dan Maroko.
Inda Susanti
(bbg)