Pisang untuk Diet Sehat

Minggu, 16 Agustus 2015 - 12:01 WIB
Pisang untuk Diet Sehat
Pisang untuk Diet Sehat
A A A
Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium. Selain itu, pisang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Istilah “pisang” juga dipakai untuk sejumlah jenis yang tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan pisang kipas. Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana).

Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar, setelah buah matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli. Buah pisang diolah menjadi berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak yang biasanya ada di Amerika Latin.

Selain memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain keripik pisang asal Lampung, sale pisang (Bandung), pisang moleb (Bogor), dan epe (Makassar).

Pisang mempunyai kandungan gizi sangat baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks, B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitterdalam kelancaran fungsi otak.

Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori. Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti.

Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi. Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat.

Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh. Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan glukosa sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja selalu timbul rasa kantuk.

Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi sehingga aktivitas secara biologis juga menurun. Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat.

Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya. Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi pada saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia, untuk aktivitas biologis.

Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3% dan 0,13%. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3%. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.

Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram.

Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak. Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari.

Diet dengan buah pisang berawal di Jepang. Diet dengan pisang atau Morning Banana Diet, kini makin populer dilakukan orang. Sejauh mana memang efektif untuk menurunkan berat badan? Salah satu teori yang terpopuler mengatakan diet dengan pisang dapat membantu melangsingkan tubuh karena mengandung sejumlah besar karbohidrat tak larut yang disebut sebagai resistant starch.

Zat inilah yang diklaim dapat membantu pengelolaan berat badan karena dapat memicu pembakaran lemak dan menimbulkan efek mengenyangkan. Pisang (yang belum diolah seperti digoreng atau dikukus) juga mengandung enzim yang membantu mempercepat pencernaan sehingga metabolisme dalam tubuh semakin membaik.

Untuk itu, tidak ada salahnya mencoba mengonsumsi pisang sebelum memulai makan Anda karena membantu memperlancar asupan yang masuk ke dalam tubuh.

SYLVANIA OKTYVANI USDOKO
Email: [email protected]
Twitter: @agnessylvn
Alumni DCT and Culinary Arts Academy Switzerland
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0959 seconds (0.1#10.140)