Tak Peduli Komentar Haters

Selasa, 18 Agustus 2015 - 09:39 WIB
Tak Peduli Komentar...
Tak Peduli Komentar Haters
A A A
Saat bersinggungan dengan sosial media seperti Facebook, YouTube, atau Instagram, para selebriti akan bersinggungan dengan ini: haters. Yakni, mereka yang memberikan komentar negatif dan cenderung memojokkan. Tak pelak, artis seperti Kimberly Ryder pun acap bersinggungan dengan haters.

”Seorang artis harus siap dengan kenyataan dipuji maupun dibenci. Aku pernah dapat komentar bernada bullying dan memang membuat kesal. Saran aja, kalau mereka nggak bisa kasih saran yang baik, langsung di-block aja,” ujar Kimberly kepada KORAN SINDO disela-sela gala premier film Kastil Tua di XXI Epicentrum, belum lama ini.

Menurut aktris berdarah Inggris, Makassar dan Minangkabau ini, haters adalah fans yang tertunda. Buktinya, mereka bisa tahu secara detil mengenai seorang yang mereka komentari. ”Kalo nggak tau, mereka nggak akan berkomentar sampai sedalam itu,” katanya. Aktris yang kini berusia 22 tahun tersebut memiliki tanggapan beragam pada para haters-nya.

”Haters itu fans yang tertunda. Dengan cara nggak langsung, mereka bikin kita lebih populer, jadi makasih ya haters,”sambung Kimberly dengan senyum. Ketika disinggung mengenai banyak selebritis yang pada akhirnya memilih jalan untuk melaporkan haters mereka di jejaring sosial akhirakhir ini, mantan kekasih Aron Ashab ini pun memilih enggan ikut serta.

Mengapa begitu? “Kalau ngelapor ke polisi sih enggak, masalahnya kita harus ngeluarin duit untuk itu. Padahal follower si haters itu cuma berapa sih? Nggak banyak pengaruh lah. I love my fans so much, makanya kalem-kalem aja. Kalau emosi malah ditolongin sama fans sehingga sebisa mungkin dicuekin aja,” tutur Kimberly.

Kimberly sendiri merupakan salah satu aktris yang sering menggunakan social media seperti Instagram, Path maupun Twitter untuk keperluan promosi dan memberikan informasi mengenai kegiatan terbarunya yang dilakoninya saat ini.

Aktris kelahiran Jakarta, 6 Agustus 1993 ini berencana akan pergi selama 9 bulan ke Inggris untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. “Pendidikan itu penting, karena kita harus belajar sesuatu sampai umur tua. Tidak stop belajar karena otak akan mati dan bikin pikun,” kata Kim, sapaan akrabnya.

Thomasmanggalla
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7868 seconds (0.1#10.140)