Layanan Data di Wilayah Perbatasan Indonesia
A
A
A
OPERATOR seluler Telkomsel menghadirkan layanan pita lebar (broadband) di daerah-dearah perbatasan. Ditandai dengan beroperasinya 128 Base Transceiver Station (BTS) 3G di titiktitik perbatasan dan pulau terdepan. Acara peresmian dipusatkan di Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.
Di lokasi tersebut Telkomsel mengaktifkan 10 BTS 3G tambahan yang mampu melayani kebutuhan akses broadband masyarakat setempat. Kehadiran BTS Tekomsel di wilayah-wilayah perbatasan dianggap penting mengingat lokasi tersebut secara geopolitik sangat strategis dalam menjaga keutuhan negara. Saat ini secara nasional, Telkomsel memiliki lebih dari 480 BTS (3G & 2G) di daerah perbatasan.
Di sisi lain, hadirnya BTS 3G di lokasi-lokasi perbatasan yang memungkinkan masyarakat setempat untuk menikmati layanan data juga diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuhan perekonomian, membuka peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.
”Penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah perbatasan memiliki tantangan, terutama dari sisi beratnya medan yang harus ditempuh,” ujar Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid. ”Namun daerah-daerah tersebut strategis untuk menegaskan kedaulatan NKRI,” tambahnya. Beroperasinya BTS 3G Telkomsel di Sebatik, lanjut Mas’ud, membuat tidak adanya lagi kesenjangan antara masyarakat kota besar dan daerah perbatasan di dalam menikmati Internet.
“Kami akan terus menambah titik-titik layanan broadband di lokasi-lokasi perbatasan dan pulau-pulau terdepan,” papar Mas’ud. Saat ini BTS-BTS Telkomsel di daerah terdepan diantaranya berbatasan dengan negara Papua Nugini (Merauke dan Jayapura), Australia (Pulau Rote), Timor Leste (Atambua), Filipina (Sangihe), Malaysia (Sebatik-Nunukan), Singapura (Batam), dan Vietnam (Kepulauan Natuna).
Danang Arradian
Di lokasi tersebut Telkomsel mengaktifkan 10 BTS 3G tambahan yang mampu melayani kebutuhan akses broadband masyarakat setempat. Kehadiran BTS Tekomsel di wilayah-wilayah perbatasan dianggap penting mengingat lokasi tersebut secara geopolitik sangat strategis dalam menjaga keutuhan negara. Saat ini secara nasional, Telkomsel memiliki lebih dari 480 BTS (3G & 2G) di daerah perbatasan.
Di sisi lain, hadirnya BTS 3G di lokasi-lokasi perbatasan yang memungkinkan masyarakat setempat untuk menikmati layanan data juga diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuhan perekonomian, membuka peluang usaha, bahkan lapangan kerja baru.
”Penyediaan jaringan telekomunikasi di daerah perbatasan memiliki tantangan, terutama dari sisi beratnya medan yang harus ditempuh,” ujar Direktur Sales Telkomsel Mas’ud Khamid. ”Namun daerah-daerah tersebut strategis untuk menegaskan kedaulatan NKRI,” tambahnya. Beroperasinya BTS 3G Telkomsel di Sebatik, lanjut Mas’ud, membuat tidak adanya lagi kesenjangan antara masyarakat kota besar dan daerah perbatasan di dalam menikmati Internet.
“Kami akan terus menambah titik-titik layanan broadband di lokasi-lokasi perbatasan dan pulau-pulau terdepan,” papar Mas’ud. Saat ini BTS-BTS Telkomsel di daerah terdepan diantaranya berbatasan dengan negara Papua Nugini (Merauke dan Jayapura), Australia (Pulau Rote), Timor Leste (Atambua), Filipina (Sangihe), Malaysia (Sebatik-Nunukan), Singapura (Batam), dan Vietnam (Kepulauan Natuna).
Danang Arradian
(ftr)