Buah Makin Manis, Makin Tak Sehat

Jum'at, 21 Agustus 2015 - 08:37 WIB
Buah Makin Manis, Makin Tak Sehat
Buah Makin Manis, Makin Tak Sehat
A A A
Belakangan ini beberapa jenis buah dan sayur yang dijual di pasaran sudah semakin manis. Namun, beberapa peneliti menyebutkan, buah dan sayur ini disinyalir telah kehilangan kandungan phytochemical yang baik bagi tubuh.

Buah dan sayuran yang manis semakin mudah dijumpai, tapi ternyata dengan mengonsumsinya justru menambah biaya untuk kesehatan. Semakin berkurangnya tingkat kepahitan dalam sayur-sayuran memang dapat membantu anak-anak untuk mengonsumsinya. Sayangnya, ini tidak dibarengi dengan dampak yang ditimbulkan dengan mengorbankan manfaatnya bagi kesehatan tubuh, meskipun berbagai sayur dan buah telah menjadi manis dalam beberapa tahun terakhir.

Penelitian yang dikutip di Florida sebagaimana yang dilansir situs Daily Mailmengungkap, dulu grapefruitputih (sejenis buah jeruk yang dikenal di luar negeri) jauh lebih populer daripada grapefruitmerah ataupun grapefruit merah muda yang manis. Biasanya petani melakukan pengiriman sebanyak 27 juta kotak grapefruitputih dibandingkan dengan grapefruitmerah muda dengan jumlah 23 juta kotak.

Namun, grapefruitputih mengandung 50% senyawa lebih pahit yang dapat meningkatkan sistem kardiovaskular daripada grapefruit merah dan merah muda. Kini, justru grapefruitmerah lebih disukai. Selain buah, jenis sayuran seperti kol juga berubah menjadi lebih manis, dengan banyak varietas yang dicap sebagai “ramah anak” karena rasanya yang lebih manis daripada jenis yang lebih tua.

Anak-anak memiliki selera yang lebih manis daripada orang dewasa. “Kami masih memiliki kecambah pahit di pasar, tapi sebagian besar apa yang diperkenalkan hari ini adalah yang lebih manis,” kata Peter van der Toorn, yang memimpin divisi pemuliaan sayur dari Syngenta di Belanda kepada New Scientist.

Manusia telah berevolusi untuk waspada terhadap makanan pahit, yang sebetulnya tanpa disadari mereka telah bergaul dengan rasa yang mengandung racun. Dalam buah dan sayuran kerap diberikan senyawa racun alami yang dirancang untuk mencegah hama.

“Kandungan fitonutrien yang pahit dapat mencegah kanker karena dapat menghancurkan sel-sel berbahaya,” ujar Adam Drewnowski, seorang ahli epidemiologi di University of Washington di Seattle yang menjelaskan terkait kandungan fitonutrien dalam sayur yang baik untuk kesehatan.

Beberapa ilmuwan yakin, dengan membuang kandungan rasa pahit dalam sayur dan buah, yang dikenal dengan phytochemical, justru dapat membahayakan kesehatan. Menurut Jed Fahey, seorang ilmuwan molekular di Universitas Johns Hopkins, makan buah dan sayuran tanpa phytochemical akan sama halnya dengan minum sekaleng soda tanpa kalori.

“Anda bisa bertahan hidup pada buah-buahan dan sayuran yang tidak pahit dan tetap akan membantu menjaga kehidupan, tapi tidak untuk kesehatan yang baik,” ungkap Jed Fahey. Zat phytochemicalsmemiliki beragam kegunaan. Ada yang bermanfaat sebagai antioksidan, untuk menggantikan hormon, menstimulasi enzim, membunuh bakteri, dan memperbaiki sel yang rusak.

Makin banyak warna pada makanan tersebut, makin banyak phythochemicalsdi dalamnya. Meskipun bukan berarti sayuran yang kurang warna, seperti bawang atau jagung tidak memiliki phythochemical. Ribuan kandungan fitonutrien telah ditemukan dalam buah dan sayur. Dalam grapefruityang mengandung senyawa yang sangat pahit, kandungan naringin juga ditemukan memiliki manfaat sebagai anti-ulkus dan sifat anti-inflamasi.

Naringin adalah jenis flavonoid, pigmen larut air, ditemukan di buah anggur dan citrus. Quercetin, bahan kimia pahit yang ditemukan dalam teh hijau, brokoli, dan anggur merah dapat membantu melindungi tubuh dari risiko kanker paru-paru. Survei lain juga telah menemukan fitonutrien seperti sinigrin, yang ditemukan di brussel sprout, kembang kol, kubis, dan kale juga memiliki sifat antikanker.

Senyawa pahit lainnya, seperti solanin pada kentang dan tomatine pada tomat juga bermanfaat bagi kesehatan. Buah tomat alami memiliki 166 kali lebih besar kandungan tomatine dibanding dengan yang terkandung dalam tomat modern. Manfaat rasa pahit pada sayuran dapat sangat bervariasi karena kandungan kimia alaminya, seperti kuersetin.

Kuersetin adalah senyawa kelompok flavonol yang ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, daun, dan biji-bijian. Masyarakat Kanker Amerika mengatakan, kuersetin bermanfaat sebagai antioksidan yang efektif terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker.

Larissa huda
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3081 seconds (0.1#10.140)