Zero Emission-Pure Ddrive
A
A
A
Kendaraan jenis sport utility vehicle (SUV) hybrid pertama di segmen ini dirancang dengan latar belakang kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup.
”Ini sesuai dengan komitmen NMI untuk menghadirkan inovasi produk terbaik dan terdepan kepada pelanggan. Kami sangat bersemangat menyambut ajang ini karena hari ini dapat memperkenalkan tiga produk baru,” ujar Presiden Direktur NMI Steve Ardianto saat memperkenalkan New Nissan X-Trail Hybrid kemarin.
Dia menambahkan, Nissan X-Trail Hybrid yang dibanderol di kisaran Rp600 juta itu mengusung dua pilar utama Nissan yakni Zero Emission dan Pure Drive. Dengan konsep zero emiision, X-Trail Hybrid diklaim memiliki teknologi yang mampu menekan emisi gas buang pada setiap kendaraannya.
Sedangkan pure drive merupakan rangkaian teknologi mutakhir yang dapat memberikan kenyamanan kepada konsumen. Pada GIIAS 2015 yang mulai kemarin dibuka khusus untuk wartawan dan undangan, booth Nissan tampil elegan dengan konsep yang berlatar belakang nuansa putih.
Konsep “Innovation that excites” yang diusung pun terasa pas dengan menyertai tampilan mobilmobil barunya. Konsep yang diusung Nissan juga seakan ingin menyampaikan pesan bahwa produsen asal Jepang ini turut mengembangkan teknologi ramah lingkungan seperti yang sedang banyak dikembangkan produsen lainnya. Selain Nissan X-Trail Hybrid, NMI juga memamerkan Nissan X-Trail Ultimate, Nissan March, Juke, Serena dan Nissal Esflow.
Sementara itu, General Manager Marketing Strategy MNI Budi Nur Mukmin mengatakan, secara umum peluncuran varian kendaraan Nissan X-Trail Hybrid pada GIIAS 2015 memliki tiga target utama. Pertama, ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ke depan teknologi kendaraan akan semakin beragam sesuai perkembangan teknologi. Selain mobil listrik ada juga mobil hybrid.
Kedua, ujar Budi, Nissan sengaja menampilkan produk hybrid untuk menyiapkan diri sebagai antisipasi apabila ke depan pemerintah memberikan dukungan berupa fiskal berupa keringanan pajak. Sehingga, apabila ada kebijakan baru terkait masalah fiskal, Nissan sudah siap karena mengenalkannya sejak dini. “Yang ketiga adalah memperkokoh posisi Nissan sebagai market leader di kelasnya.
Sebagai pimpinan pasar kita harus inovatif sehingga memberikan nilai lebih kepada konsumen,” ujar Budi. Terkait target penjualan, dia menyebutkan, pada GIIAS kali ini pihaknya tidak memiliki target khusus. Nissan lebih memprioritaskan sosialisasi produk baru untuk masyarakat. Meski demikian, dia memastikan X-Trail Hybrid sudah bisa dipesan mulai kemarin. Secara umum angka penjualan di GIIAS ditargetkan 450 unit.
Pada pameran sebelumnya, Nissan mencatat angka penjualan sekitar 1.000 unit. Saat itu pameran automotif besar di Indonesia masih event tungggal. Budi melanjutkan, ada dua faktor yang memengaruhi pasar pada kuartal III dan IV tahun ini yaitu terkontrol dan tidak terkontrol. Faktor terkontrol misalnya hal-hal ber- kaitan dengan yang dilakukan PAM seperti peluncuran produk baru dan lainnya.
Sedangkan hal yang tidak terkontrol meliputi kondisi perekonomian yang sedang melambat atau nilai tukar rupiah yang bergejolak dan tingkat suku bunga. Terkait target penjualan tahun ini, secara umum kemungkinan NMI akan merevisinya dari semula 40.000 unit menjadi di bawah itu. “Kemungkinan di bawah 40.000 setelah melihat kondisi ekonomi, sama seperti APM lain. Gaikindo juga kan merevisi target,” ujarnya.
Yanto Kusdiantono
”Ini sesuai dengan komitmen NMI untuk menghadirkan inovasi produk terbaik dan terdepan kepada pelanggan. Kami sangat bersemangat menyambut ajang ini karena hari ini dapat memperkenalkan tiga produk baru,” ujar Presiden Direktur NMI Steve Ardianto saat memperkenalkan New Nissan X-Trail Hybrid kemarin.
Dia menambahkan, Nissan X-Trail Hybrid yang dibanderol di kisaran Rp600 juta itu mengusung dua pilar utama Nissan yakni Zero Emission dan Pure Drive. Dengan konsep zero emiision, X-Trail Hybrid diklaim memiliki teknologi yang mampu menekan emisi gas buang pada setiap kendaraannya.
Sedangkan pure drive merupakan rangkaian teknologi mutakhir yang dapat memberikan kenyamanan kepada konsumen. Pada GIIAS 2015 yang mulai kemarin dibuka khusus untuk wartawan dan undangan, booth Nissan tampil elegan dengan konsep yang berlatar belakang nuansa putih.
Konsep “Innovation that excites” yang diusung pun terasa pas dengan menyertai tampilan mobilmobil barunya. Konsep yang diusung Nissan juga seakan ingin menyampaikan pesan bahwa produsen asal Jepang ini turut mengembangkan teknologi ramah lingkungan seperti yang sedang banyak dikembangkan produsen lainnya. Selain Nissan X-Trail Hybrid, NMI juga memamerkan Nissan X-Trail Ultimate, Nissan March, Juke, Serena dan Nissal Esflow.
Sementara itu, General Manager Marketing Strategy MNI Budi Nur Mukmin mengatakan, secara umum peluncuran varian kendaraan Nissan X-Trail Hybrid pada GIIAS 2015 memliki tiga target utama. Pertama, ingin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa ke depan teknologi kendaraan akan semakin beragam sesuai perkembangan teknologi. Selain mobil listrik ada juga mobil hybrid.
Kedua, ujar Budi, Nissan sengaja menampilkan produk hybrid untuk menyiapkan diri sebagai antisipasi apabila ke depan pemerintah memberikan dukungan berupa fiskal berupa keringanan pajak. Sehingga, apabila ada kebijakan baru terkait masalah fiskal, Nissan sudah siap karena mengenalkannya sejak dini. “Yang ketiga adalah memperkokoh posisi Nissan sebagai market leader di kelasnya.
Sebagai pimpinan pasar kita harus inovatif sehingga memberikan nilai lebih kepada konsumen,” ujar Budi. Terkait target penjualan, dia menyebutkan, pada GIIAS kali ini pihaknya tidak memiliki target khusus. Nissan lebih memprioritaskan sosialisasi produk baru untuk masyarakat. Meski demikian, dia memastikan X-Trail Hybrid sudah bisa dipesan mulai kemarin. Secara umum angka penjualan di GIIAS ditargetkan 450 unit.
Pada pameran sebelumnya, Nissan mencatat angka penjualan sekitar 1.000 unit. Saat itu pameran automotif besar di Indonesia masih event tungggal. Budi melanjutkan, ada dua faktor yang memengaruhi pasar pada kuartal III dan IV tahun ini yaitu terkontrol dan tidak terkontrol. Faktor terkontrol misalnya hal-hal ber- kaitan dengan yang dilakukan PAM seperti peluncuran produk baru dan lainnya.
Sedangkan hal yang tidak terkontrol meliputi kondisi perekonomian yang sedang melambat atau nilai tukar rupiah yang bergejolak dan tingkat suku bunga. Terkait target penjualan tahun ini, secara umum kemungkinan NMI akan merevisinya dari semula 40.000 unit menjadi di bawah itu. “Kemungkinan di bawah 40.000 setelah melihat kondisi ekonomi, sama seperti APM lain. Gaikindo juga kan merevisi target,” ujarnya.
Yanto Kusdiantono
(ftr)