Mobil Keluarga Tangguh Dan Sporty
A
A
A
PURWARUPA Honda BR-V (Bold Runabout Vehicle) akhirnya resmi dikenalkan di pasar Indonesia dalam peluncuran perdana di dunia (world premiere) pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, kemarin.
Mulai hari ini, konsumen sudah dapat membukukan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) dengan down payment (DP) antara Rp5 juta-Rp10 jutaan. Honda BR-V rencananya akan dipasarkan dalam tiga tipe, mengusung harga antara Rp230 juta hingga Rp265 juta. Harga BR-V sendiri sesuai dengan prediksi, yakni diantara harga tertinggi Honda Mobilio dan harga terendah Honda HR-V.
Terkait harga yang terjangkau itu, Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, platform yang digunakan oleh BR-V adalah platform Honda Jazz. Platform tersebut digunakan juga pada Honda Brio, Mobilio, dan HR-V. Pihak Honda Prospect Motor menargetkan pemesanan 1.000 unit Honda BR-V selama GIIAS 2015 berlangsung. Sebagai perbandingan, tahun lalu Honda HR-V hanya ditargetkan 500 unit selama IIMS 2014.
”BR-V akan membuka segmen baru, mengisi celah konsumen yang menginginkan mobil keluarga tapi tetap ingin kelihatan tangguh,” ungkap Jonfis. Bodi BR-V memang terlihat sporty, memiliki ground clearance tinggi, serta tiga baris tempat duduk yang sangat ideal untuk keluarga. Jonfis optimistis, BR-V akan diterima dengan baik oleh konsumen.
”Pasar low MPV mencapai 38% total market mobil nasional. Sedangkan low SUV, walau hanya 15-20%, tapi tumbuh hingga 400%. Karena itu, kita melihat ada peluang besar akan segmen mobil tangguh dengan kabin luas seperti BR-V,” ungkap Jonfis. Jonfis mengakui, kanibalisasi tidak terelakkan. Sama seperti saat Brio, Mobilio, ataupun HR-V muncul yang sedikit banyak “memakan” tipe-tipe yang sudah ada.
”Hanya saja, jumlah kanibalisasi itu tidak banyak. Justru dengan kehadiran model baru kita membuka segmen dan konsumen yang baru pula. Buktinya, market share kita naik dari single digit menjadi 20%,” ungkap Jonfis.
BR-V didukung teknologi transmisi CVT dan manual 6 percepatan yang mengadopsi Honda Earth Dreams, mesin 1.5 liter, kapasitas 7 tempat duduk dalam konfigurasi 3 baris, ground clearance tinggi, serta alloy wheels besar dan stylish. Mobil tersebut memang dirancang untuk pasar Asia oleh Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd di Thailand dan PT Honda R&D Indonesia.
Optimistis Hadapi Krisis
Industri mobil di Indonesia diperkirakan tidak akan membaik di semester kedua. Jika awalnya Gaikindo menargetkan penjualan 1,2 juta unit untuk 2015, targetnya dikoreksi hingga 950.000 -1 juta unit. Ini dipengaruhi oleh ekonomi yang melambat, inflasi, serta melemahnya nilai tukar rupiah.
Kendati demikian, Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy tetap optimistis pasar automotif masih bisa membaik. Terutama dengan adanya pameran seperti GIIAS 2015 dan peluncuran mobil baru. APM harus tetap merilis produk baru, menambah jaringan, serta memberikan terobosan seperti membuat Paket Cermat, experience car, hingga meng-update sistem agar konsumen dapat memesan servis lewat ponsel.
”Apapun yang terjadi selama 5-6 bulan ke depan kita sudah siap,” tegas Jonfis. Honda merupakan APM yang tetap tumbuh secara signifikan ketika pasar melambat. Bahkan, kini market share mereka bisa mencapai 20%.
”Target kita tahun ini tidak berubah, yakni 170.000 unit,” katanya. ”Jika ada model baru dengan fitur menarik, memiliki resale value tinggi, serta hemat BBM, tentu akan mempercepat konsumen untuk membeli sebuah mobil,” tambahnya.
Danang arradian
Mulai hari ini, konsumen sudah dapat membukukan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) dengan down payment (DP) antara Rp5 juta-Rp10 jutaan. Honda BR-V rencananya akan dipasarkan dalam tiga tipe, mengusung harga antara Rp230 juta hingga Rp265 juta. Harga BR-V sendiri sesuai dengan prediksi, yakni diantara harga tertinggi Honda Mobilio dan harga terendah Honda HR-V.
Terkait harga yang terjangkau itu, Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, platform yang digunakan oleh BR-V adalah platform Honda Jazz. Platform tersebut digunakan juga pada Honda Brio, Mobilio, dan HR-V. Pihak Honda Prospect Motor menargetkan pemesanan 1.000 unit Honda BR-V selama GIIAS 2015 berlangsung. Sebagai perbandingan, tahun lalu Honda HR-V hanya ditargetkan 500 unit selama IIMS 2014.
”BR-V akan membuka segmen baru, mengisi celah konsumen yang menginginkan mobil keluarga tapi tetap ingin kelihatan tangguh,” ungkap Jonfis. Bodi BR-V memang terlihat sporty, memiliki ground clearance tinggi, serta tiga baris tempat duduk yang sangat ideal untuk keluarga. Jonfis optimistis, BR-V akan diterima dengan baik oleh konsumen.
”Pasar low MPV mencapai 38% total market mobil nasional. Sedangkan low SUV, walau hanya 15-20%, tapi tumbuh hingga 400%. Karena itu, kita melihat ada peluang besar akan segmen mobil tangguh dengan kabin luas seperti BR-V,” ungkap Jonfis. Jonfis mengakui, kanibalisasi tidak terelakkan. Sama seperti saat Brio, Mobilio, ataupun HR-V muncul yang sedikit banyak “memakan” tipe-tipe yang sudah ada.
”Hanya saja, jumlah kanibalisasi itu tidak banyak. Justru dengan kehadiran model baru kita membuka segmen dan konsumen yang baru pula. Buktinya, market share kita naik dari single digit menjadi 20%,” ungkap Jonfis.
BR-V didukung teknologi transmisi CVT dan manual 6 percepatan yang mengadopsi Honda Earth Dreams, mesin 1.5 liter, kapasitas 7 tempat duduk dalam konfigurasi 3 baris, ground clearance tinggi, serta alloy wheels besar dan stylish. Mobil tersebut memang dirancang untuk pasar Asia oleh Honda R&D Asia Pacific Co., Ltd di Thailand dan PT Honda R&D Indonesia.
Optimistis Hadapi Krisis
Industri mobil di Indonesia diperkirakan tidak akan membaik di semester kedua. Jika awalnya Gaikindo menargetkan penjualan 1,2 juta unit untuk 2015, targetnya dikoreksi hingga 950.000 -1 juta unit. Ini dipengaruhi oleh ekonomi yang melambat, inflasi, serta melemahnya nilai tukar rupiah.
Kendati demikian, Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy tetap optimistis pasar automotif masih bisa membaik. Terutama dengan adanya pameran seperti GIIAS 2015 dan peluncuran mobil baru. APM harus tetap merilis produk baru, menambah jaringan, serta memberikan terobosan seperti membuat Paket Cermat, experience car, hingga meng-update sistem agar konsumen dapat memesan servis lewat ponsel.
”Apapun yang terjadi selama 5-6 bulan ke depan kita sudah siap,” tegas Jonfis. Honda merupakan APM yang tetap tumbuh secara signifikan ketika pasar melambat. Bahkan, kini market share mereka bisa mencapai 20%.
”Target kita tahun ini tidak berubah, yakni 170.000 unit,” katanya. ”Jika ada model baru dengan fitur menarik, memiliki resale value tinggi, serta hemat BBM, tentu akan mempercepat konsumen untuk membeli sebuah mobil,” tambahnya.
Danang arradian
(ftr)