Mobil Masa Depan
A
A
A
Booth Toyota Astra Motor (TAM) di pameran Gaikindo International Indonesia Auto Show (GIIAS) dimeriahkan dengan special exhibition dari Toyota Mirai dan i-Road.
TAM sebagai agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia sengaja memboyong dua model kendaraan masa depan itu sebagai kampanye pentingnya akan kendaraan ramah lingkungan serta fleksibilitas bagi penggunanya. Di pameran yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Banten itu, Mirai dan i-Road memang terlihat berbeda di antara kendaraan lainnya.
Selain bentuknya yang revolusioner, Mirai tampak mencolok dengan warna biru metaliknya. Sementara, i- Road, begitu mudah dikenali karena kendaraan yang dirancang untuk berkendara jarang pendek ini memiliki bodi mungil dengan tiga roda.
“Mirai dan i-Road merupakan bagian dari upaya Toyota dalam menghadirkan sarana mobilitas yang mampu memenuhi berbagai perubahan pola kehidupan masyarakat yang semakin dinamis dan tantangan lingkungan hidup yang semakin besar,” ujar Direktur Marketing PT TAM Rahmat Samulo di sela-sela ajang GIIAS 2015 kemarin. Dia menyebutkan, i-Road sudah digunakan di beberapa negara seperi Jepang dan Prancis.
Menurut dia, uji coba itu diharapkan mampu memberikan pilihan bagi masyarakat yang ingin mobiledalam jangka pendek. “Di Jepang, i-Road dipakai untuk menghubungkan penggunanya dari rumah ke titik-titik transportasi umum,” ujarnya. Tak heran, kata dia, karena i-Road memang dirancang untuk jarak tempuh yang hanya 50 kilometer.
Dilihat dari bentuknya, i-Road hadir dengan menggabungkan potensi mobil dan motor. Dimensinya mungil, hanya memiliki panjang 2.345 mm dan lebar 870 mm sehingga membuat kendaraan ini bergerak lincah, cocok untuk jalanan yang sempit. Karena bentuknya yang kecil, i-Road juga irit lahan parkir, hanya seperempatnya jika dibandingkan dengan kendaraan sedan biasa.
i-Road juga diklaim sebagai kendaraan ramah lingkungan karena penggeraknya menggunakan mesin listrik dengan sumber energi berasal dari baterai lithium. Meski demikian, kendaraan ini bisa melaju dengan kecepatan maksimum 60 km per jam. Sementara itu, untuk Mirai, Toyota menyebutnya sebagai loncatan baru dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan setelah berhasil memproduksi kendaraan hybridmelalui Toyota Prius.
General Manager Technical Services Division TAM Dadi Hendriadi mengatakan, di negara asalnya, Jepang, Mirai mendapat sambutan baik dari masyarakat. Hal ini terbukti dari tingkat pesanan kendaraan berbahan bakar hidrogen itu yang mencapai 1.000 unit sebulan setelah diperkenalkan pada Desember 2014 silam.
“Ini membuktikan bahwa teknologi yang dipakai Mirai bisa diterima masyarakat,” ujar Dadi. Dia menambahkan, mesin penggerak Toyota Mirai berasal dari fuel cell system yang merupakan gabungan teknologi fuel celldan hybrid. Karena menggunakan hidrogen, Mirai benarbenar ramah lingkungan karena sama sekali tidak menghasilkan CO2 alias zero emission.
“Di samping itu, karena sama sekali tidak menggunakan mesin seperti mobil konvensional lainnya, Mirai sangat senyap ketika melaju, tidak ada suara dari bising dari mesin,” ujarnya. Soal kinerja, Mirai juga tidak perlu diragukan. Kendaraan jenis sedan yang memiliki dimensi panjang 4.890 mm dan lebar 1.815 mm itu mampu melaju sejauh 600-700 km untuk satu kali pengisian bahan bakar.
“Mobil ini akan mendorong diversifikasi energi karena tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil sehingga ini akan menjadi kendaraan masa depan,” tutur Rahmat Samulo.
Yanto kusdiantono
TAM sebagai agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia sengaja memboyong dua model kendaraan masa depan itu sebagai kampanye pentingnya akan kendaraan ramah lingkungan serta fleksibilitas bagi penggunanya. Di pameran yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang Selatan, Banten itu, Mirai dan i-Road memang terlihat berbeda di antara kendaraan lainnya.
Selain bentuknya yang revolusioner, Mirai tampak mencolok dengan warna biru metaliknya. Sementara, i- Road, begitu mudah dikenali karena kendaraan yang dirancang untuk berkendara jarang pendek ini memiliki bodi mungil dengan tiga roda.
“Mirai dan i-Road merupakan bagian dari upaya Toyota dalam menghadirkan sarana mobilitas yang mampu memenuhi berbagai perubahan pola kehidupan masyarakat yang semakin dinamis dan tantangan lingkungan hidup yang semakin besar,” ujar Direktur Marketing PT TAM Rahmat Samulo di sela-sela ajang GIIAS 2015 kemarin. Dia menyebutkan, i-Road sudah digunakan di beberapa negara seperi Jepang dan Prancis.
Menurut dia, uji coba itu diharapkan mampu memberikan pilihan bagi masyarakat yang ingin mobiledalam jangka pendek. “Di Jepang, i-Road dipakai untuk menghubungkan penggunanya dari rumah ke titik-titik transportasi umum,” ujarnya. Tak heran, kata dia, karena i-Road memang dirancang untuk jarak tempuh yang hanya 50 kilometer.
Dilihat dari bentuknya, i-Road hadir dengan menggabungkan potensi mobil dan motor. Dimensinya mungil, hanya memiliki panjang 2.345 mm dan lebar 870 mm sehingga membuat kendaraan ini bergerak lincah, cocok untuk jalanan yang sempit. Karena bentuknya yang kecil, i-Road juga irit lahan parkir, hanya seperempatnya jika dibandingkan dengan kendaraan sedan biasa.
i-Road juga diklaim sebagai kendaraan ramah lingkungan karena penggeraknya menggunakan mesin listrik dengan sumber energi berasal dari baterai lithium. Meski demikian, kendaraan ini bisa melaju dengan kecepatan maksimum 60 km per jam. Sementara itu, untuk Mirai, Toyota menyebutnya sebagai loncatan baru dalam pengembangan kendaraan ramah lingkungan setelah berhasil memproduksi kendaraan hybridmelalui Toyota Prius.
General Manager Technical Services Division TAM Dadi Hendriadi mengatakan, di negara asalnya, Jepang, Mirai mendapat sambutan baik dari masyarakat. Hal ini terbukti dari tingkat pesanan kendaraan berbahan bakar hidrogen itu yang mencapai 1.000 unit sebulan setelah diperkenalkan pada Desember 2014 silam.
“Ini membuktikan bahwa teknologi yang dipakai Mirai bisa diterima masyarakat,” ujar Dadi. Dia menambahkan, mesin penggerak Toyota Mirai berasal dari fuel cell system yang merupakan gabungan teknologi fuel celldan hybrid. Karena menggunakan hidrogen, Mirai benarbenar ramah lingkungan karena sama sekali tidak menghasilkan CO2 alias zero emission.
“Di samping itu, karena sama sekali tidak menggunakan mesin seperti mobil konvensional lainnya, Mirai sangat senyap ketika melaju, tidak ada suara dari bising dari mesin,” ujarnya. Soal kinerja, Mirai juga tidak perlu diragukan. Kendaraan jenis sedan yang memiliki dimensi panjang 4.890 mm dan lebar 1.815 mm itu mampu melaju sejauh 600-700 km untuk satu kali pengisian bahan bakar.
“Mobil ini akan mendorong diversifikasi energi karena tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil sehingga ini akan menjadi kendaraan masa depan,” tutur Rahmat Samulo.
Yanto kusdiantono
(bbg)