Sehat Dengan Aerial Flow Yoga

Rabu, 02 September 2015 - 08:49 WIB
Sehat Dengan Aerial...
Sehat Dengan Aerial Flow Yoga
A A A
Berbeda dengan jenis yoga lainnya, aerial flow yoga dilakukan di udara dengan meniadakan efek gaya gravitasi bumi. Jenis yoga yang satu ini kini tengah digandrungi dan menjadi tren.

Yoga merupakan jenis olahraga yang semakin populer belakangan ini. Banyak orang yang akhirnya memilih yoga sebagai salah satu cara untuk menjaga tubuh tetap bugar dan untuk menurunkan berat badan. Kini, yoga memiliki banyak jenis dan ragam, seperti vinyasa yoga, hatha yoga, acroyoga, dan yang saat ini sedang marak adalah aerial flow yoga.

Menurut Sports Medicine Specialist dr Rachmad Wishnu Hidayat SpKO, aerial flow yogaadalah yoga yang dilakukan di udara dengan meniadakan efek gaya gravitasi bumi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara tubuh ditopang oleh kain kuat (kain hammock) yang digantung.

“Inilah yang membedakan dengan yoga yang lain, yang umumnya dilakukan di lantai. Gerakan aerial flow yoga umumnya sama dengan gerakan yoga lainnya. Namun, ada gerakangerakan tubuh menggantung lurus kaki di atas dan kepala di bawah, juga terdapat gerakan-gerakan tubuh melayanglayang atau berayun-ayun. Gerakangerakan inilah yang tidak ada di yoga yang lain,” kata dr Wishnu kepada KORAN SINDO.

Sama seperti jenis yoga lainnya, aerial flow yoga juga memberikan manfaat bagi kesehatan, di antaranya melatih keseimbangan dan koordinasi tubuh, meningkatkan body awareness terhadap posisi-posisi atau sikap tubuh yang baik, meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot, memperbaiki kondisi psikologis/kejiwaan, memperbaiki pikiran dan konsentrasi, menenangkan, serta relaksasi.

Yoga jenis ini juga efektif memperbaiki perasaan, meningkatkan rasa senang/ bahagia karena hormon endorpin di otak yang meningkat, lalu meningkatkan sirkulasi darah ke otak sehingga oksigenasi sel otak lebih baik serta meningkatkan fungsi otak (konsentrasi, daya pikir, daya ingat, atau memori).

“Aerial flow yogaini tidak bisa menyembuhkan suatu penyakit, tapi dapat mengurangi keluhan beberapa masalah pada tulang belakang seperti nyeri punggung bawah, saraf terjepit (iskialgia) atau sciatica, ataupun gangguan akibat bentuk tulang belakang yang abnormal, seperti skoliosis,” papar Wishnu.

Wishnu mengungkapkan, sesuai anjuran, umumnya yoga baiknya dapat dilakukan 2–4 kali (1 hari 1 kali) per minggu dan setiap sesinya kurang lebih memakan waktu 60 menit. Sebelum melakukan yoga, kita harus melakukan pemanasan (warming up) dan peregangan (stretching) agar sistem peredaran darah, otot, dan persendian kita siap melakukan latihan inti yoga serta terhindar dari cedera olahraga.

“Persiapan lain adalah tidak makan 1–2 jam sebelum aerial flowyoga, serta cukup minum sebelum latihan. Agar tetap fit setelah yoga, cukupi juga kebutuhan nutrisi makanan dan minum yang baik serta istirahat yang cukup dengan tidur 7–8 jam per hari,” ungkap dr Wishnu.

Menurut dia, aerial flow yogadapat diikuti oleh laki-laki dan perempuan sejak usia remaja hingga dewasa. Untuk usia lanjut, kata dr Wishnu, sebaiknya berhati-hati dan mungkin dapat diikuti bila dari usia muda sudah rutin melakukan yoga. “Wanita hamil juga tidak dianjurkan mengikuti yoga ini, juga individu yang baru operasi mata atau glaukoma, atau memiliki penyakit vertigo. Yoga jenis ini juga bisa dilakukan sendiri di rumah, asal sudah memahami, mahir dalam melakukan gerakan, dan tentu saja memiliki peralatan latihannya,” imbuhnya.

Dia menyarankan untuk pemula, aerial flow yogayang dapat dilakukan adalah kelas pemula yang akan dibimbing oleh instruktur terlatih melakukan gerakan-gerakan dasar. Dr Wishnu menuturkan kepada pemula, penguasaan teknik gerakan yang benar adalah yang utama agar olahraga yang dilakukan dapat efektif serta terhindar dari cedera olahraga.

“Bila tekniknya tidak dikuasai dengan benar, umumnya cedera di daerah sendi bahu, punggung, atau di pangkal paha, atau robekan otot karena regangan berlebihan. Pada posisi kepala di bawah, dapat menyebabkan pusing atau mual. Bila teknik salah dan genggaman tangan pada kain hammocktidak kuat, dapat menyebabkan terjatuh dari kain hammock(jatuh dari ketinggian kurang lebih 1 meter),” ungkapnya.

Iman firmansyah
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4146 seconds (0.1#10.140)