Diet Sehat Pengaruhi Kesehatan Mental

Rabu, 02 September 2015 - 08:49 WIB
Diet Sehat Pengaruhi Kesehatan Mental
Diet Sehat Pengaruhi Kesehatan Mental
A A A
BANYAK penelitian yang menemukan bahwa pola makan yang sehat atau diet sehat bukan hanya baik untuk tubuh, juga untuk otak.

Pengetahuan ini kemudian berkembang menjadi sebuah konsep yang dinamakan psikiatri nutrisi. “Sebenarnya kami belum terlatih untuk bertanya soal makanan dan nutrisi. Namun, diet adalah intervensi kuat yang pernah kami buat. Dengan membantu orang merancang dietnya, kami dapat meningkatkan kesehatan mentalnya dan menurunkan risiko gangguan jiwa,” tutur psikiater Drew Ramsey, MD, Assistant Clinical Professor di Columbia University, dikutip dari Webmd.

Sekitar satu dari empat orang Amerika memiliki beberapa tipe penyakit kejiwaan setiap tahunnya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention yang disingkat CDC) menyebutkan, pada 2020, depresi akan menduduki peringkat kedua penyakit setelah penyakit jantung. Kesehatan jiwa bukan hanya menjadi masalah bagi orang dewasa.

Sebagian dari gangguan jiwa jangka panjang, dimulai pada usia 14 tahun. Dewasa ini gangguan mental anak diderita oleh lebih dari 17 juta anakanak di Amerika Serikat. “Penelitian terbaru menunjukkan, risiko depresi meningkat sekitar 80 persen, pada remaja dengan pola makan atau diet tidak sehat atau yang kita kenal dengan sebutan diet ala Barat, dengan mereka yang melakukan diet sehat. Risiko attention-deficit disorder(ADD) pun naik dua kali lipat,” kata Ramsey.

Kira-kira lima tahun lalu isu psikiatri nutrisi ini muncul menjadi topik di bidang kesehatan. Menyusul beberapa studi yang menunjukkan bagaimana suplemen tertentu (seperti omega 3 fatty acids) yang dapat menyeimbangkan mood. Meski begitu, penelitian tersebut masih kurang didukung data yang solid dan konsisten.

Namun, para ahli berpendapat telah banyak studi yang dipublikasikan pada tingkat dunia, mengenai hubungan antara kualitas diet dan gangguan jiwa umum (depresi dan gangguan kecemasan), baik pada dewasa maupun anak-anak. “Sudah banyak bukti yang menunjukkan bahwa pola makan yang baik penting bagi kesehatan mental dan raga,” kata Felice Jacka, President International Society for Nutritional Psychiatry Research.

Diet sehat, sambung Jacka, dapat bersifat protektif, sedangkan diet tidak sehat bisa berisiko depresi serta gangguan kecemasan. Ditemukan juga kemungkinan alergi makanan dapat berefek pada schizophreniadan gangguan bipolar. Namun, kebanyakan peneliti lebih memfokuskan diri pada kebiasaan makan dan kesehatan jiwa dalam hubungannya dengan depresi dan gangguan kecemasan.

Belum ada bukti langsung bahwa diet dapat berakibat depresi atau gangguan mental lainnya. Meskipun beberapa percobaan untuk membuktikannya tengah dilakukan. Diet boleh menjadi bagian dari perawatan, tapi tidak disarankan sebagai pengganti pengobatan. Ini adalah beberapa penjelasan tentang bagaimana nutrisi yang baik dapat berpengaruh pada kesehatan otak.

“Kita adalah apa yang kita makan,” kata Roxanne Sukol MD, spesialis di Cleveland Clinic’s Wellness Institute. “Ketika kita mengonsumsi makanan yang baik, makanan tersebut menjadi protein, enzim, jaringan otak, dan neurotransmitters yang menyampaikan berbagai informasi dan sinyal antara bagian otak dan tubuh,” katanya.

Nutrisi khusus dan pola diet berpengaruh pada protein di otak yang membantu meningkatkan koneksi antara sel-sel otak. Diet yang kaya nutrisi seperti omega 3 dan zinc, juga sangat baik bagi otak. Di sisi lain, diet yang sarat dengan lemak jenuh dan gula, memiliki dampak negatif pada protein otak.

Sri noviarni
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4553 seconds (0.1#10.140)