Pasar Tebet Jadi Ruang Pamer Seniman Jerman-Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka festival persahabatan, Jerman Fest, lima seniman Jerman dan lima seniman Indonesia akan memamerkan karya seni mereka di tempat yang tidak biasa.
Itu menariknya. Karena dalam eksibisi Market Share ini, mereka akan memamerkan karya seninya bukan di ruang formil. Namun di sebuah pasar tradisional, tepatnya di pasar Tebet Timur dan Tebet Barat, Jakarta Selatan.
Nantinya, para seniman tersebut akan diajak berkeliling pasar. "Mereka datang langsung dari Jerman untuk melihat pasar tradisional yang ada di Jakarta," ujar fasilitator pameran, Leonhard Bartolomeus di Goethe Haus Institut, Jakarta.
Barto menjelaskan, sejatinya ada beberapa pasar tradisional yang juga dikunjungi oleh para seniman tersebut. Yakni Pasar Santa, Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Kue Subuh Senen, dan Pasar Jatinegara.
"Setiap pasar tradisional punya karakteristik yang berbeda-beda dan unik. Namun, setelah melalui proses diskusi panjang, akhirnya mereka memilih Pasar Tebet Timur dan Barat sebagai ruang pamer keseniannya," ujar pria yang juga jadi kurator RURU Gallery itu.
Nantinya, 10 seniman ini akan menampilkan beragam karya seni. Seperti seni instalasi, performing arts, video games, hingga karya dari Putri Ayu Lestari yang memajang tentang transportasi bajaj di Jakarta.
Adapun, pameran yang digagas oleh pendiri Ruang Rupa, Ade Darmawan dan penerima penghargaan Golden Lion di Venice Biennale ke-53, Tobias Rehberger ini. Bakal dibuka buat publik pada 10 November mendatang.
Itu menariknya. Karena dalam eksibisi Market Share ini, mereka akan memamerkan karya seninya bukan di ruang formil. Namun di sebuah pasar tradisional, tepatnya di pasar Tebet Timur dan Tebet Barat, Jakarta Selatan.
Nantinya, para seniman tersebut akan diajak berkeliling pasar. "Mereka datang langsung dari Jerman untuk melihat pasar tradisional yang ada di Jakarta," ujar fasilitator pameran, Leonhard Bartolomeus di Goethe Haus Institut, Jakarta.
Barto menjelaskan, sejatinya ada beberapa pasar tradisional yang juga dikunjungi oleh para seniman tersebut. Yakni Pasar Santa, Pasar Minggu, Pasar Senen, Pasar Kue Subuh Senen, dan Pasar Jatinegara.
"Setiap pasar tradisional punya karakteristik yang berbeda-beda dan unik. Namun, setelah melalui proses diskusi panjang, akhirnya mereka memilih Pasar Tebet Timur dan Barat sebagai ruang pamer keseniannya," ujar pria yang juga jadi kurator RURU Gallery itu.
Nantinya, 10 seniman ini akan menampilkan beragam karya seni. Seperti seni instalasi, performing arts, video games, hingga karya dari Putri Ayu Lestari yang memajang tentang transportasi bajaj di Jakarta.
Adapun, pameran yang digagas oleh pendiri Ruang Rupa, Ade Darmawan dan penerima penghargaan Golden Lion di Venice Biennale ke-53, Tobias Rehberger ini. Bakal dibuka buat publik pada 10 November mendatang.
(sbn)