Lahirnya Sang Raja Tanjakan

Minggu, 06 September 2015 - 09:08 WIB
Lahirnya Sang Raja Tanjakan
Lahirnya Sang Raja Tanjakan
A A A
Hino Dutro 130 HD 4x4 dibuat untuk menjadi raja di lahan perkebunan dan tambang. Truk dengan enam roda ini siap menaklukkan beratnya medan perkebunan dan tambang di Indonesia.

Indonesia kaya dengan lahan perkebunan dan pertambangan. Beberapa wilayah di Nusantara seperti Sumatera dan Kalimantan malah jadi sentra perkebunan dan pertambangan di Indonesia. Namun, tidak semua wilayah tersebut memiliki jalan yang mulus guna melancarkan usaha perkebunan dan pertambangan. Kondisi geografis area pertambangan dan perkebunan didominasi medan yang berat.

Jalan rusak sudah jadi makanan sehari-hari. Jalan berlumpur seperti medan off-road apalagi. Bahkan, truk-truk yang beroperasi di area ini perlu bekerja keras karena penuh dengan tanjakan dan perbukitan. Tugas ini semakin berat jika truk yang digunakan melewati jalan tersebut penuh dengan muatan. Dari situ banyak pengusaha perkebunan dan pertambangan membutuhkan truk yang mampu beroperasi di medan dan jalan yang sulit atau off-road, penuh tanjakan dan perbukitan.

Dengan kata lain dibutuhkan truk yang mampu jadi raja tanjakan. Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) mengklaim telah memiliki Raja Tanjakan yakni Hino Dutro 130 HD 44 yang diluncurkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show(GIIAS) 2015 beberapa waktu lalu.

“Hino Dutro 130 HD 44 disebut Raja Tanjakan karena sanggup melewati tanjakan-tanjakan ekstrem yang ada di lokasi perkebunan maupun pertambangan,” kata Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI, dalam keterangan persnya di Tangerang, Banten, Rabu pekan lalu. “Tidak hanya andal performanya, juga lebih irit,” imbuh Santiko Wardoyo.

Untuk menjadi Raja Tanjakan, HMSI melengkapi Hino Dutro 130 HD 4x4 dengan atribut penakluk medan berat yang sangat lengkap. Bagi HMSI, hal ini cukup mudah karena truk ini merupakan anak baru dari keluarga Hino 300 Series dan merupakan pengembangan dari Hino 130 HD yang memang sangat terkenal di medan off-road.

Sektor mesin merupakan atribut pertama yang dibuat lebih baik. Mesin 4 langkah sejajar dengan kode W04D dilengkapi dengan turbo charger intercooler. Penambahan ini membuat mesin dengan tenaga maksimal 130 daya kuda tersebut dapat memaksimalkan pembakaran, lebih efisien, serta memiliki akselerasi mantap di tanjakan. Seluruh tenaga yang dihasilkan mesin itu disalurkan melalui transmisi empat percepatan ke roda depan dan belakang.

Ditambah dengan gigi rasio gardan depan dan belakang yang sama, maka tenaga yang dihasilkan sangat mampu untuk menggerakkan keenam roda truk ini. Atribut lainnya adalah transfer case yang menyatu dengan transmisi tanpa menggunakan propellertambahan. Alhasil, getaran yang ada di truk ini jadi lebih minimal.

Pengemudi juga dapat memilih mode berkendara sepeti low gear untuk pilihan tenaga lebih besar saat menanjak dan high gearuntuk di medan yang membutuhkan kecepatan tinggi. Jangan kaget, HMSI mengklaim truk ini mampu berlari hingga 94 kilometer per jam. Pengembangan Dutro 130 HD 4X4 bukan hanya itu, truk ringan ini juga dilengkapi stabilizerdi bagian depan dan belakang untuk menambah kestabilan bodi saat manuver di jalan sulit.

HMSI juga menyematkan keempat roda dengan ban sesuai tipe off-roaddengan corak tapak lebih besar. Atribut terakhir, truk dari kelas light dutyini juga sudah menggunakan ban offroaddengan pattern blockuntuk melintasi jalanan perkebunan yang licin. Penambahan ban ini tentu akan memudahkan pengemudi setiap kali menemui medan yang sesuai dengan pola ban tersebut.

Inilah mengapa HMSI sangat layak menganggap truk ini sebagai rajanya tanjakan atau medan berat. “Hino Dutro 130 HD 4x4 akan mempunyai julukan sebagai Raja Tanjakan karena sanggup melewati tanjakantanjakan ekstrem yang ada di lokasi perkebunan maupun tambang. Tidak hanya andal dalam performa tenaga, tapi juga lebih irit,” kata Santiko.

Wahyu sibarani
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8204 seconds (0.1#10.140)