Saat Jantung Lebih Tua Dibanding Usia
A
A
A
Tiga dari empat orang dewasa di Amerika, nyatanya memiliki jantung yang “lebih tua” ketimbang usia biologis mereka sebenarnya. Kondisi ini berakibat meningkatnya risiko serangan jantung dan stroke.
Ada fakta yang perlu Anda ketahui. Usia jantung Anda dipengaruhi oleh tekanan darah, kebiasaan merokok, diabetes, dan indeks massa tubuh. Jadi, berdasarkan faktor-faktor tersebut, diketahui tidak sedikit masyarakat yang usia jantungnya lebih tua jika dibandingkan dengan umur mereka sebenarnya.
Seperti dikatakan oleh Dr Tom Frieden selaku direktur US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. “Setengah dari kaum pria dan hampir setengah dari wanita di Amerika Serikat mempunyai usia jantung lima tahun atau bahkan lebih, yang lebih tua dibandingkan usia mereka sebenarnya,” kata Frieden dikutip dari .
Usia jantung dapat menentukan risiko seseorang terkena serangan jantung ataupun stroke. Sekaligus mengetahui bagaimana caranya menurunkan tingkat risiko tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, dokter kemudian dapat menggunakannya untuk memberikan keputusan pengobatan yang tepat dan mendorong pasien untuk segera mengubah pola hidupnya dan beralih mengadopsi gaya hidup sehat.
Wanita usia 53 tahun misalnya, bisa saja mempunyai jantung yang berusia jauh di atas usia sebenarnya, yakni 75 tahun. “Ini dikarenakan kebiasaan wanita itu merokok dan mempunyai tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol,” kata Frieden lagi. Kasus lain di mana seorang pria paruh baya dengan usia 45 tahun justru mempunyai jantung yang usianya 30 tahun lebih tua.
Lagi-lagi dikarenakan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, merokok, dan diperparah dengan diabetes. “Bagi wanita ataupun pria tersebut, dengan mengetahui usia jantungnya, menjadi semacam panggilan untuk segerah mengubah pola hidup dan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri mulai sekarang,” tutur Frieden.
Lantas bagaimana caranya menjaga usia jantung? Menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan menjaga berat badan, termasuk giat melakukan aktivitas fisik secara rutin dan tidak merokok, akan mengembalikan kembali usia jantung. Demikian dikatakan Dr Gregg Fonarow, seorang profesor kardiologi dari University of California, Los Angeles.
“Anda bisa mengambil langkah proaktif untuk mengurangi usia jantung dan hasilnya adalah hidup lebih lama yang sehat. Bebas dari serangan jantung dan stroke,” urai Fonarow. Tidak pernah ada kata terlambat, Frieden menambahkan. Dia mencontohkan, seorang perokok di usia 50 tahun yang menghentikan kebiasaan buruknya tersebut bisa memperpanjang usia jantung 14 tahun.
Temuan ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan kesehatan jantung di antara kelompokkelompok yang memiliki risiko tinggi serangan jantung serta stroke, seperti diungkapkan Frieden. Pemerintah serta institusi kesehatan lokal dapat menolong dengan cara mengampanyekan hidup lebih sehat, seperti area bebas rokok, menambah akses terhadap pilihan makanan sehat, dan tempat yang aman bagi masyarakat untuk berjalan kaki.
“Penyakit jantung dan stroke menjadi penyakit utama penyebab kematian, kecacatan, dan biaya pengobatan yang tinggi, baik bagi wanita maupun pria. Namun, sebenarnya baik serangan jantung maupun stroke bisa dicegah,” kata Fonarow. Seperti disebutkan sebelumnya, ada beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk menjaga kesehatan jantung.
Di antaranya sering berjalan kaki. Jalan kaki adalah aktivitas sederhana dan murah. Berjalan kaki membuat tubuh bergerak, melancarkan aliran darah, serta memasukkan udara segar ke dalam paru-paru. Berjalan cepat sejauh tiga km setiap hari dapat membantu mengendalikan berat badan, menguatkan jantung, dan meningkatkan kelancaran sirkulasi darah.
Kemudian berhenti merokok, nikotin, salah satu racun dalam rokok, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, yakni mengurangi kadar oksigen dalam jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, meningkatkan risiko penggumpalan darah, serta merusak dinding pembuluh darah jantung.
Karbondioksida di dalam asap rokok juga akan mengambil alih sebagian porsi oksigen dalam darah. Akibatnya, tekanan darah naik karena jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Selain itu, kurangilah mengonsumsi makanan dengan banyak kandungan lemak jenuh, garam, gula, bahan pengawet, dan penguat rasa. Beralihlah ke makanan yang sehat, seperti ikan, sayur-sayuran, dan buah segar.
Sri noviarni
Ada fakta yang perlu Anda ketahui. Usia jantung Anda dipengaruhi oleh tekanan darah, kebiasaan merokok, diabetes, dan indeks massa tubuh. Jadi, berdasarkan faktor-faktor tersebut, diketahui tidak sedikit masyarakat yang usia jantungnya lebih tua jika dibandingkan dengan umur mereka sebenarnya.
Seperti dikatakan oleh Dr Tom Frieden selaku direktur US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat. “Setengah dari kaum pria dan hampir setengah dari wanita di Amerika Serikat mempunyai usia jantung lima tahun atau bahkan lebih, yang lebih tua dibandingkan usia mereka sebenarnya,” kata Frieden dikutip dari .
Usia jantung dapat menentukan risiko seseorang terkena serangan jantung ataupun stroke. Sekaligus mengetahui bagaimana caranya menurunkan tingkat risiko tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut, dokter kemudian dapat menggunakannya untuk memberikan keputusan pengobatan yang tepat dan mendorong pasien untuk segera mengubah pola hidupnya dan beralih mengadopsi gaya hidup sehat.
Wanita usia 53 tahun misalnya, bisa saja mempunyai jantung yang berusia jauh di atas usia sebenarnya, yakni 75 tahun. “Ini dikarenakan kebiasaan wanita itu merokok dan mempunyai tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol,” kata Frieden lagi. Kasus lain di mana seorang pria paruh baya dengan usia 45 tahun justru mempunyai jantung yang usianya 30 tahun lebih tua.
Lagi-lagi dikarenakan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, merokok, dan diperparah dengan diabetes. “Bagi wanita ataupun pria tersebut, dengan mengetahui usia jantungnya, menjadi semacam panggilan untuk segerah mengubah pola hidup dan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap kesehatan sendiri mulai sekarang,” tutur Frieden.
Lantas bagaimana caranya menjaga usia jantung? Menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, dan menjaga berat badan, termasuk giat melakukan aktivitas fisik secara rutin dan tidak merokok, akan mengembalikan kembali usia jantung. Demikian dikatakan Dr Gregg Fonarow, seorang profesor kardiologi dari University of California, Los Angeles.
“Anda bisa mengambil langkah proaktif untuk mengurangi usia jantung dan hasilnya adalah hidup lebih lama yang sehat. Bebas dari serangan jantung dan stroke,” urai Fonarow. Tidak pernah ada kata terlambat, Frieden menambahkan. Dia mencontohkan, seorang perokok di usia 50 tahun yang menghentikan kebiasaan buruknya tersebut bisa memperpanjang usia jantung 14 tahun.
Temuan ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan kesehatan jantung di antara kelompokkelompok yang memiliki risiko tinggi serangan jantung serta stroke, seperti diungkapkan Frieden. Pemerintah serta institusi kesehatan lokal dapat menolong dengan cara mengampanyekan hidup lebih sehat, seperti area bebas rokok, menambah akses terhadap pilihan makanan sehat, dan tempat yang aman bagi masyarakat untuk berjalan kaki.
“Penyakit jantung dan stroke menjadi penyakit utama penyebab kematian, kecacatan, dan biaya pengobatan yang tinggi, baik bagi wanita maupun pria. Namun, sebenarnya baik serangan jantung maupun stroke bisa dicegah,” kata Fonarow. Seperti disebutkan sebelumnya, ada beberapa jalan yang bisa ditempuh untuk menjaga kesehatan jantung.
Di antaranya sering berjalan kaki. Jalan kaki adalah aktivitas sederhana dan murah. Berjalan kaki membuat tubuh bergerak, melancarkan aliran darah, serta memasukkan udara segar ke dalam paru-paru. Berjalan cepat sejauh tiga km setiap hari dapat membantu mengendalikan berat badan, menguatkan jantung, dan meningkatkan kelancaran sirkulasi darah.
Kemudian berhenti merokok, nikotin, salah satu racun dalam rokok, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, yakni mengurangi kadar oksigen dalam jantung, meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, meningkatkan risiko penggumpalan darah, serta merusak dinding pembuluh darah jantung.
Karbondioksida di dalam asap rokok juga akan mengambil alih sebagian porsi oksigen dalam darah. Akibatnya, tekanan darah naik karena jantung harus memompa lebih keras untuk mendapatkan suplai oksigen yang cukup. Selain itu, kurangilah mengonsumsi makanan dengan banyak kandungan lemak jenuh, garam, gula, bahan pengawet, dan penguat rasa. Beralihlah ke makanan yang sehat, seperti ikan, sayur-sayuran, dan buah segar.
Sri noviarni
(bbg)