Indro Warkop: 'Komedian, Bukan! Cita-cita Saya Jadi Jenderal Polisi'

Rabu, 09 September 2015 - 20:34 WIB
Indro Warkop: Komedian, Bukan! Cita-cita Saya Jadi Jenderal Polisi
Indro Warkop: 'Komedian, Bukan! Cita-cita Saya Jadi Jenderal Polisi'
A A A
JAKARTA - Banyak yang mengenal sosok Indrodjojo Kusumonegoro alias Indro Warkop DKI sebagai komedian. Memang tugasnya sebagai entertainter ialah menghibur orang. Tapi mungkin saja Anda tidak tahu apakah menjadi seorang pelawak bukan merupakan cita-citanya.

Ya, ibarat sebuah kelapa. Semakin bertambahnya usia, juga makin banyak yang dapat disaring manfaatnya dari Indro. Anggota termuda dan satu-satunya dari grup lawak legendaris Indonesia, Warkop DKI ini. Kembali naik daun belakangan.

Usai tampil di lima film sejak 2011, yakni Semesta Mendukung, Sule Ay Need You, Comic 8, Crush dan Comic 8 Casino Kings. Jelang akhir tahun 2015. Joy, sapaan akrab Indro di film Warkop, kembali mentas di layar lebar via 'Komedi Moderen Gokil' (KMG).

Perlu diketahui, butuh waktu 17 tahun buat Indro untuk kembali mentas di layar lebar. Karena film terakhirnya, yang kebetulan bersama Warkop DKI, yaitu Pencet Sana Pencet Sini, dirilis pada 1994 silam.

Dalam jumpa pers di Gedung MD Pictures, di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (09/09/2015) siang WIB. Pakde Indro, begitu dia disapa oleh banyak juniornya. Mengemukakan kepada media jika semangatnya sebagai seorang seniman tak pernah luntur.

Walau terbilang sudah berumur, dia tak pernah malu, bahkan buat belajar kepada para juniornya. Pria berusia 58 tahun itu juga mengaku dirinya tetap memegang teguh sebuah prinsip. Plus mengatakan kalau seorang seniman tak pernah bisa digantikan dan tak pernah berhenti belajar.

Apakah ungkapan itu layaknya yang sering dikemukakan prajurit Amerika Serikat yaitu 'Old Soldier Never Dies'? Kepada sindonews.com, Indro juga berbincang soal lain yang mungkin belum diketahui oleh banyak orang. Berikut ini petikan wawancara dengan pria yang jauh dari kesan galak ini.

Tanya: Orang bilang film Warkop selalu identik dengan wanita cantik dan seksi. Benarkah begitu?
Jawab: 'Bisa jadi iya, bisa jadi tidak. Karena itu sepertinya berkaitan dengan teknik pemasaran. Sekarang saya tanya kepada Anda. Film mana yang tidak memperlihatkan wanita cantik di dalamnya?' (sambil menunjuk dan melotot)

T: Dari seluruh pemeran wanita di film Warkop. Menurut Anda siapa yang paling cantik dan paling seksi?
J: 'Siapa ya? Mungkin ini lebih ke soal selera masing-masing.' (sambil tersenyum nakal)

T: Kalau pemeran wanita film Warkop yang paling lucu atau punya bakat melawak paling bagus?
J: 'Pastinya yang paling sering ikut dalam film Warkop. Contohnya Eva Arnaz, Lydia Kandou, Ira Wibowo. Tapi menurut saya. Pemeran wanita di film Warkop, harus pintar. Karena mereka harus bisa jadi bahan konflik, bukan tempelan semata.'

T: Jadi komedian Warkop dan terkenal seperti sekarang. Terbayang gak? Apa sebenarnya cita-cita Anda semasa kecil?
J: 'Ini sama sekali tidak terbayang. Karena cita-cita saya waktu kecil, ya kepingin jadi Jenderal Polisi seperti almarhum bapak saya.'

T: Apakah ada pertentangan batin kala Anda melakoni hidup tidak seperti cita-cita yang dinginkan?
J: 'Saya rasa tidak. Karena memang bapak saya tidak memperbolehkan saya mengikutinya jejaknya sebagai polisi. Dia tidak mau saya terjebak dalam berbagai intrik di dalam karir militer.'

T: Menurut seorang Indro Warkop. Siapa sih personel Warkop yang paling lucu?
J: 'Gak salah lagi, anggota Warkop yang paling lucu itu Mas Dono. Dia tidak hanya lucu secara fisik, tetapi juga yang lawakannya paling kreatif.'

'Mas Dono juga jadi yang paling pintar dari anggota Warkop. Dia itu harusnya sudah punya gelar S2 atau bahkan S3 di Amerika Serikat kalau enggak bela-belain ngikut grup ini. Sedang Mas Kasino itu jagonya jadi juru bicara. Dia juga hebat sebagai seorang ahli strategi.'

T: Bicara Komedi Moderen Gokil, film terbaru Anda yang bakal dirilis 17 September mendatang. Apa saja sih pengalaman menariknya selama syuting?
J: 'Saya sama Mas Tarzan selalu pelawak 'tua' seperti dianggap senior banget oleh para aktor/aktris muda yang ikut film ini. Contohnya Duo Serigala, Pamela dan Ovi, yang enggak mau ngobrol kalo gak 'diketok' duluan. Mereka kayak takut sama yang senior kayak kita. Tapi akhirnya mencair setelah saya ayomi.'

T: Benar gak KMG mirip dengan film Warkop dulu? Apa ada bedanya? Apakah film ini layak disebut komedi moderen?
J: 'Memang ada segi kemiripannya, karena ini seperti masa-masa awal film Warkop, komedi yang memiliki benang merah cerita, ada konflik didalamnya. Tidak cuma sekedar sketsa.'

'Menurut saya, komedi moderen dan zaman Warkop dulu memang ada bedanya. Dari segi teknologi khususnya. Misalnya, di sebuah adegan, ada pengamen yang meminta uang dengan membawa gesekan ATM. Waktu itu alat tersebut belum ada di zaman Warkop. Beberapa kata-kata lawakan di film ini juga ada yang lebih gres.'

T: Sudah pernah membayangkan bakal pensiun main film Tanah Air? Apalagi belakangan Anda beberapa kali masuk rumah sakit.
J: 'Saya memang suka bandel dibilangin. Dan suka lupaan kalau ada saran dari dokter soal kesehatan, khususnya kalau lagi sibuk syuting. Keseringan, saya dirawat di rumah sakit karena lupa itu.'

'Sekarang saya punya jadwal beberapa makanan ataupun minuman untuk menjaga kesehatan. Saya masih kuat makan sate kambing 50 tusuk sekaligus. Atau makan jeroan, telor yang belum matang di perut hewan. Tapi kalau habis makan itu, saya baru boleh makan serupa satu bulan kemudian.'

'Tapi seorang seniman tidak akan tergantikan. Kalau saya punya prinsip yang selalu dijunjung oleh anggota Warkop DKI. Dengan seni, gak pernah malu umur. Karena sampai usia berapapun masih bisa nyumbang hasil karya. Lalu tidak memandang remeh lawan main.'

T: Boleh tahu gak kebiasaan buruk lain dari seorang Indro Warkop?
J: 'Saya itu tempramental. Biasa, sifat 'Anak Kolong' kan gak mau kalah. Terus saya itu susah tidur (kurang lebih kayak insomnia). Dari kecil, ibu saya mengajarkan gak boleh tidur di bawah jam 12 siang.'

'Saya juga gampang percaya sama orang, tapi dari sisi negatif. Saya mudah ditipu, khususnya buat urusan kenakalan remaja laki-laki. Teman saya suka manfaatin saya sebagai 'Anak Kolong.' Teman saya bilang dia abis digebukin sama anak sana, saya percaya aja, terus datengin kesana, ribut. Tapi ternyata fakta dari teman saya bohong.'

T: Pesan dan saran buat seniman dan komedian Tanah Air?
J: 'Anda seniman, sebaiknya jangan pernah merasa puas dan jangan pernah berhenti buat belajar.'
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2293 seconds (0.1#10.140)