Kesehatan Gigi Pengaruhi Kehamilan

Jum'at, 11 September 2015 - 09:53 WIB
Kesehatan Gigi Pengaruhi...
Kesehatan Gigi Pengaruhi Kehamilan
A A A
Ibu hamil jangan malas merawat gigi. Pasalnya, kesehatan gigi dan gusi mampu menurunkan risiko preeklamsia. Bukan hanya itu, gigi dan gusi yang terawat ternyata juga mampu menekan angka kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah.

Ibu hamil jangan melulu hanya berkutat pada asupan nutrisi yang penting bagi janin dalam kandungan ataupun menghitung berat badan janin dari bulan ke bulan saja. Anda perlu tahu bahwa ada hal lain yang juga tak kalah krusialnya, yakni kesehatan gigi dan gusi. Mungkin ini menjadi berita baru bagi ibu hamil.

Namun, ketahuilah sekitar 50% wanita hamil di Amerika menderita pembengkakan gusi akibat infeksi yang tentu sangat berpengaruh pada kesehatan janin. Janin dengan berat badan rendah juga berisiko 2,8 kali lahir prematur. Ya, sangat disayangkan banyak masyarakat, khususnya ibu hamil yang belum memahami betapa pentingnya merawat kesehatan gigi dan gusi.

Padahal, gangguan kesehatan ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari jika dibiarkan begitu saja. Buruknya gangguan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil disinyalir dapat mengganggu perkembangan janin. Seperti dijabarkan oleh ginekolog dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading dr Boy Abidin SpOG (K) dalam acara bertema “Pentingnya Kesehatan Gigi dan Gusi Pada Ibu Hamil” yang diselenggarakan oleh Pepsodent, Kamis (3/9) di Jakarta.

“Jika ibu hamil mengalami gangguan pada gigi dan gusi, ibu tidak dapat mengunyah makanan dengan baik. Akibatnya, kecukupan nutrisi pada janin tidak terpenuhi optimal sehingga menyebabkan kelahiran bayi prematur dengan berat badan lahir rendah (BBLR), Hb (hemoglobin) ibu rendah yang menyebabkan anemia, hingga menyebabkan cacat bawaan,” ungkap Boy.

Infeksi gigi dan gusi sering tidak diperhatikan oleh ibu hamil. Padahal, kehamilan menyebabkan terjadi perubahan tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuk pada gigi dan gusi. Ibu hamil, menurut Boy, mengalami pelebaran dan pelunakan pembuluh darah karena perubahan hormon. Hal itu juga terjadi pada gusi dan mulut sehingga mereka menjadi lebih mudah berdarah saat menggosok gigi.

Kondisi ini justru menyebabkan ibu hamil malas menggosok gigi lantaran takut akan berdarah. “Beberapa pasien saya kemudian memilih menggosok gigi tanpa menggunakan sikat gigi. Jadi, hanya menggunakan jari dan pasta gigi,” aku Boy. Meski begitu, Boy mengoreksi kebiasaan tersebut agar ibu hamil tetap rajin menggosok gigi, usai sarapan dan sebelum berangkat tidur.

Pendarahan gusi yang terjadi terus-menerus bisa menyebabkan kadar hemoglobin ibu hamil menjadi turun dan berdampak pada kehamilan. Selain itu, pendarahan juga berpotensi menimbulkan infeksi yang menjadi pintu masuk bakteri dan penyakit. “Infeksi menjadi salah satu faktor kesakitan dan keguguran kehamilan.

Angkanya 15% dibandingkan faktor lainnya,” kata Boy. Dilanjutkannya, bayi yang memiliki berat badan kurang bisa disebabkan oleh banyak faktor. Antara lain gangguan sirkulasi darah, kondisi plasenta yang menyebabkan transfer nutrisi dari ibu terhambat, kurangnya nutrisi ibu, sampai adanya infeksi. Nah, infeksi ini bisa berasal dari gigi atau gusi. Penyakit gigi dan mulut ini rentan terjadi pada trimester satu hingga ketiga kehamilan.

Untuk mengurangi risiko tersebut, penting bagi calon ibu untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya sebelum hamil. Bahkan, lebih baik lagi jika dilakukan pemeriksaan sebelum menikah, minimal enam bulan sekali. Menurut hasil riset Journal of Periodontology, gigi dan gusi yang sehat pada ibu hamil mampu menurunkan risiko terserang pre-eklamsia atau keracunan kehamilan hingga 5%–8%.

Sementara pembersihan karang gigi dan menjaga kesehatan gusi dapat mengurangi bayi lahir prematur dengan berat badan lahir rendah sebesar 57% dan mengurangi bayi lahir prematur sebesar 50%. Drg Ratu Mirah Afifah GCClinDent MDSc selaku Head of Professional Relationship Oral Care PT Unilever Indonesia mengatakan,

Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2015 akan digelar mulai Rabu (16/9) hingga 28 November nanti, di mana Pepsodent bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) akan menyampaikan pentingnya deteksi dini kesehatan gigi dan mulut.

BKGN 2015 akan hadir di 20 Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) yang tersebar di 14 kota di Indonesia. Tahun ini, BKGN menambah jumlah kota yang dikunjungi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi gratis, yaitu Palembang. “Melalui rangkaian kegiatan pada BKGN, masyarakat dan khususnya ibu hamil diberikan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan gigi dan perawatan gigi secara gratis bekerja sama dengan 25 kota PDGI cabang,” tutup Mirah.

Sri noviarni
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0760 seconds (0.1#10.140)